Pernah kah kamu dengar ada perempuan yang sering ngomong begini:
“apa cuma gue yang engga bisa dandan?”.
atau “apa cuma gue yang engga bisa pakai heels?”.
mungkin juga “apa cuma gue yang skincarenya cuma bedak bayi?” (by the way, bedak bayi bukan termasuk skincare).
ataupun kata “apa cuma gue” yang lainnya.
Kata – kata “apa cuma gue yang …?” itu sering kita jumpai disekitar kita, baik dilontarkan secara langsung maupun melalui sosial media. Biasanya pelakunya kebanyakan dari kalangan perempuan. Perempuan – perempuan ini punya prinsip dimana “I’m not like other girls” adalah sesuatu yang baik. Sedangkan “I’m same like other girls” adalah sesuatu yang buruk. Hal itulah yang dinamkan dengan ‘Internalized misogyny’. Internalized misogyny terjadi ketika seorang perempuan merendahkan atau meremehkan perempuan lain yang tidak seperti dia.
Adapun tujuan dari perempuan tersebut adalah untuk menarik minat lawan jenis untuk mengharapkan pujian. Dimana dirinya merasa berbeda dengan perempuan lain, menganggap dirinya unik dan merasa spesial akan hal itu. Dimana tujuan tersebut menyimpang, karena menganggap perempuan yang berbeda dengannya itu adalah lemah.
Internalized misogyny bukan terjadi tanpa sebab, dimana segala sesuatu pasti ada sebab – akibat nya. Penyebabnya dimulai dengan adanya ‘standar masyarakat’ dan dari stereotip, baik stereotip yang positif maupun negatif. Stereotip adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Seperti stereotip kalau perempuan itu harus bisa masak, harus lembut dan anggun. Bahkan stereotip kalau perempuan tidak baik menuntut llmu lebih tinggi dari laki – laki, nah ini stereotif yang negatif. Internalized ini bukan hanya berdampak pada perempuan lain yang dia rendahkan atau remehkan, akan tetapi juga pada dirinya sendiri. Dimana perempuan tersebut merasa tidak percaya diri, seperti tidak bisa pakai makeup ataupun pakai heels. Sehingga dia meremehkan dirinya sendiri atas ketidakmampannya tersebut.
Nah bagaimana? apakah kamu merasa perempuan yang seperti itu tidak?. Sebenarnya internalized misogyny memang sulit untuk dihindari, tetapi bukan tidak mungkin untuk diatasi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Pertama, kamu harus open mind dan sadar bahwa pemikiran “I’m not like other girls” tidak membuat kamu se spesial itu. Tidak apa – apa berbeda dengan yang lain, Sah – sah saja jika kamu tidak suka makeup, begitu juga sebaliknya. Tetapi jangan membuat perbedaan tersebut untuk merendahkan atau meremehkan perempuan lain. Seharusnya ketika ada orang tersebut berbeda denganmu, maka kamu harus saling suport, karena setiap perempuan unik dengan caranya sendiri.
Kemudian yang bisa kamu lakukan adalah abaikan standar – standar masyarakat, dimana perempuan harus bisa masak, harus bekerja dirumah atau perempuan tidak boleh menuntut ilmu tinggi – tinggi. Dimana kita perempuan harus hidup sesuai penilaian laki – laki, atau yang sering disebut budaya patriaki. Iya budaya yang dimana laki – laki lebih dominan atau pemegang kekuasan penuh atas perempuan, dan ini yang harusnya kita perempuan lawan.
Terakhir, jadilah apa yang kamu inginkan tanpa harus menjauhi, meremehkan atau memandang lemah perempuan lain yang berbeda denganmu, kita harus saling suport. Ingat! kita semua perempuan unik dengan caranya sendiri.
Berikut script untuk konten youtube: Me VS Other Girls
Me vs Other Girls