Hybrid learning, juga dikenal sebagai blended learning, adalah kombinasi dari pembelajaran tatap muka (in-person) dan pembelajaran online. Ini adalah pendekatan yang memadukan kelebihan keduanya untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan fleksibel. Dalam pandemi COVID-19, hybrid learning menjadi semakin populer karena sekolah dan universitas di seluruh dunia terpaksa mengadopsi model ini untuk menjaga keamanan siswa dan staf.
Konsep Pembelajaran Hibrida
Hybrid Learning, atau pembelajaran hybrid, adalah pendekatan dalam pendidikan yang menggabungkan dua mode pembelajaran utama: tatap muka (in-person) dan pembelajaran online. Dalam model ini, siswa memiliki fleksibilitas untuk belajar baik di dalam kelas fisik maupun melalui platform online, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Manfaat Pembelajaran Hibrida
1. Fleksibilitas
Siswa dapat mengakses materi pelajaran kapan saja dan dari mana saja, mengizinkan mereka untuk mengatur jadwal belajar mereka sendiri.
2. Personalisasi
Guru dapat menyediakan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa, memungkinkan pengalaman belajar yang lebih efektif.
3. Penghematan Waktu dan Biaya
Siswa tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya untuk perjalanan ke sekolah setiap hari, mengurangi tekanan pada keluarga dan lingkungan.
4. Akses ke Sumber Daya Global
Dengan akses ke internet, siswa dapat mengakses sumber daya pendidikan dari seluruh dunia, meningkatkan cakupan pembelajaran mereka.
5. Pengembangan Keterampilan Digital
Siswa dan guru dapat mengembangkan keterampilan teknologi yang diperlukan di era digital.
Hybrid Learning vs Blended Learning
Istilah “Hybrid Learning” dan “Blended Learning” sering digunakan secara bergantian, tetapi ada perbedaan tipis di antara keduanya:
Hybrid Learning , menciptakan pengalaman belajar yang lebih terintegrasi antara pembelajaran online dan tatap muka. Siswa sering memiliki pilihan untuk menghadiri kelas fisik atau mengakses materi secara online.
Blended Learning , lebih cenderung fokus pada kombinasi pembelajaran online dan tatap muka dalam satu pelajaran atau kursus. Ini mungkin berarti guru menggunakan sumber daya online sebagai tambahan dalam pengajaran kelas fisik mereka.
Meskipun perbedaannya tipis, keduanya memiliki tujuan utama untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan responsif terhadap kebutuhan siswa.
Strategi Penerapan Hybrid Learning di Kelas
1. Pengembangan Konten Digital
Guru perlu membuat dan mengorganisir materi pembelajaran digital yang dapat diakses oleh siswa. Ini bisa berupa video, e-book , modul interaktif, atau sumber daya online lainnya.
2. Pendukung Teknologi
Pastikan bahwa semua siswa memiliki akses ke perangkat komputer dan koneksi internet yang memadai. Jika tidak, sekolah dapat menyediakan perangkat atau dukungan teknis.
3. Penjadwalan Fleksibel
Tentukan jadwal pembelajaran yang fleksibel yang memungkinkan siswa mengakses materi kapan saja. Berikan panduan yang jelas tentang tenggat waktu tugas dan ujian.
4. Interaksi Siswa
Upayakan interaksi siswa-siswa dan siswa-guru melalui forum diskusi online, kelas virtual, atau sesi konsultasi berani. Ini membantu menjaga keterlibatan siswa.
5. Evaluasi dan Umpan Balik
Gunakan alat evaluasi online untuk memenuhi kemajuan siswa. Berikan umpan balik secara teratur dan berikan bantuan tambahan jika diperlukan.
6. Pelatihan Guru
Berikan pelatihan kepada guru untuk mengembangkan keterampilan teknologi dan pedagogi yang dibutuhkan untuk mengajar dalam lingkungan hybrid .
7. Evaluasi Terus-menerus
Tinjau dan perbarui strategi pembelajaran hybrid secara berkala berdasarkan umpan balik siswa dan perkembangan teknologi.
Dengan menerapkan strategi ini dengan baik, institusi pendidikan dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan responsif, memungkinkan siswa untuk mencapai potensi mereka tanpa batasan geografis atau waktu.
Kesimpulannya , pembelajaran hybrid telah membuktikan bahwa jarak bukan lagi masalah dalam pendidikan. Ini adalah solusi yang efektif untuk mengatasi hambatan geografis dalam akses pendidikan. Namun, untuk mengoptimalkan potensinya, diperlukan komitmen dan upaya yang kuat dari semua pihak yang terlibat. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan berkesinambungan.***
Baca Juga:
Berkenalan dengan Fenomena Learning Loss
Penerapan Pembelajaran Online, Efektif atau Tidak?
Satu Tahun Berjalan, ini Fakta di Balik e-Learning
Referensi:
- acerforeducation.acer.com
- elearningindustry.com
- theelearningcoach.com