Bagi banyak pelamar, pertanyaan “Apa kelemahanmu?” yang berarti kita harus menjelas kan tentang kelemahan kita, merupakan momok menakutkan saat menghadapi wawancara kerja, terutama bagi fresh graduate yang belum berpengalaman dalam membaca situasi dan memberikan jawaban yang tepat.
Namun, dengan persiapan yang matang dan beberapa strategi yang bijaksana, kita dapat mengatasi pertanyaan “Apa kelemahanmu?”ini dengan percaya diri dan meningkatkan peluang untuk berhasil dalam wawancara kerja.
Berikut ada beberapa strategi yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut saat wawancara kerja. Pelajari dengan baik agar mendapatkan hasil yang diharapkan.
Strategi Menjawab Pertanyaan tentang Kelemahan Kita saat Wawancara Kerja
1. Jujur, tetapi hindari kelemahan yang krusial
Saat menjawab pertanyaan dalam wawancara kerja, tetap jujur dan menjadi diri sendiri, namun hindari menyebutkan kelemahan yang dapat sangat merugikan posisi yang kita lamar.
Fokuskan pada kelemahan yang relatif minor dan dapat diatasi. Misalnya, menyatakan bahwa terkadang saya terlalu perfeksionis atau terlalu fokus pada detail, tetapi kemudian sebutkan upaya yang dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut.
2. Tampilkan langkah-langkah perbaikan
Setelah menyebutkan kelemahan ketika wawancara kerja, pastikan untuk memberikan contoh konkrit tentang langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi kelemahan tersebut. Ini menunjukkan inisiatif dan kemauan untuk belajar dan berkembang.
3. Hubungkan dengan pengalaman
Sambungkan kelemahan yang disebutkan tadi dengan pengalaman yang relevan dalam lingkup akademis, pekerjaan, atau proyek sebelumnya.
Ceritakan bagaimana kita telah belajar dari kelemahan tersebut dan bagaimana hal itu telah membantu kita berkembang menjadi lebih baik.
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah yang Banyak Disesali oleh Mahasiswa Setelah Lulus
4. Jadikan sebagai kesempatan untuk pertumbuhan
Tunjukkan bahwa kita menyadari bahwa kelemahan yang kita miliki berperan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Sifat rendah hati dan kemauan untuk terus meningkatkan diri adalah nilai positif yang dicari oleh perusahaan.
5. Jangan menyebutkan kelemahan yang klasik
Hindari menyebutkan kelemahan yang sudah menjadi klise dan sering disebutkan oleh banyak pelamar seperti “saya terlalu perfeksionis” atau “saya terlalu keras kepala”.
Pilih kelemahan yang lebih orisinal dan mencerminkan kepribadian secara lebih khusus.
Contoh jawaban yang baik:
Salah satu kelemahan saya adalah terkadang saya terlalu ingin menyelesaikan semuanya dengan sempurna.
Namun, saya menyadari bahwa dalam lingkungan kerja yang dinamis, terkadang perlu untuk memprioritaskan tugas-tugas yang paling penting. Untuk mengatasi hal ini, saya telah belajar untuk membuat daftar prioritas dan berkomunikasi dengan tim mengenai tenggat waktu yang realistis.
6. Tidak menyalahkan orang lain sebagai alasan
Melibatkan kesalahan orang lain sebagai alasan dalam kelemahan diri saat wawancara kerja adalah hal yang sangat buruk, serta dinilai tidak memiliki etik baik.
Misalnya “kelemahan saya adalah mudah terpancing emosi, itu karena saya menghadapi orang yang susah diatur.”
Menyalahkan orang lain atas kelemahan diri adalah hal yang keliru dan sangat fatal dalam wawancara kerja.
Alih-alih mendapatkan respon positif, hal itu malah dianggap tidak profesional.
Kelemahan diri adalah tanggung jawab diri sendiri untuk mengatasinya, orang lain tidak memiliki andil untuk itu.
Itulah strategi untuk menjawab pertanyaan saat wawancara kerja tentang kelemahan diri kita.
Ingatlah bahwa wawancara kerja adalah kesempatan bagi untuk menunjukkan potensi dan kualifikasi diri kepada perusahaan. Namun jangan terlalu terbebani dengan pertanyaan yang menantang seperti ini.
Berlatihlah dengan baik sebelumnya, dan yakinkan pewawancara bahwa kita adalah kandidat yang berharga dengan kemauan untuk terus belajar dan tumbuh.
Selamat berlatih, semoga bisa mendapatkan pekerjaan yang didambakan.
Baca juga:
- Cara Parafrase di Duplichecker agar Plagiasi Nol Persen
- Cara Menanyakan Hasil Interview ke HRD dengan Benar
- 8 Aplikasi Anti Plagiarisme: Melindungi Tulisan Anda dari Plagiat dengan Efektif
Penulis: Ayunda Christina
Editor: Niqi Carrera