Credit Photo: thenortherner.com
Satu hal yang sangat tidak mungkin dipisahkan dari dunia organisasi adalah tentang kepanitiaan. Di tulisan yang telah lalu, penulis sempat menyinggung tips agar tidak menjadi budak proker. Karena sifat kepanitiaan adalah jangka panjang, maka ketahanan anggota benar-benar sangat diuji. Niat dan sifat seorang mahasiswa sangat bisa dibaca ketika melakukan manajemen sebuah acara.
Dan tulisan ini khusus ditujukan untuk ketua panitia. Iya, kamu ketua panitia. Karena faktanya, banyak ketua panitia yang tidak benar-benar menyelami bahwa dia adalah seorang ketua panitia. Sehingga jalannya acara yang sebenarnya luar biasa menjadi biasa, yang awalnya ada menjadi hilang entah kemana. Terima atau tidak, ketua panitia adalah sosok pilihan yang dikirim oleh Tuhan untuk membawa kebermanfaatan dalam sebuah acara.
Pesan ke-1. Kamu adalah orang penting. Ini hal pertama yang perlu untuk dipahami dan dihayati, bahwa ketua panitia adalah orang paling penting dalam sebuah acara. Bukti nyatanya, tidak banyak orang yang berani mengambil risiko menjadi seorang ketua panitia. Karena memang tanggung jawab yang dibawa tidak lah ringan.
Tapi tenang kawan, ujian dan tanggung jawab adalah salah satu cara Tuhan untuk menguatkan pundakmu, sebagai persiapan untuk diberi amanah yang lebih besar. Maka, pastikan segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan baik. Tidak jarang ditemukan, mereka yang dapat menghandle sebuah acara dengan baik, di tahun berikutnya menjadi ketua organisasi. Jadi, jangan minder, jangan takut, karena kamu adalah orang penting.
Pesan ke-2. Kamu adalah orang pilihan. Amanah tidak akan salah dalam memilih tuannya. Ungkapan ini penulis kira cukup populer dalam dunia pergerakan organisasi mahasiswa. Ketua panitia adalah orang-orang pilihan. Mereka diberi keistimewaan untuk belajar membuat lokomotif kebaikan, dengan melibatkan berbagai macam elemen mahasiswa.
Capek? Banyak masalah? Bingung? Atau mungkin sampai nangis? Wajar! Justru ketika tidak ada hantaman maupun masalah, patut benar-benar dipertanyakan. Sangat mungkin progress yang dilalui hanyalah semu, kepanitiaan yang diperjuangkan sekadar untuk pencitraan. Sejatinya, Tuhan tidak pernah menguji hambanya di luar batas kemampuannya, maka tetap jalani, walau berdarah-darah. Karena justru itulah cerita yang dapat dijadikan pembelajaran kepanitiaan selanjutnya.
Pesan ke-3. Kamu adalah pembawa perubahan. Kamu ketua panitia, sadar enggak sih, di tangan kamu ada kekuatan yang luar biasa? Kekuatan yang dapat membuat mahasiswa yang tidak saling mengenal, yang berbeda latar belakang, bersinergi dan berkolaborasi, untuk membuat acara yang bermanfaat? Yang semula tidak berani menjadi berani berbicara di depan, lantaran terlibat dalam kepanitiaan yang kamu pimpin? Ah, sungguh membanggakan.
Sejatinya, esensi dalam proses yang terjadi dalam sebuah kepanitiaan adalah membuat sumber daya manusia yang terlibat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan ini bisa dibilang tugas berat yang diemban oleh seorang ketua panitia. Tapi, bila digunakan bentuk dan proses kepanitiaan yang benar, sangat mungkin akan membawa perubahan.
Jadi, untuk kamu yang sekarang tengah berjuang menjadi ketua panitia, penulis ucapkan selamat. Selamat telah menjadi sedikit orang yang mau dan rela untuk berkorban waktu, usaha, dan tenaga, untuk mewujudkan sebuah acara yang mulia. Sebaik-baik kepanitiaan adalah yang selesai, maka pastikan acara yang kamu pimpin selesai hingga akhir, dan membawa keberkahan bagi bangsa dan semesta.