Gara-gara ada pandemi, belajar secara tatap muka jadi ditiadakan. Kita jadi beralih nih dari belajar di kampus menjadi belajar di rumah aja. Nah ini juga bakal berlaku dengan ospek. Kemungkinan besar ospek juga bakal online dari rumah masing-masing. Tentunya perlu penyesuaian ya tentang materinya. Tapi jangan lupa lho, masukkan materi tentang berpikir kritis. Lha memangnya apa sih urgensi dari berpikir kritis ini? Terutama untuk kaum millenial yang akan menjadi adik kelas/tingkat kamu.
Apa Sih Berpikir Kritis Itu?
Berpikir kritis tuh secara singkat adalah proses pengolahan berbagai informasi menjadi keputusan atau kesimpulan. Walaupun terdengar sederhana, tapi pengolahannya tuh nggak boleh sembarangan lho.
Jadi kita harus memastikan dahulu informasi yang kita dapat itu benar. Kemudian menyeleksi informasi yang didapat dan dirangkai menjadi suatu kesatuan yang saling berkaitan. Lalu harus dipastikan juga, keterkaitan itu masuk akal.
Baca Juga: Membangun Personal Branding Untuk Persiapan Karier di Era Pandemi
Memangnya Kenapa Berpikir Kritis Ini begitu Penting?
- Menangkal hoaks dan disinformasi serta tidak mudah terprovokasi
Di zaman yang serba cepat ini, kita nggak hanya dapat berita lewat otoritas media terpercaya saja kan? Banyak berseliweran informasi lewat media sosial. Sehingga bukan hanya para ahli seperti editor saja yang harus bisa mengecek kebenaran sebuah informasi. Jadi masyarakat umum terutama kaum millenial harus bisa menyeleksi informasi. Tujuannya kita jadi tidak mudah terprovokasi atas berita yang baru kita dapat.
- Mampu memahami sudut pandang orang lain dan memahami masalah yang sebenarnya
Jangan lupa lho, mahasiswa memiliki peran sebagai agen perubahan (agent of change). Mahasiswa dituntut untuk mengamalkan ilmunya guna mengatasi berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. Nah ospek ini merupakan salah satu tahap untuk mempersiapkannya.
Jangan sampai ketika kamu kembali ke masyarakat, kamu malah ditolak karena terlalu berorientasi pada diri sendiri. Merasa mereka punya masalah A padahal masalahnya adalah B. Jadi dengan berpikir kritis, kita mampu memahami masalah secara menyeluruh. Sehingga solusi yang didapat akan tepat dan akurat
- Melatih pikiran yang tajam dan kreatif
Jika kita terbiasa berpikir kritis, kemampuan analisa kita juga dilatih lho. Dengan memilah data mana yang baik dan buruk lalu diolah jadi suatu kesimpulan. Nah setelah kita dapat kesimpulan, jangan hanya mengkritisi. Kita juga harus mencari solusi yang tepat. Nah dengan kreativitas, kita bakal mendapatkan banyak alternatif solusi, teman-teman.
Baca Juga: Hati-Hati! 7 Kebiasaan Ini Bisa Merugikan Masa Depan
Bagaimana Langkah Konkret Melatih Pemikiran Kritis Ini?
- FGD online mengenai permasalahan bangsa/program studi kamu masing-masing
Apa tuh FGD? Kepanjangannya adalah Forum Group Discussion. Hampir sama seperti diskusi biasa tapi masing-masing orang punya perannya sendiri. Contoh sebagai pemerintah, mahasiswa, dan pembisnis. Tujuan dari FGD ini untuk mencari kesimpulan bersama dan solusi yang tepat
- Membuat poster propaganda di media sosial
Nah selain untuk melatih pemikiran kritis, kita juga jadi bisa melawan buzzer-buzzer yang suka memprovokasi masyarakat lho. Jadi kita juga bisa mengedukasi masyarakat secara luas. Nah untuk platform yang digunakan disarankan Whatsapp, Facebook atau Twitter. Karena ketiga platform ini banyak digeluti oleh berbagai lapisan masyarakat. Dibanding instagram dan line yang dominan dipakai oleh anak muda.
