Campuspedia – Beberapa waktu lalu sempat ramai di media sosial X (Twitter) mengenai beasiswa LPDP. Salah satu akun @Lialmut93 yang kini sudah menghilang mengatakan kurang lebih jika biaya persiapan beasiswa LPDP hanya “modal fotokopi, tidak sampai 100 ribu”. Namun, benarkah demikian?
Biaya Persiapan Beasiswa LPDP: Benarkah Hanya Modal Kertas Fotokopian?
Baru-baru ini sempat ramai di media sosial X (Twitter) mengenai salah satu beasiswa paling ternama di Indonesia.
Hal ini bermula dari akun @LiaImut93 yang sempat berdebat dengan akun X lain @ardisatriawan mengenai lulusan S3 yang kebanyakan menuntut gaji tinggi, padahal di luar sana ada pekerjaan untuk lulusan S1 yang bergaji tinggi pula.
Perdebatan kemudian mulai merambat pada pendidikan yang pernah ditempuh @ardisatriawan. Pemilik akun tersebut diketahui berkuliah menggunakan beasiswa.
Sayangnya, akun @LiaImut93 tidak mengetahui beasiswa apa yang sebenarnya diambil pemilik akun tersebut. Dia jika akun @ardisatriawan tidak berhak menuntut gaji tinggi karena pendidikan yang diambilnya hasil “gratisan” dan dia hanya membayar dengan “kertas HVS fotokopian nggak sampai 100 ribu” untuk mendaftarnya.
Hal ini lantas memantik emosi netizen yang lain. Tentu bukan tanpa sebab, pasalnya biaya persiapan untuk mendaftar ke beasiswa LPDP nyatanya bukan hanya fotokopian berkas yang totalnya tidak sampai Rp100 ribu.
Pada dasarnya, beasiswa paling bergengsi di Indonesia ini memang tidak memungut biaya apa pun pada pelamarnya.
Tidak hanya itu saja, nantinya awardee bahkan akan mendapat banyak bantuan pembiayaan yang terdiri dari pembiayaan pendidikan dan dana pendukung.
Namun selayaknya pendaftaran lain, ada beberapa berkas yang diperlukan untuk mendaftar ke beasiswa ini. Hal inilah yang kemudian membuat seorang pelamar harus mengeluarkan sejumlah uang.
Dirangkum dari beberapa sumber, biaya persiapan beasiswa LPDP setidaknya terdiri dari:
1. Sertifikat kemampuan berbahasa
Perlu diketahui sebelumnya jika baik LPDP maupun kampus tujuan luar negeri mensyaratkan pelamarnya untuk menyertakan sertifikat kemampuan berbahasa sesuai dengan negara tujuan masing-masing. Umumnya, sertifikat yang diminta adalah TOEFL atau IELTS.
Tes TOEFL setidaknya seharga Rp500 ribu paling murah, sedangkan IELTS lebih mahal dengan harga kisaran Rp3 juta. Itu pun belum termasuk persiapan untuk mengikuti tes jika diperlukan.
2. Biaya menerjemahkan dokumen
Jika kampus tujuan pelamar ada di luar negeri, maka akan ada beberapa berkas tambahan yang perlu diurus dan dikirim ke kampus terkait. Nah, berkas-berkas tersebut perlu diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah.
Perlu diketahui jika biaya penerjemahan satu halaman dokumen bisa mencapai puluhan ribu. Inilah yang kemudian membuat biaya persiapan beasiswa ke luar negeri membutuhkan modal banyak.
3. Biaya pendaftaran
Pihak LPDP umumnya akan meminta LoA atau surat pernyataan jika pelamar sudah diterima di suatu kampus. Itu artinya, pelamar harus mendaftarkan diri sendiri ke kamus tujuannya dan tentunya kampus akan meminta biaya pendaftaran atau Admission Fee.
Meski nantinya biaya pendaftaran kampus ini akan dikembalikan oleh LPDP, pelamar tentu harus menyiapkan uang di muka karena pemberi beasiswa baru akan menggantinya jika pelamar sudah menjadi awardee.
Admission fee sendiri tergantung dari kampus masing-masing, jadi bisa dimulai dari ratusan ribu hingga setidaknya 3 juta rupiah.
4. Pembuatan visa dan paspor
Sama seperti admission fee, biaya pembuatan visa dan paspor nantinya juga akan dikembalikan oleh LPDP. Namun tentunya, awardee harus menyiapkan uang di muka untuk membayar sendiri dulu.
Biaya pembuatan visa pelajar tergantung dan negara tujuan masing-masing, sementara itu biaya pembuatan paspor sekitar ratusan ribu hingga satu juta.
Perlu diketahui jika rincian biaya persiapan beasiswa LPDP di atas belum termasuk ongkos internet, wawancara untuk pembuatan paspor dan visa, serta scan dan/ atau fotokopi dokumen. Bisa dibilang, biaya yang perlu dikeluarkan jelas lebih dari Rp100 ribu. ***