Presiden Joko Widodo: "Mudik dan Pulang Kampung Itu Berbeda"

Polemik istilah "mudik" dan "pulang kampung" yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo

Baru – baru ini tengah viral di media mengenai persoalan Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa istilah “mudik” dan “pulang kampung” itu berbeda. Pernyataan ini viral setelah Presiden Jokowi mengumumkan larangan mudik bagi seluruh masyarakat Indonesia mulai tanggal 24 april 2020 untuk mencegah penyebaran dari virus corona atau yang dikenal dengan COVID-19. Kebijakan ini kemudian dibahas dalam salah satu acara di stasiun televisi swasta yang dipandu oleh Najwa Shihab.

Dalam salah satu sesi perbincangan, Najwa Shihab menyodorkan data yang berasal dari Kemenhub mengenai jumlah pemudik di tengah wabah corona yang sudah mencapai hampir 1 juta orang pemudik. Kemudian saat itu Jokowi menjawabnya dengan enteng bahwa kalau itu bukan disebut sebagai mudik, melainkan pulang kampung. Dimana mereka atau orang – orang ini yang bekerja di Jabodetabek pulang ke kampung halamannya karena di Jakarta sudah tidak ada pekerjaan lagi, dan anak istri mereka juga berada di kampung. Dari pernyataan Jokowi tersebut, Najwa pun langsung menanyakan apa beda dari istilah mudik dan pulang kampung ini. Akhirnya dijawab oleh Presiden Jokowi bahwa mudik itu pulang kampung pada saat lebaran. “Mudik itu di hari lebarannya, beda. Kalau pulang kampung kan kerja di Jakarta anak istrinya di kampung”– ucap Jokowi.

Dari percakapan tersebut, hal ini kemudian menjadi viral di media sosial. Hingga muncul banyak kalangan yang memberikan opininya soal hal ini, mulai dari ahli bahasa, sosiolog, hingga para netizen yang selalu ingin berkomentar. Hal ini menjadi ramai diperbincangkan sebab banyak yang menilai bahwa ucapan Jokowi ini bisa memicu berbagai macam perdebatan oleh masyarakat, apalagi akibat adanya larangan untuk mudik akibat wabah COVID-19.

Tetapi terlepas dari perdebatan istilah tersebut, marilah kita ambil sisi positifnya saja. Kita tahu bahwa wabah COVID- 19 ini masih menjadi wabah besar atau bencana nasional di negeri ini. Untuk itu mari kita bersama – sama mencegah dan memutus mata rantai penyebaran wabah ini. Larangan mudik 2020 yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi tentu memang agak susah untuk direalisasikan, tapi marilah kita ingat bahwa semakin gencar kita menghindari kontak sosial secara langsung dan selalu menerapkan social distancing, maka diharapkan angka penyebaran virus corona ini dapat ditekan. Kesadaran itu dimulai dari diri kita sendiri, untuk itu mari kita bersama – sama memerangi kondisi sekarang ini dengan tetap terus mengikuti himbauan pemerintah dan tetap berada #dirumahaja. ( Baca juga: Social Distancing? Ini Arti dan Manfaatnya )

Stay safe everyone! 🙂

Biar ga ketinggalan info seputar kampus, yuk follow official Instagram, facebook, twitter, dan LINE Campuspedia!