Campuspedia News
Tulis Artikel
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Seputar UTBK
  • Berita
  • Program
    • Online Career Class
    • Try Out
    • Events
  • Beasiswa & Lomba
  • Persiapan Kuliah
  • Dunia Mahasiswa
  • Persiapan Karir
  • Pengembangan Diri
  • Seputar UTBK
  • Berita
  • Program
    • Online Career Class
    • Try Out
    • Events
  • Beasiswa & Lomba
  • Persiapan Kuliah
  • Dunia Mahasiswa
  • Persiapan Karir
  • Pengembangan Diri
Campuspedia News
No Result
View All Result
Home Pengembangan Diri

Languishing: Bagaimana untuk Bangkit dari Rasa Hampa yang Berkepanjangan

Pandemi Covid-19 disinyalir punya peran terkait languishing

Habibah by Habibah
10:00
in Pengembangan Diri
0 0
0
languishing

Ilustrasi seseorang yang mengalami languishing (Pexels/Andrew Neel) - campuspedia.id

0
SHARES
17
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Mengenal languishing

Languishing merupakan rangkaian dari perasaan hampa, putus asa, dan stagnan yang berpengaruh pada kondisi kesehatan mental seseorang. Kondisi ini juga mencakup rasa ketidakpuasan, apatis, dan enggan terlibat dengan hal-hal yang ditekuni.

Sangat wajar bagi seseorang untuk merasakan hal-hal tersebut, sehingga kondisi ini tidak dianggap sebagai masalah klinis yang serius. Meskipun tidak dikategorikan sebagai gangguan psikologis, languishing punya dampak yang cukup signifikan terhadap kesejahteraan mental seseorang. 

Perasaan kosong ini tidak bisa diprediksi, sebab perasaan ini bisa menetap selama beberapa hari atau pekan, lalu menghilang begitu saja. Languishing bisa menjadi masalah yang serius ketika orang yang mengalaminya terjebak di situasi tersebut dan tidak tahu cara keluarnya.

Korelasi languishing dengan pandemi Covid-19

Menariknya, perasaan hampa berkepanjangan atau languishing ini berkaitan erat dengan masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Sebab, secara tidak langsung pandemi  berpengaruh negatif terhadap kesehatan mental banyak orang. Rasa takut, duka, dan ketidakpastian membuat seseorang lebih rentan terhadap stres dan kecemasan dari sekitar. 

Tumpukan stresor harian tersebut lambat laun membuat seseorang menjadi lelah, kesulitan menghadapi masalah, dan bahkan mati rasa. Meskipun saat ini keadaan sudah lebih baik dari sebelumnya, beberapa masih merasakan adanya rasa hampa akibat languishing tersebut.

Baca juga: Resiliensi: 7 Komponen untuk Menjadi Pribadi yang Tangguh

Gejala languishing

Beberapa indikasi seseorang yang mengalami languishing berikut perlu kamu waspadai, sebab terkadang tidak semua tanda-tandanya terlihat.

  • Merasa terasing dari orang lain
  • Sulit membangun relasi atau kedekatan dengan orang lain
  • Kerap bertindak sinis
  • Sering merasa bingung, sedih, atau mudah tersinggung
  • Tidak merasa bersemangat
  • Tidak termotivasi melakukan hal-hal yang biasanya disenangi
  • Sering menunda pekerjaan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Kesulitan untuk mendeskripsikan emosi yang dirasakan atau alexithymia
  • Pesimis tentang masa depan
Baca juga:  Jangan Takut! Ini Cara Menjaga "Mental Health" Bagi Para Pelajar

Perbedaan languishing dengan masalah psikologis lainnya

Melihat gejala dan deskripsi dari languishing, mungkin kamu menyadari bahwa sebagian di antaranya hampir sama dengan masalah psikologis lainnya. Untuk membedakannya, kamu bisa simak di tabel berikut ini.

