Halo Sobat Campuspedia! Dalam proses rekrutmen, sekarang sering dijumpai tahapan seleksi dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) atau Leaderless Group Discussion (LGD). Penerapan seleksi FGD maupun LGD tidak hanya ditemui dalam perekrutan pekerjaan saja, tapi juga ketika ingin mendaftar pada organisasi kampus, kini tak jarang Sobat pun harus melewati tahap itu terlebih dahulu. Lantas, apa saja perbedaan FGD dan LGD? Yuk, langsung saja kita kupas tuntas perbedaan FGD dan LGD!
Apa itu FGD?
Sebelum membahas lebih jauh, perlu kita ketaui terlebih dahulu apa itu FGD. Focus Group Discussion atau biasa disingkat FGD merupakan sebuah diskusi yang dilakukan dengan berkelompok dan sistematis, membahas mengenai permasalahan tertentu yang sangat spesifik. Dalam dunia kerja, FGD kebanyakan diterapkan oleh perusahaan dalam program akselerasi karier, seperti Management Trainee (MT) atau Officer Development Program (ODP).
Bahasa yang digunakan dalam proses FGD bebas dan bervariasi, ada yang menggunakan bahasa Indonesia, ada juga yang menggunakan bahasa Inggris. Selama FGD berlangsung, akan ada seorang fasilitator atau moderator dari pihak perusahaan atau penyeleksi yang akan menentukan alur berjalannya diskusi. Para pelamar akan dibagi ke dalam beberapa kelompok yang berisikan 4-15 orang. Diskusi akan dilakukan dalam suatu ruangan dan duduk melingkar. Peserta FGD kemudian diberi secarik kertas berisi isu yang harus didiskusikan. FGD dapat berlangsung selama 20 menit, 60 menit, 90 menit, bahkan hingga 120 menit, bergantung pada masing-masing perusahaan.
Baca Juga: Cara Membuat CV dari Ms. Word, Hasilnya Nggak Kalah Cantik Dengan Aplikasi Lain!
Tujuan FGD
Umumnya FGD dilakukan untuk menyamaan persepsi terhadap suatu permasalahan. Hasil akhir dari FGD berupa kesepakatan dan pemahaman baru terhadap permasalahan tersebut. Nah, dalam proses rekrutmen, rekruiter biasanya akan melakukan penilaian terhdap kreativitas dan kemampuan berpikir para kandidat. Penilaian ini dilakukan berdasarkan pada ide dan solusi yang ditawarkan oleh kandidat tersebut.
Jenis FGD
- Dueling Moderator Focus Group—dimana terdapat dua FGD dan moderator yang berada pada pihak pro dan kontra saat diskusi
- Two-way Focus Group—satu kelompok FGD akan fokus mengamati kelompok lain dan membahas mengenai interaksi serta kesimpulan yang diambil oleh kelompok yang diamati
- Dual Moderator Focus Group—moderator bertugas memastikan sesi diskusi berjalan lancar dan asisten moderator bertugas untuk memastikan seluruh topic sudah dibahas
- Client Participant Focus Group—ada satu atau lebi perwakilan dari pohak klien yang berpartisipasi dalam diskusi terbuka atau tertutup
- Respondent Moderator Focus Group—ada satu atau lebih responden yang diminta untuk menjadi moderator sementara
- Mini Focus Group—FGD yang dilakukan dalam kelompok kecil, biasanya beranggotakan 4-5 orang saja, bukan 8-12 orang
- Focus Grouup Online—FGD yang dilakukan melalui internet
- Teleconference Focus Group—FGD yang dilakukan melalui telepon
Baca Juga: Ingin Terjun Dalam Industri Media? Kamu Bisa Coba Peluang Karir Media Analyst!
Apa itu LGD?
Setelah membahas apa itu FGD, kita bahas apa itu LGD, yuk! Menurut American Psychology Association, Leaderless Group Discussion atau yang biasa disingkat LGD adalah pertukaran pendapat, ide, dan informasi mengenai beberapa topik oleh anggota kelompok tanpa adanya pemimpin yang ditunjuk di awal diskusi.
Sebuah penelitian dalam Journal of Management Education, terdapat beberapa kompetensi yang dapat dikembangkan melalui LGD. Untuk itu, penilai akan melakukan penilaian beberapa keterampilan dalam diri pelamar selama proses LGD berlangsung. Beberapa keterampilan tersebut yaitu:
- Keterampilan dalam memimpin dan mengambil keputusan
- Keterampilan interaksi dan public speaking
- Keterampilan mengorganisasi dan mengeksekusi diskusi
- Keterampilan beradaptasi dan mengatasi konflik
- Keterampilan membuat konsep dalam LGD
- Keterampilan melakukan analisis dan menafsirkan diskusi
- Keterampilan bekerja sama
Perbedaan FGD dan LGD
Setelah pembahasan singkat mengenai FGD dan apa itu LGD, mungkin Sobat sudah mengerti secara tidak langsung perbedaan FGD dan LGD. Yuk, kita langsung saja bahas beberapa aspek dalam perbedaan FGD dan LGD.
Baca Juga: Pengunjung Setia Netflix? Ini 7 Rekomendasi Film Dokumenter Terbaik Untuk Temani Harimu!
Sosok Moderator
Yap! Perbedaan FGD dan LGD yang paling menonjol terletak pada sosok moderator dalam jalannya diskusi. Pada FGD, penilai akan memberikan topik yang akan didiskusikan pada peserta FGD. Kemudian setelah beberapa menit membaca dan memahami topik tersebut, penilai akan menjadi moderator dan memandu jalannya diskusi.
Sementara itu, pada LGD peserta diberi kebebasan untuk menentukan jalannya diskusi. Pihak penilai tidak berperan sebagai moderator, sebagaimana dalam FGD. Peserta LGD akan melakukan kesepakatan sendiri siapa yang akan menjadi moderator dan notulen. Peserta LGD juga akan membuat kebijakan terkait jalannya diskusi sendiri. Penilai hanya akan memberi tanda kapan diskusi bisa dimulai dan sebagai time keeper.
Tugas Penilai
Dalam FGD, penilai juga bertugas sebagai moderator. Sehingga penilai juga memandu jalannya diskusi dan berhak menghentikan jika ada peserta yang dianggap terlalu dominan atau bahkan mendorong peserta jika dirasa terlalu pasif. Sedangkan dalam LGD penilai hanya bertugas untuk melakukan penilaian saja dan tidak memiliki hak untuk ikut ke dalam proses diskusi tersebut.
Fokus Penilaian
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, melalui proses FGD dan LGD, penilai dapat mengetahui kerativitas dan kemampuan berpikir para peserta terkat suatu permasalahan. Namun, dalam proses LGD peserta juga akan dinilai dari segi pengendalian emosi, gaya komunikasi, kerja sama kelompok, proses analisa permasalahan, serta peran peserta dalam kelompok tersebut, siapa yang terlalu mendominasi, siapa yang pasif, siapa yang kurang percaya diri.
Baca Juga: Merasa Bukan Lulusan Kampus Terkenal? Ini 3 Cara Untuk Bersaing Dengan Lulusan Kampus Terkenal
Sumber:
American Psychological Association (Leaderless Group Discussion)
Comments 1