CAMPUSPEDIA.ID – Pada artikel ini akan membahas mengenai Inquiry Based Learning. Mengenai bagaimana prinsip yang dilakukan dalam pembelajaran hingga manfaatnya.
Apa itu Inquiry Based Learning
Pembelajaran berbasis inquiry (IBL) adalah pendekatan pedagogis yang memberdayakan siswa untuk mengambil kendali atas perjalanan belajar mereka sendiri dengan aktif terlibat dalam proses mengajukan pertanyaan, menyelidiki masalah, dan mencari solusi.
Berakar pada filosofi konstruktivisme, IBL menggeser peran tradisional pendidik dari sekadar penyedia informasi menjadi fasilitator eksplorasi pengetahuan. Pendekatan ini mempromosikan pemahaman mendalam, berpikir kritis, dan keterampilan belajar sepanjang hayat, menjadikannya alat penting dalam pendidikan modern.
Prinsip-Prinsip Kunci Pembelajaran Berbasis Inquiry
- Eksplorasi Didorong oleh Rasa Ingin Tahu: Pembelajaran berbasis inquiry dimulai dengan merawat rasa ingin tahu alami siswa. Dengan mengajukan pertanyaan berbentuk terbuka atau menyajikan masalah dunia nyata, pendidik membangkitkan minat siswa dan mendorong mereka untuk menjelajah dan menemukan jawaban sendiri.
- Partisipasi Aktif: Alih dari konsumsi pasif informasi, IBL mempromosikan keterlibatan aktif. Siswa menjadi penyelidik, merumuskan hipotesis, merancang percobaan, dan melakukan penelitian. Keterlibatan langsung ini memperdalam pemahaman dan retensi konsep.
- Berpikir Kritis: IBL mengembangkan keterampilan berpikir kritis saat siswa menganalisis informasi, mengevaluasi bukti, dan membuat keputusan yang berdasar. Mereka belajar membedakan antara sumber yang dapat diandalkan, meragukan asumsi, dan mengembangkan kesimpulan yang berdasar dengan baik.
- Pembelajaran Kolaboratif: IBL sering melibatkan usaha kolaboratif, memungkinkan siswa bekerja dalam kelompok untuk mengatasi masalah-masalah kompleks. Kolaborasi meningkatkan keterampilan komunikasi, kerja tim, dan kemampuan untuk mempertimbangkan perspektif yang beragam.
- Otonomi dan Kepemilikan: Dalam IBL, siswa memiliki otonomi untuk memilih topik penelitian dan pendekatan mereka sendiri, mendorong rasa memiliki atas pembelajaran mereka. Otonomi ini dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan belajar mandiri.
Manfaat Inquiry Based Learning
- Pemahaman Mendalam: IBL mendorong siswa untuk menggali secara mendalam pada subjek, menghasilkan pemahaman komprehensif daripada sekadar menghafal secara permukaan. Pemahaman ini lebih mungkin dipertahankan dan diterapkan dalam berbagai konteks.
- Belajar Seumur Hidup: Dengan mengasah keterampilan dalam penelitian, berpikir kritis, dan pemecahan masalah, IBL membekali siswa dengan alat yang dapat mereka gunakan sepanjang hidup. Mereka menjadi pembelajar yang adaptif yang dapat mengatasi tantangan baru dengan efektif.
- Motivasi Intrinsik: Otonomi yang diberikan oleh IBL memberdayakan siswa untuk mengejar topik yang mereka minati. Motivasi intrinsik ini dapat mengarah pada pengalaman belajar yang lebih bersemangat dan antusias.
- Relevansi Dunia Nyata: IBL sering melibatkan masalah dunia nyata, membuat pengalaman belajar menjadi lebih relevan dan dapat diterapkan. Siswa dapat melihat dampak langsung dari usaha mereka, meningkatkan rasa tujuan.
- Persiapan untuk Masa Depan: Seiring dunia yang menjadi semakin kompleks dan kaya akan informasi, kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang bermakna, menemukan informasi yang dapat diandalkan, dan memecahkan masalah menjadi sangat berharga. IBL mempersiapkan siswa untuk berkembang di lingkungan seperti ini.
Implementasi Pembelajaran
- Merancang Pertanyaan yang Bijak: Buat pertanyaan terbuka yang mendorong eksplorasi dan berpikir kritis. Pertanyaan-pertanyaan ini seharusnya merangsang rasa ingin tahu dan mengarah pada penyelidikan yang bermakna.
- Menyediakan Sumber Daya: Tawarkan berbagai sumber daya, mulai dari buku hingga sumber digital, untuk mendukung siswa dalam penelitian mereka. Ajarkan kepada mereka cara menilai kredibilitas sumber.
- Eksplorasi yang Dibimbing: Sementara siswa memimpin, berikan panduan dan dukungan yang disusun dengan baik. Fasilitasi diskusi, tawarkan wawasan, dan bantu mereka mengatasi tantangan.
- Strategi Penilaian: Metode penilaian tradisional mungkin tidak sepenuhnya menggambarkan inti dari IBL. Pertimbangkan penggunaan rubrik yang fokus pada proses penelitian, berpikir kritis, dan keterampilan pemecahan masalah.
- Praktik Reflektif: Dorong siswa untuk merenung tentang perjalanan belajar mereka. Pertanyaan apa yang mereka ajukan? Apa yang mereka temukan? Bagaimana perkembangan pemikiran mereka? Refleksi diri ini meningkatkan keterampilan metakognitif.
Sebagai kesimpulan, Inquiry Based Learning adalah pendekatan dinamis yang mengubah siswa dari pembelajar pasif menjadi penyelidik aktif. Dengan merawat rasa ingin tahu, berpikir kritis, dan otonomi, IBL mempersiapkan siswa untuk masa depan di mana kemampuan untuk beradaptasi, belajar secara mandiri, dan memecahkan masalah kompleks sangatlah penting.
Saat pendidik dan lembaga-lembaga pendidikan merangkul pendekatan ini, mereka membentuk generasi pembelajar seumur hidup yang tidak hanya terampil secara akademis, tetapi juga siap untuk memberikan.***
Baca Juga
Mengatasi Burnout: Mencari Keseimbangan dalam Hidup dan Karir
Persiapan Penting Menjadi Mahasiswa Baru: Memulai Perjalanan Pendidikan yang Sukses
Penulis : Dhea Salsabila
Referensi :
ruangkerja.id
edutopia.org