MASALAH PSIKOLOGIS DESKRIPSI GEJALA
Languishing Kondisi mental yang tidak sepenuhnya mencapai kesejahteraan (well-being) namun tidak tergolong gangguan psikologis.
Burnout Kondisi kelelahan mental yang berkaitan dengan pekerjaan, umumnya disebabkan oleh minimnya work-life balance atau melakukan pekerjaan yang tidak sesuai kemampuan dan nilai yang dianut.
Depresi Gangguan psikologis yang berlangsung selama lebih dari 6 bulan, ditandai dengan rasa tidak berharga, kesedihan berkepanjangan, penurunan fungsi konitif dan motivasi.
Krisis eksistensial Masalah mental yang dicirikan dengan mempertanyakan keputusan hidup yang sudah dibuat, tidak percaya diri, kecewa, dan takut dengan masa depan.

Flourishing dan PERMA: metode mengatasi languishing

Flourishing merupahan kondisi ketika seseorang mampu berkembang, menikmati hidup, optimis, dan terkoneksi dengan orang lain. Seseorang yang berada di kondisi ini memiliki kepercayaan diri dan energi yang dibutuhkan untuk mencapai kesejahteraan mental. 

Beberapa ahli meyakini kondisi flourishing ini bisa mengatasi kondisi languishing melalui rasa terkoneksi dengan orang lain dan perayaan pencapaian. Ini akan menciptakan flow dan mencegah rasa disosiasi dan hampa yang berkaitan dengan pencapaian tujuan nantinya. Salah satu metode yang bisa membantu seseorang mencapai kondisi berkembang ini adalah PERMA, yang merupakan akronim dari 5 aspek berikut.

Baca juga: Psikologi Positif dan Pendidikan: Aplikasi dan Manfaatnya

  • Positive emotions

Untuk mengatasi languishing, kamu bisa meningkatkan emosi positif dengan melakukan hal-hal berikut.

  • Membiasakan diri untuk bersyukur, bisa dengan menulis jurnal atau meditasi.
  • Mengenali emosi yang dirasakan.
  • Lakukan kegiatan yang disenangi.
  • Engagement

Meningkatkan keterlibatan dengan diri sendiri bisa mengurangi perasaan hampa berkepanjangan. 

  • Membangun flow dan meningkatkan kreativitas
  • Menyadari emosi yang dirasakan dan menerima secara apa adanya
  • Memenuhi kebutuhan diri, seperti makan, minum, dan istirahat yang cukup
  • Relationships

Membangun relasi dengan orang lain bisa mencegah seseorang merasa terisolasi yang berujung pada languishing.

  • Menjaga hubungan dengan teman dan kolega
  • Meminta saran terkait relasi dengan orang lain dari ahli
  • Meaning

Mencari makna hidup dianggap ampuh untuk mengurangi rasa so-so dalam hidup.

  • Hindari pekerjaan yang memberikan beban mental atau tidak selaras dengan nilai yang dianut
  • Mempraktekkan self-compassion atau mengasihi diri sendiri
  • Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan merencanakan masa depan
  • Accomplishments

Ketika seseorang memiliki pencapaian, ia akan merasa lebih berharga dan menilai bahwa kehidupannya tidak monoton.

  • Cari tantangan baru untuk menghidupkan semangat dan motivasi
  • Mulai dengan tujuan-tujuan kecil untuk meningkatkan keyakinan diri dan membangun tujuan yang lebih besar
  • Menghargai kesuksesan yang sudah dibuat, baik kecil maupun besar
Baca juga:  Sudah Ada Beberapa Siswa Meninggal Akibat PJJ, Simak Alasan Mereka Mengakhiri Hidupnya!

