Credit Photo: intermountainhealthcare.org
Tri Dharma perguruan tinggi adalah hal yang selalu digaungkan ketika mahasiswa baru datang untuk merangkai mimpi. Baik itu, Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian, semuanya memiliki peran masing-masing untuk menyokong fungsi institusi perguruan tinggi. Pada tulisan ini, penulis mencoba mengajak pembaca untuk lebih mendalami salah satu aspek dalam Tri Dharma perguruan tinggi. Pengabdian namanya.
Pengabdian masyarakat tak ubahnya mozaik yang senantiasa mengiringi perkembangan mahasiswa. Hal itu merasuk di ormawa-ormawa kampus. Dinamis mengikuti bentuk dan kebutuhan zaman. Serasa tidak lengkap bila BEM tidak memiliki bidang pengabdian masyarakat. Seperti kurang bila sebuah jurusan belum memprogram pengabdian masyarakat, sebagai implementasi ilmu bagi masyarakat. Dan sepertinya mustahil, bila kampus tidak menyelenggarakan KKN.
Hal ini membuktikan bahwa pengabdian masyarakat adalah hal yang sangat penting. Ini bisa menjadi salah satu referensi “karir” bagi mahasiswa baru di dunia kampus. Lantas apa yang didapat ketika seseorang sibuk untuk menjalani pengabdian masyarakat?
Berikut ada beberapa referensi keuntungan bila engkau mengabdikan diri kepada masyarakat.
- Wujud Balas Budi
Konsep balas budi menjadi hal yang sangat mendasar. Dari kita pasti banyak yang mendapatkan beasiswa, bidikmisi misalnya. Tahukah engkau bahwa bidikmisi adalah perwujudan harapan dari masyarakat yang mendamba perubahan. Mereka penerima bidikmisi seharusnya tidak menyia-nyiakan kesempatan. Karena setiap detik, ada darah harapan rakyat yang mengalir di tubuh kita. Maka, perwujudan praktis sebagai rasa terima kasih adalah dengan kembali ke masyarakat.
Barangkali pembaca ada yang berkilah dengan menggunakan uang sendiri untuk kuliah. Tahukah engkau, pemerintah memberi subsidi biaya kuliah dari pajak rakyat? Secara tidak langsung, tetap ada harapan yang mengalir dari uang-uang masyarakat kecil. Atau yang paling sederhana, hanya 2,8 persen dari total penduduk Indonesia yang dapat kuliah. Mahasiswa adalah harapan masyarakat untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik di masa depan.
- Dekat Dengan Masyarakat
Pernah suatu masa, mahasiswa dicap menjadi pahlawan rakyat kecil. Momen tersebut tergores dalam sejarah dengan sebutan reformasi. Dengan heroik, mahasiswa turun ke jalan untuk melawan penindasan. Tapi kini, masyarakat telah menganggap pahlawan yang pernah dibanggakan itu, telah terkubur bersama idealisme di kuburan harapan.
Tragisnya, mahasiswa sekarang lebih suka untuk berlama-lama di ruangan ber-AC bertemu penguasa, dari pada berpanas-panas bertemu dengan masyarakat. Dengan mengikuti pengabdian masyarakat, setidaknya kita pernah dekat dengan masyarakat, dan dapat terus memangkas jarak tersebut.
- Manfaat Tanpa Batas
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat kepada orang lain. Pengabdian masyarakat dapat menjadi prasasti pahala yang terus mengalir sepanjang usia. Selain karena membantu dengan suka rela, pengabdian masyarakat adalah jalan untuk menebar kebermanfaatan. Setidaknya kita pernah berkontribusi untuk masyarakat, walaupun itu kecil.
Dari kegiatan mengabdi di masyarakat, akan memunculkan sebuah kesadaran, bahwa Indonesia tidak sedang baik-baik saja.
Comments 1