- Pembuatan tulisan esai atau opini
Esai atau opini ini sifatnya bisa lebih menyeluruh dan mendalam. Jangan lupa juga untuk membimbing mereka untuk membuat tulisan yang baik ya. Bisa persiapan untuk membuat skripsi lho pas tingkat akhir hehe.
Baca Juga: Manajemen Waktu Yang Efektif
Kenapa Tercetus Ketiga Langkah Itu Sih? Memang Apa Keterkaitannya Dengan Pemikiran Kritis?
Nah kalau ditanya tentang hal ini, aku bakal jawab berdasarkan proses berpikir kritis. Jadi ketiga langkah itu hampir memenuhi keseluruhan proses yang ada 6 yaitu mengenali masalah, menentukan prioritas, mengumpulkan informasi, mengenali persepsi yang muncul, menganalisa data dan membuat kesimpulan serta solusinya. Berikut penjelasannya ya.
- Mengenali masalah
Ketika mengenali masalah, adik kelas kita dibimbing untuk melihat dunia sekitar. Melihat dari berbagai sudut pandang seperti psikologis, keluarga, dan lingkungan. Ketika sudah sedikit memahami sudut pandang tersebut, mereka perlu memahami kapasitas diri, permasalahan yang diangkat, dampak kepada orang banyak, dan posisi diri atas masalah tersebut. Semua hal tersebut akan dijadikan kerangka pemikiran untuk ketiga langkah konkret itu tadi.
- Menentukan prioritas
Kita bakal melatih mereka untuk menentukan masalah yang benar-benar mendesak diselesaikan. Karena faktanya, masalah yang ada memang banyak sekali. Sehingga proses seleksi masalah begitu penting. Jadi FGD online, poster, dan tulisan yang dibuat diharapkan tidak asal-asalan.
Apalagi dengan adanya peran mahasiswa sebagai social control yang cukup berat. Peran ini memposisikan mahasiswa sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Jangan sampai aspirasi yang kita sampaikan bukanlah masalah utama dari masyarakat itu sendiri. Kasihan dong mereka.
- Mengumpulkan informasi
Tentunya ketiga langkah konkret tersebut harus memerlukan tahap ini. Jadi kita juga bakal membimbing mereka agar aktif membaca sehingga mampu meningkatkan kemampuan literasi. Kemudian menyiapkan mereka untuk memiliki pemikiran yang seluas samudra.
- Mengenali persepsi yang muncul
Proses ini sangat cocok dengan langkah konkret FGD online. Jadi kita bisa mengetahui berbagai pandangan dari orang yang berbeda latar belakang dengan satu individu. Tapi jangan lupa untuk tidak langsung menyerap begitu saja pendapat tersebut.
- Menganalisa data
Pastikan data yang didapat dapat dipertanggungjawabkan dab benar-benar valid. Agar hasil analisa yang dibuat juga bisa valid dan benar. Nah cara untuk memastikannya bisa dengan melihat latar belakang penulis/sumber datanya. Kemudian ketika menganalisa data usahakan untuk mengkategorikan data yang didapat agar lebih mudah untuk dipahami.
- Membuat kesimpulan dan solusinya
Proses ini adalah tahap akhir yang memerlukan pemikiran yang kritis, kreativitas yang tinggi, dan inovatif. Ketiga langkah konkret diatas perlu mencantumkan proses ini. Tujuannya agar kesimpulan yang dibuat dapat bermanfaat dan menghasilkan rekomendasi bagi pihak lain.
Referensi:
- https://yusrintosepuabdikarya.wordpress.com/2020/03/25/pentingnya-berpikir-kritis-juga-skeptis/
- https://www.kompasiana.com/putrikusumawardhani/5df99bc7d541df7ede5ca0b3/mencetak-generasi-milenial-yang-berfikir-kritis-terhadap-lingkungan-industri-4-0
- https://www.idntimes.com/life/inspiration/faiz-zaki/pentingnya-berpikir-kritis-c1c2/6
- https://kognisia.co/lima-peran-mahasiswa-yang-sebenarnya/
- https://www.kompasiana.com/rezaramadhanunj/55dadb8a54977303099134c5/peran-dan-fungsi-mahasiswa
Biar ga ketinggalan info seputar kampus, yuk follow official Instagram, facebook, twitter, dan LINE Campuspedia
Klik Facebook Campuspedia
Klik OA LINE Campuspedia
Klik Twitter Campuspedia