CAMPUSPEDIA – Produktivitas adalah hal yang sangat dihargai dalam masyarakat kita saat ini. Mereka yang bekerja keras dan mencapai banyak hal sering kali mendapat pujian dan penghargaan. Namun, terlalu banyak pekerjaan atau tekanan untuk selalu produktif dapat membawa kita ke dalam perangkap yang dikenal sebagai “toxic productivity.” Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan toxic productivity, mengapa ini bisa berbahaya, dan cara menghindarinya.
Apa Itu Toxic Productivity?
Toxic productivity adalah kecenderungan untuk menekan diri sendiri (atau orang lain) untuk mencapai hasil sebanyak mungkin dalam waktu yang sangat singkat. Ini sering kali melibatkan:
- Bekerja Terlalu Lama: Orang yang terjebak dalam toxic productivity cenderung bekerja hingga larut malam, mengorbankan waktu tidur dan waktu untuk diri sendiri.
- Menilai Diri Berdasarkan Produktivitas: Mereka mengukur nilai diri mereka berdasarkan produktivitas mereka, sehingga merasa tidak berharga jika tidak mencapai target tertentu.
- Kehilangan Keseimbangan: Orang-orang ini mungkin mengorbankan waktu bersama keluarga, teman, atau bahkan waktu untuk bersantai dan bersenang-senang, demi produktivitas yang lebih tinggi.
- Ketakutan akan Gagal: Mereka sering merasa takut gagal dan tidak cukup jika tidak mencapai target yang mereka tetapkan.
Mengapa Hal Ini Berbahaya?
Toxic productivity dapat berdampak negatif pada kesejahteraan fisik dan mental kita:
- Kelelahan Kronis: Terlalu banyak bekerja tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental yang serius.
- Stres Tingkat Tinggi: Tekanan untuk selalu produktif dapat meningkatkan tingkat stres, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.
- Kehilangan Keseimbangan Hidup: Fokus yang terlalu besar pada pekerjaan bisa menghancurkan hubungan, kehidupan sosial, dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
- Penurunan Kreativitas: Keterpaku pada produktivitas dapat menghambat kemampuan berpikir kreatif dan berinovasi.
Bagaimana Menghindari?
Menghindari toxic productivity adalah kunci untuk menjaga kesejahteraan fisik dan mental kita. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu untuk menghindari hal ini:
- Tetapkan Batasan Waktu: Tetapkan batasan waktu untuk pekerjaan dan pastikan untuk memberi diri Anda waktu istirahat yang cukup.
- Utamakan Kesehatan: Jaga kesehatan fisik dan mental Anda dengan berolahraga, makan seimbang, dan beristirahat dengan cukup.
- Kenali Nilai Anda: Ingatlah bahwa nilai Anda sebagai individu tidak hanya bergantung pada produktivitas Anda. Hormati diri Anda dan nilai-nilai Anda di luar pekerjaan.
- Jaga Keseimbangan: Prioritaskan hubungan sosial, waktu bersama keluarga, dan waktu untuk bersantai.
- Bicarakan Dengan Orang Terpercaya: Jika Anda merasa terjebak dalam toxic productivity, bicarakan dengan teman, keluarga, atau seorang profesional kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan.
Toxic productivity adalah ancaman nyata terhadap kesejahteraan kita. Penting untuk mengenali tanda-tanda toxic productivity dalam diri kita sendiri dan mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya. Produktivitas yang sehat adalah tentang mencapai keseimbangan antara pencapaian dan kesejahteraan fisik serta mental. Ingatlah, hidup adalah perjalanan panjang, bukan balapan singkat menuju produktivitas yang tinggi.***
Baca Juga
Karakter Positif: Apa Saja dan Bagaimana Mengembangkannya?
Skala Prioritas: Apa itu, Mengapa Penting, dan Bagaimana Menentukannya
Cara Mengendalikan Emosi: 7 Strategi yang Bisa Anda Coba
Penulis : Dhea Salsabila
Referensi :
betterup.com
cimsa.or.id
forbes.com