Selain hard skill, rekruter akan menilai kelayakan suatu kandidat untuk bekerja melalui soft skill atau ciri kepribadian seseorang yang mempengaruhi cara komunikasinya dengan orang lain. Kemampuan ini tidak muncul begitu saja, namun perlu dikembangkan dalam rentang waktu tertentu.
Lalu, apa saja jenis soft skill yang menjadi poin plus di mara rekruter? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Teamwork
Kemampuan untuk bekerja sama dalam tim menjadi salah satu soft skill yang wajib setiap orang kuasai, terutama di dunia kerja. Sebab, di posisi manapun kamu dituntut untuk mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak maupun divisi yang beragam.
Beberapa poin penting dari soft skill teamwork ini adalah:
- Beradaptasi dengan struktur, lingkungan, aturan, kepemimpinan, dan budaya di tempat kerja.
- Memahami dan menjalankan tanggung jawab yang diberikan.
- Tidak mengedepankan kepentingan pribadi ketika melakukan kerja tim.
- Berkolaborasi dengan anggota tim lain untuk mencapai tujuan bersama.
- Mendukung dan ikut merayakan kesuksesan tim.
Berpikir kritis
Soft skill berikutnya yaitu berpikir kritis, yaitu kemampuan untuk berpikir secara logis, objektif, dan mendalam. Kunci dari berpikir secara kritis adalah dengan menguasai kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya, namun juga terbuka dengan solusi atau pemikiran baru.
Setiap pekerjaan memerlukan kandidat yang bisa berpikir kritis dalam menghadapi masalah dan menentukan pilihan terbaik dalam waktu yang singkat. Rekruter tidak akan memilih kandidat yang kemampuannya kurang, karena dikhawatirkan mereka enggan diajak berkembang bersama.
Beberapa poin terkait proses berpikir kritis ini dapat dibagi menjadi tiga, diantaranya adalah:
- Kemauan belajar secara proaktif, yaitu dengan berpikiran terbuka ketika mempelajari hal baru yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.
- Penyelesaian masalah, baik yang sudah pernah dialami maupun yang belum, dengan menggunakan solusi yang telah terbukti efektif.
- Mampu mengambil keputusan yang paling ideal melalui pertimbangan baik buruk dan kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai.
Profesionalisme
Setiap rekruter tentu menginginkan kandidat yang memiliki profesionalisme tinggi. Soft skill ini mencakup bagaimana kinerja pribadi, perilaku, dan sikap mental seseorang dalam mempengaruhi kinerja tim maupun perusahaan secara keseluruhan.
Dalam bebrapa kasus, rekruter kerap menjumpai kandidat dengan hard skill yang mumpuni, namun secara soft skill, aspek profesionalisme mereka masih kurang.
Dasar-dasar aspek profesionalisme dapat diuraikan sebagai berikut.
- Rutin mengevaluasi diri dengan cara membandingkan kemampuan dan kinerja dengan capaian perusahaan atau tujuan spesifik lainnya.
- Bertanggung jawab mengendalikan diri sendiri (sikap, ucapan, kinerja, dan respon terhadap hal lain di luar)
- Punya sikap yang positif, meliputi cara berbicara, attitude, tindakan, dan sebagainya.
- Memiliki kebiasaan kerja yang baik, seperti berinisiatif, tepat waktu, cekatan, terorganisir, dan produktif.
- Kemampuan komunikasi interpersonal yang terdiri dari penggunaan kata-kata yang efektif, mampu berempati, serta memahami apa yang disampaikan orang lain.
Itulah beberapa soft skill yang wajib Sobat Campuspedia miliki sebagai modal utama untuk menggaet perhatian rekruter. Apakah kamu sudah memilikinya? ***
Baca Juga:
- Soft Skills: Seberapa Penting Sih untuk Kesuksesan Karir?
- Latihlah Kemampuan Critical Thinking Kalian dengan Cara Berikut!
- Strategi Sukses di Pekerjaan Baru: Rencana 30-60-90 Hari untuk Meraih Kesuksesan!
Editor: Habibah