Credit Photo: lenews.ch
Dalam kehidupan kampus, hal yang tidak boleh terlewat adalah jaringan pertemanan. Mulai dari teman satu daerah, teman satu jurusan, lintas fakultas, hingga teman yang sesuai dengan bidang minat yang sedang digali. Selain sebagai supporting system selama kuliah, membangun relasi di antara mahasiswa juga memudahkan dalam menorehkan sejarah indah selama menjadi mahasiswa.
Begitu pentingnya membangun relasi di mahasiswa, membuat hampir setiap pemateri dalam ospek mahasiswa baru, senantiasa menekankan untuk membangun relasi. Karena tidak bisa dipungkiri, manusia apalagi mahasiswa rantau adalah makhluk sosial. Barangkali tidak akan bisa hidup bila mengindahkan keberadaan yang lainnya.
Mereka yang memiliki relasi banyak dapat dengan mudah mengakses setiap lapis kehidupan mahasiswa. Mulai dari mudah dalam menentukan ikut organisasi yang mana, mudah dalam belajar, hingga mudah dalam pergaulan. Sampai ada istilah mahasiswa apatis, atau mahasiswa yang mementingkan diri sendiri. Ia tidak banyak bersosialisasi, cukup berjuang sendiri. Untuk beberapa jurusan mungkin hal ini bisa dilakukan, tetapi mayoritas membutuhkan kesolidan angkatan.
Bila engkau ingin berjalan cepat, maka berjalanlah sendiri. Namun, bila engkau ingin berjalan jauh, sangat jauh, maka berjalanlah bersama-sama. Membangun relasi di kalangan mahasiswa adalah investasi untuk masa depan. Relasi bisa dibilang sebagai salah satu rahasia mereka yang begitu bersinar di kampus.
Namun, di balik banyaknya manfaat membangun relasi, ada beberapa tipe mahasiswa yang bisa dibilang sulit untuk melakukan hal itu. Salah satunya adalah mahasiswa introvert, ia sangat sulit untuk membangun relasi, atau bahkan kesulitan hanya sekadar memulai pembicaraan dengan orang baru.
Maka, berikut adalah beberapa poin yang dapat dijadikan referensi untuk membangun skill berjejaring.
- Hargai setiap pertemuan
Jalan hidup manusia tidak ada yang tahu. Setiap perjumpaan pasti ada sebab akibatnya. Kita tidak akan tahu kenapa Tuhan mempertemukan kita dengan orang tertentu. Maka, yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan dan menghargai setiap perjumpaan. Salah satu caranya adalah dengan membangun relasi.
Contoh kecilnya adalah misal kita datang di sebuah seminar motivasi, kita bahkan tidak menyapa samping kanan-kiri kita. Padahal bisa jadi, mereka yang duduk di sebelah kita menjadi presiden BEM, mahasiswa berprestasi, atau orang penting lainnya di masa depan. Banyak cerita dari mereka yang hidupnya berubah lantaran membangun relasi, bahkan menjadi jawaban atas solusi. Maka, jangan pernah menyepelekan perjumpaan.
- Gabung organisasi
Organisasi dapat menjadi wadah yang paling cepat dan strategis untuk membangun relasi di kalangan mahasiswa. Mereka yang tergabung di organisasi, dipaksa untuk bersinggungan, bekerja sama untuk menjalankan sebuah proker dan agenda, dengan orang yang belum dikenal sebelumnya. Tentu, ini menjadi media yang sangat bermanfaat untuk kita yang belajar pindah haluan dari introvert ke extrovert.
- Banyak teman, banyak jalan
Bila di masa orde baru, kita mengenal banyak anak, banyak rezeki, maka di dunia mahasiswa ada ungkapan yang hampir mirip. Yakni banyak teman, banyak jalan. Membangun relasi di kalangan mahasiswa menjadi salah satu cara untuk memperluas jalan pertemanan kita. Lebih kepada membangun motivasi, untuk berani membangun relasi di manapun kita berada, bahwa ketika banyak teman, pasti akan banyak jalan.
Itu adalah beberapa poin sederhana yang semoga memicu pembaca untuk melebarkan sayap jaringan, dan tidak lagi menyepelekan relasi. Jadi, sudah siap berkenalan dengan orang baru?
Comments 1