***

 

Baca Juga:

  • Serba-serbi Career Switch: Mencari Tantangan Baru dengan Ganti Pekerjaan
  • Self-Sabotage: Penghambat Perkembangan Diri dan Karir
  • Mengatasi Burnout: Mencari Keseimbangan dalam Hidup dan Karir

Editor: Habibah

Referensi:

  • betterup.com
  • twitter.com
Source: Berbagai sumber
Via: Campuspedia
Tags: burnoutdepresikesehatan mentallanguishing
Previous Post

Maulana Fatahillah Siswa Berprestasi Mendapat Beasiswa di 21 Kampus Ternama Luar Negeri

Next Post

Kepribadian Influence dalam Analisis Model DISC: Banyak Dicari dalam Bisnis dan Manajemen

Habibah

Habibah

A psychology graduate with love for writing and reading

Next Post
DISC, Kepribadian Influence

Kepribadian Influence dalam Analisis Model DISC: Banyak Dicari dalam Bisnis dan Manajemen

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Mahasiswa Hobi Nulis? Ikuti Lomba Menulis “Perang Review Mahasiswa” dari Detikcom, Total Hadiah Jutaan Rupiah! Edit | Quick Edit | Trash | View Fath Putra Mulya Info detikcom, lomba menulis, lomba menulis review Published 2021/04/26 at 1:59 pm Good OK lomba menulis detikcom 3 Select Buat Kamu Yang Hobi Nulis, Berikut 20 Alamat Pengiriman Naskah Media Cetak Beserta Honornya | CAMPUSPEDIA Buat Kamu Yang Hobi Nulis, Berikut 20 Alamat Pengiriman Naskah Media Cetak Beserta Honornya

Buat Kamu Yang Hobi Nulis, Berikut 20 Alamat Pengiriman Naskah Media Cetak Beserta Honornya | CAMPUSPEDIA

21:11
Gelar LC yang Menempel pada Nama Ustaz, Apa Artinya?

Gelar LC yang Menempel pada Nama Ustaz, Apa Artinya?

16:00
pentingnya CV untuk lamaran kerja

Sepenting Apa sih CV untuk Lamaran Kerja? Cari Tahu Jawabannya Di Sini!

11:40
Cara Mengajukan Judul Skripsi ke Dosen Pembimbing: Menggunakan Research Model Canvas

Tips Mudah Mengajukan Judul Skripsi: Menggunakan Research Model Canvas

20:00
SKD TWK CPNS 2024

Tips Mengerjakan SKD CPNS 2024: TWK Bukan Lagi Tentang Hafalan, tapi Penalaran!

20:27
Ilustrasi istilah dalam dunia kerja (Pexels/Fox)

Istilah di Dunia Kerja dalam Bahasa Inggris yang Fresh Graduate Perlu Ketahui

21:11
menjawab pertanyaan wawancara interview kerja “Apa pencapaian terbesar Anda?”

Cara Menjawab Pertanyaan Interview Kerja ‘Apa Pencapaian atau Prestasi Terbesar Anda?’

20:51
hasil seleksi administrasi CPNS 2024

Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Masih Belum Keluar, Ini Jadwal Pengumuman Tiap Instansi!

20:23
Campuspedia News

Campuspedia merupakan Portal Anak Muda khususnya Pelajar dan Mahasiswa yang memberikan informasi seputar kampus, prestasi anak muda Indonesia, bedah jurusan, event kampus, dan beasiswa.

Loading

Browse by Category

  • Accounting
  • Aplikasi kekinian
  • Beasiswa & Lomba
  • Berita
  • CV menarik
  • Dunia Kampus
  • Dunia Mahasiswa
  • Event
  • Info
  • Intern
  • Millenial
  • Online Career Class
  • Pendaftaran
  • Pengembangan Diri
  • Persiapan Karir
  • Persiapan Kuliah
  • PPDB Online
  • Program
  • Seputar UTBK
  • Try Out
  • UI Designer
  • UI/UX Designer
  • Uncategorized
  • UX writer
  • Video

Subscribe For Newslater

Loading
  • About
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact
  • FAQ

© 2021 Campuspedia News - Powered by campuspedia.id.

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Beasiswa & Lomba
  • Dunia Mahasiswa
  • Persiapan Karir
  • Pengembangan Diri
  • Events
  • Program
  • Explore
  • FAQ

© 2021 Campuspedia News - Powered by campuspedia.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In