Kemendikbud mengusung Program Organisasi Penggerak (POP) sebagai pendorong kehadiran Sekolah Penggerak yang berkelanjutan dengan melibatkan peran serta organisasi. Pada tahun 2020-2022, Program Organisasi Penggerak memiliki sasaran peningkatan kompetensi 50.000 guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan di 5.000 PAUD, SD dan SMP. Salah satu organisasi yang lolos dan bergabung adalah Tanoto Foundation.
Fokus utama program ini adalah peningkatkan kualitas guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Organisasi yang berpartisipasi dalam hal ini dapat menerima dukungan pemerintah untuk mentransformasi sekolah menjadi Sekolah Penggerak. Kabar bergabungnya Tanoto Foundation mengundang kritik anggapan terhadap organisasi ini yang seharusnya tidak membutuhkan anggaran dari pemerintah. Karena dinilai mampu memberikan pelatihan serupa dengan biaya sendiri. Hal ini langsung dibantah oleh pihak Tanoto.
(Baca juga: Kemendikbud Buka Seleksi Guru Penggerak 2020, Berikut Jadwal Lengkap dan Kriterianya!)
“Tanoto Foundation bukan program CSR dari suatu group business. Namun, merupakan inisiatif independen untuk mendukung pemerintah meningkatkan prestasi siswa Indonesia,” jelas Communications Director Tanoto Foundation, Haviez Gautama pada keterangannya, dilansir dari Merdeka.com, Kamis (23/7).
Haviez juga menjelaskan, keikutsertaan Tanoto Foundation dalam POP dikarenakan Kemendikbud membuka dan mengundang seluruh organisasi di Indonesia untuk berkompetisi dalam program POP ini. Ia menambahkan, dalam POP Organisasi juga diberikan dua pilihan dalam pembiayaan baik secara mandiri dan/atau mengajukan permohonan pendanaan kepada pemerintah.
(Baca juga: Gratis! Ikuti Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2020 Secara Online)
Tanoto Foundation Memilih Jalur Pembiayaan Mandiri
Haviez mengungkap bahwa Tanoto Foundation dalam hal ini memilih jalur pembiayaan mandiri sehingga keberadaannya dalam POP melalui Program PINTAR Penggerak didesain tidak menggunakan dana pemerintah. Namun, sepenuhnya dibiayai oleh dana mandiri dengan nilai investasi lebih dari Rp50 miliar untuk periode 2020-2022. Proses seleksi yang diikuti dijelaskan oleh Haviez sama halnya dengan proses seleksi terhadap 324 proposal dari 260 Ormas yang ada. Di mana akhirnya terpilih 183 proposal dari 156 ormas tersebut.
Melalui Program PINTAR Penggerak pada Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud ini, Haviez mengatakan bahwa Tanoto Foundation akan bekerja untuk mengembangkan kapasitas tenaga pengajar di 260 Sekolah Penggerak. Adapun sekolah ini terbagi atas 160 SD dan 100 SMP tersebar di empat kabupaten, Kampar (Riau), Muaro (Jambi), Tegal (Jateng) dan Kutai Barat (Kaltim).
(Baca juga: Ada Perubahan Dalam Seleksi Mandiri UB 2020, Simak Informasi Lengkapnya!)
Jangan lewatkan info seputar pendidikan di Campuspedia. Kamu bisa follow Instagram dan Twitter Campuspedia supaya kamu gak ketinggalan info ter-update dan konten seru lainnya.
Sumber: Merdeka.com. (2020). Lolos POP Kemendikbud, Tanoto Foundation Bakal Pakai Dana Mandiri. (https://www.merdeka.com/peristiwa/lolos-pop-kemendikbud-tanoto-foundation-bakal-pakai-dana-mandiri.html).