sumber gambar: advoindonesia.com
Personal branding pada dasarnya adalah bagaimana kita menunjukkan dan mempromosikan citra kita sebagai individu. Dengan memiliki personal branding, orang lain dapat melihat kombinasi unik dari keahlian dan pengalaman yang membuat kita menjadi diri kita yang sekarang. Membangun personal branding berarti memperlihatkan nilai unggul atau value yang membedakan kita dengan individu lain. Dengan demikian, tentu saja, hal ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam kesukesan karier. Bagaimana kita ingin publik mengenal siapa kita dan apa yang kita tawarkan? Melalui personal branding, kita menampilkan kualitas dan nilai diri yang baik di mata HRD atau klien.
sumber gambar: youngontop.com
Pentingnya membangun personal branding sebagai persiapan karier memiliki perannya sendiri di masa pandemi yang tengah menjebak ini. Sebagaimana yang kita tahu, pandemi Covid-19 menjadikan semua orang fokus dengan komunikasi digital. Para pencari kerja atau kegiatan magang terbatas dalam ‘memasarkan’ diri mereka secara langsung. Alhasil, personal branding kita sepenuhnya dilihat dari representasi online yang kita tunjukkan, baik yang tersebar di website maupun sosial media. Lantas, bagaimana caranya untuk merekam jejak digital yang mengesankan agar perusahaan dan klien dapat mempertimbangkan kelayakan kita sebagai kandidat pekerja? Berikut beberapa poin yang perlu dilakukan untuk membangun personal branding tersebut.
1. Kelola platform media secara profesional
sumber gambar: bistecglobal.com
Bagaimana kita memanfaatkan akun-akun sosial media yang kita miliki? Meskipun terlihat remeh, faktanya reputasi online kita ditampilkan melalui beberapa platforms tersebut. Sangat memungkinkan bagi perekrut kandidat kerja untuk cukup mengetikkan keyword berupa nama kita di Google dan hasil penelusuran akan menunjukkan seluruh jejak digital kita baik di Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya. Tentunya kita tidak ingin mereka menemukan hasil penelusuran yang tidak profesional dan mengandung SARA, bukan? Dengan demikian, menjaga reputasi online kita agar tetap profesional sangatlah krusial. Membuat website atau blog yang mempromosikan keahlian kita mungkin bisa jadi alternatif yang baik. Selain itu, penggunaan akun profesional seperti Linkedin juga memudahkan kita untuk dilirik oleh perekrut kerja.
2. Tunjukkan fokus kita
sumber gambar: seekapor.com
Penulis Adam Smiley Poswolsky, dikutip dari Forbes, mengungkapkan bahwa personal brand terbaik adalah yang spesifik. Kita tidak bisa mempromosikan diri kita sebagai ‘everything to everyone’. Semakin kita mempersempit dan memfokuskan branding kita, semakin mudah pula orang lain mengingat kita. Beberapa orang mungkin bisa saja memiliki lebih dari satu bidang dalam personal branding mereka, misalnya Maudy Ayunda yang tidak hanya terkenal sebagai aktris, tapi juga penyanyi dan penulis. Namun untuk persiapan memulai karier, alangkah baiknya bila kita memfokuskan keahlian kita pada satu bidang. Hal tersebut akan lebih mempermudah HRD atau klien untuk mengingat dan mencari tahu lebih mendalam potensi kita di bidang tersebut.
3. Jadilah diri yang autentik
sumber gambar: fabrikbrands.com
Hanya karena kita bisa mengontrol personal branding kita di media online, bukan berarti bisa seenaknya memilih apa yang ingin kita tunjukkan. Ketika memasarkan value yang kita miliki, maka kita harus benar-benar menunjukkan kualitas dan keterampilan yang kita punya. William Haris, seorang ahli Facebook Ads di Elumynt menyatakan bahwa menjadi diri yang orisinil dan genuine akan mempermudah kita untuk mengatur personal branding dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak perlu menjadi ‘palsu’ demi menciptakan reputasi yang baik. Apabila kita benar-benar memiliki potensi dan keterampilan di bidang tertentu, reputasi akan datang sendiri untuk membantu kita membangun personal branding yang kita inginkan. Jika belum memiliki keterampilan yang matang, maka kita perlu terus mengasah potensi melalui pengalaman demi mewujudkan versi diri terbaik.
4. Ciptakan pengaruh yang positif
sumber gambar: quickanddirtytips.com
Terakhir, untuk memulai sebuah karier, kita perlu menunjukkan visi dan misi yang positif. Pengaruh yang kita berikan pada orang lain adalah representasi diri. Dengan memastikan interaksi yang positif terhadap audiens yang mengamati profil kita di media, mereka akan semakin yakin dengan kredibilitas yang kita miliki. Semakin positif pengaruh dan citra yang kita berikan, semakin positif pula branding kita untuk mencapai karier impian di ujung mata.
Berdasarkan poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa personal branding memiliki bagian penting dalam persiapan karier, terutama di era musim pandemi yang melibatkan peran dunia digital. Keterampilan atau skill seperti ini memang tak bisa dipisahkan dari tuntutan dunia pekerjaan dan masa depan yang lebih baik. Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan skill tersebut, termasuk salah satunya adalah melalui program career class. Campuspedia menyediakan program peningkatan skill dan networking tersebut untuk membantu pelajar/mahasiswa, fresh graduates, first jobbers, maupun career shifters yang ingin mengenal lebih dalam seluk beluk persiapan dunia kerja. Dengan mengikuti program ini, kita akan lebih termudahkan dalam menentukan jalan karir dan menciptakan kualitas diri terbaik untuk berkarir sesuai passion dan potensi yang kita miliki.
Comments 1