Pernahkah sobat Campuspedia merasa kesulitan mempertahankan habit atau kebiasaan baru agar tetap konsisten? Kenyataannya, sebagian orang juga mengalami masalah yang serupa, di mana mereka mengalami penurunan motivasi untuk menjalankan aktivitas yang sudah direncanakan sebelumnya.
Lalu, adakah cara yang efektif agar kita bisa membentuk habit baru yang sifatnya bertahan lama dan tidak hanya efektif di awal? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Penyebab kesulitan mempertahankan habit
Beberapa hal yang membuat kita kesulitan untuk mempertahankan kebiasaan secara konsisten diantaranya adalah:
- Membuat target yang tidak realistis. Target yang terlalu tinggi dan sulit diraih bisa menjadi alasan mengapa kita belum mampu konsisten dalam melakukan suatu habit. Sebab, kita akan didorong untuk mencapai hasil secara cepat alih-alih menghargai setiap prosesnya.
- Target terlalu kaku. Perlu diingat bahwa capaian kesuksesan kita akan berbeda setiap waktunya. Apabila kamu menentukan target yang kurang luwes, maka ini juga bisa berpengaruh pada konsistensimu dalam membentuk habit baru.
- Terlalu banyak habit yang ingin dibangun. Ini juga akan membuatmu sedikit kewalahan dengan kebiasaan baru, sehingga kemungkinan besar kamu akan gagal dalam mempertahankannya.
Elastic habit: metode yang lebih fleksibel
Elastic habit merupakan suatu teori yang dikemukakan oleh Stephen Guise dan disinyalir mampu membangun kebiasaan baru yang bisa bertahan lebih lama. Bagaimana caranya?
Ibaratkan karet yang lentur dan fleksibel, kamu akan tetap bisa mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan melakukan penyesuaian sesuai situasi dan kondisi. Metode elastic habit ini sangat kecil kemungkinannya untuk patah di tengah jalan, sehingga sangat efektif untuk memperbaiki fixed mindset.
Dalam penerapannya, metode elastic habit menggunakan tabel sebagai berikut.
V1 | V2 | V3 | |
I1 | |||
I2 | |||
I3 |
Tiga kolom yang ada di atas merupakan variasi dari tujuan harian, sedangkan tiga baris berikutnya merupakan level intensitas dari paling ringan sampai berat yang bisa kamu pilih sesuai kondisi.
Tips menerapkan elastic habit di keseharian
-
Pilih habit baru
Tentukan paling banyak 3 habit yang selaras dengan value dan tujuanmu. Dengan membatasi pilihan, kamu akan lebih mudah untuk fokus dan menyusun strategi dalam mencapai hasil yang diinginkan.
Sebagai contoh, ambil olahraga sebagai habit baru yang ingin dibentuk.
-
Berikan detail
Berikutnya, kita akan menerapkan konsep elastic habit yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dalam konsep ini, terdapat lateral flexibility atau beragam cara yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Jika kamu menentukan olahraga sebagai habit baru, uraikan aktivitas apa yang bisa kamu lakukan. Misalnya, push-up, bersepeda, dan jogging. Kamu bisa tuliskan aktivitas tersebut pada tabel seperti ini.
Push-up | Bersepeda | Jogging | |
I1 | |||
I2 | |||
I3 |
-
Membuat target
Berikutnya, kamu perlu mengisi target di masing-masing baris yang ada di tabel tersebut. Pertama, mini atau target yang termudah dan tetap bisa kamu lakukan meski sedang sibuk. Kedua, plus atau target standar yang cukup. Terakhir, elite atau target yang paling tinggi dan menantang.
Jika sudah, kamu bisa menentukan capaian spesifik untuk masing-masing aktivitas. Untuk target plus, usahakan untuk berada di tengah-tengah antara mini dan elite sehingga bisa seimbang. Sebagai contoh, kamu bisa lihat pada tabel ini.
Push-up | Bersepeda | Jogging | |
Mini | 5 kali | 5 menit | 500 meter |
Plus | 20 kali | 30 menit | 2 km |
Elite | 50 kali | 1 jam | 5 km |
Baca juga: 3 Tahap Yang Bisa Menuntunmu Mencapai Tujuan
-
Evaluasi
Langkah selanjutnya yaitu melakukan evaluasi rutin setiap 15 hari sekali untuk mengetahui apakah habit tersebut sudah bisa dilakukan secara konsisten. Di tahap ini, kamu bisa menyesuaikan kembali target jika masih belum bisa dicapai secara maksimal.
Misalnya, kamu bisa mengubah target mini menjadi lebih mudah jika masih sering terlewat. Apabila kamu lebih sering melakukan target mini dibanding yang lainnya, coba untuk mengecilkan gap antar target. Kamu juga bisa meningkatkan target elite jika dirasa kurang menantang. Kuncinya adalah menyeimbangkan realisasi dari masing-masing target.
Perlu diingat bahwa di balik kesuksesan besar yang kamu capai, terdapat berbagai capaian kecil yang berperan besar dalam membangunnya. Metode elastic habit ini mengajarkan bahwa sekecil apapun capaian yang kita raih, kita sudah mulai membentuk kebiasaan secara konsisten. Selamat mencoba, sobat Campuspedia! ***
Baca Juga:
- 7 Manfaat Growth Mindset bagi Karir, Apa Saja?
- Dari 3 Tipe Gaya Belajar Ini, Mana yang Cocok untuk Anda?
- 5 Tips Mudah agar Bisa Belajar Konsisten Setiap Hari
Editor: Habibah
Referensi:
- youtube.com
- twitter.com