Campuspedia – Wagimoen atau yang akrab disapa Mbah Moen, menorehkan prestasi luar biasa sebagai wisudawan tertua di Universitas Terbuka (UT) Bogor.
Lulus diusia 84 tahun, beliau berhasil menamatkan studi Sarjana Administrasi Negara setelah menempuh perjalanan pendidikan yang menginspirasi dan penuh perjuangan.
Meskipun pensiunan staf Angkatan Darat dan dengan segala keterbatasan yang ada, Mbah Moen tidak menyerah pada keinginan untuk terus belajar.
Memulai perjalanan pendidikannya pada tahun 2010, beliau mendaftarkan diri untuk berkuliah di UT Bogor sambil menjalani profesi sebagai sopir angkot.
Selama perjalanan kuliahnya, Mbah Moen tidak hanya belajar untuk dirinya sendiri.
Sambil bekerja sebagai sopir angkutan umum, beliau juga masih menyempatkan waktu untuk mengunjungi makam istrinya hampir setiap hari.
Beliau dengan gigih melalui semua tantangan fisik dan teknologi.
Beliau sempat mengalami penurunan pendengaran pada tahun 2013 hingga kini harus menggunakan alat bantu dengar untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Selama kondisi pandemi pun, beliau terus menunjukkan semangat dan integritas akademik yang tinggi dengan menjalani ujian sendiri tanpa menyontek.
Pihak Universitas Terbuka (UT) juga turut memberikan dukungan khusus kepada Mbah Moen.
Hal ini karena kondisi beliau yang tidak bisa menggunakan komputer untuk mengerjakan tugas kuliah dengan menyediakan ruang khusus untuk ujian, terutama ketika pandemi COVID-19 dengan penerapan ujian Take Home Exam.
Staf UT dengan telaten membimbing Mbah Moen untuk mengikuti ujian hingga sukses.
Dengan total 26 semester perjuangan, Wagimoen melampaui tiga wisudawan tertua sebelumnya, meneguhkan posisinya sebagai sosok inspiratif.
Melalui kisahnya, beliau membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk mencapai cita-cita pendidikan.
Pada 28 November 2023, beliau berhasil meraih gelar Sarjana Administrasi Negara dengan megahnya di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC).
Dengan IPK 2,40, beliau menerima gelar mahasiswa senior sebagai penghargaan atas perjuangannya.
Mbah Moen, sosok rendah hati yang menjalani perjalanan pendidikannya dengan penuh dedikasi, meninggalkan cerita inspiratif bagi generasi muda dan membuktikan bahwa semangat belajar tidak mengenal batas usia.***