Etika resign adalah salah satu hal yang sering terlewat untuk dilakukan. Bagi sebagian orang, ada beberapa hal yang membuat mereka memutuskan untuk berhenti kerja. Bisa karena keputusan pribadi, mendapat tawaran yang lebih menarik, atau lingkungan kerja yang kurang mendukung.
Untuk menunjang profesionalitas dan citra diri yang positif di mata rekruter, kamu harus memperhatikan 7 etika resign kerja ini sebelum memulai karir baru di tempat lainnya.
-
Menyampaikan rencana resign ke atasan
Salah satu etika resign kerja yang harus kamu lakukan adalah bertemu dengan atasan dan membicarakan rencana tersebut. Sebaiknya kamu memberikan pemberitahuan minimal 2 minggu atau satu bulan sebelum waktu yang ditentukan.
-
Menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab
Hal yang tak kalah penting adalah menyelesaikan tanggung jawab yang masih ada. Meskipun kamu sudah menyampaikan rencana resign, jangan tinggalkan pekerjaan yang belum selesai.
Dengan melakukan ini, kamu menunjukkan profesionalitas dan membantu kelancaran proses transisi yang berlangsung di lingkungan kantor sebelum mereka mendapatkan pekerja pengganti. Ketika kamu melakukan etika resign ini, bisa menjadi nilai tambah yang membuat kesan baik di tempat kerja yang baru.
Baca juga: Mahasiswa Baru Harus Mandiri dan Bertanggung Jawab, Ini Strateginya!
-
Meninggalkan contoh hasil pekerjaan
Sebelum resign kerja, kamu juga bisa menyalin hasil kerjamu ke komputer kantor atau memberikan arsip berisi dokumen tersebut di meja. Ini bisa menjadi contoh agar orang baru yang menggantikanmu bisa memahami pekerjaan dengan mudah.
-
Memastikan kelancaran proses transisi
Ketika salah satu karyawannya resign kerja, perusahaan akan mengalami proses transisi dan kembali menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Biasanya, atasan akan memintamu untuk mengajari karyawan baru sebelum kamu diizinkan untuk meninggalkan kantor.
Dengan memberikan training pada karyawan baru, kamu akan membuat citra diri yang profesional dan bisa menjadi poin plus ketika kamu melamar kerja di tempat baru nantinya. Selain itu, tidak ada ruginya berbagi ilmu dengan orang lain, kan?
-
Menjaga nama baik perusahaan
Etika resign satu ini kadang kerap dilupakan seseorang ketika mereka sudah memulai karir di perusahaan baru dan mengalami pengalaman tak menyenangkan di tempat kerja sebelumnya. Salah satu penyebab karyawan resign kerja adalah adanya masalah atau hal tidak menyenangkan dengan perusahaan.
Kamu sebaiknya tidak menjelek-jelekkan tempat kerja lama karena ini erkait dengan etika dan profesionalitas. Usahakan untuk menjaga rahasia dan nama baik perusahaan tempat dulu kamu bekerja, termasuk atasan serta rekan kerja.
-
Menjaga relasi dengan rekan kerja
Etika resign ini merupakan hal yang kerap dilupakan, apalagi jika lingkungan kerja mereka tergolong toxic. Kolega dan atasan di tempat kerja lama merupakan aset networking yang bisa sewaktu-waktu kamu butuhkan di kemudian hari.
Kamu juga bisa memanfaatkan rekan kerja atau atasan untuk meminta surat rekomendasi yang kerap dibutuhkan untuk melamar di tempat kerja baru. Beberapa perusahaan juga akan mengontak tempat kerja lama untuk menanyakan kinerja kandidat yang melamar, sehingga penting sekali untuk membangun hubungan yang baik dengan mereka.
-
Mengucapkan terima kasih
Sebagai penutup, kamu juga perlu menyampaikan terima kasih pada rekan-rekan kerja satu divisi dan atasan yang sudah membantumu selama masa kerja tersebut. Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan mempertahankan relasi yang baik.
Jangan lupakan karyawan lain seperti office boy, cleaning service, dan security yang juga berjasa membantumu selama di kantor. Ini berkaitan dengan tata krama dan sopan santun yang menjadi nilai utama dari etika resign.
Apapun yang mendasari keputusan seseorang untuk resign kerja, akan lebih bijak jika kamu menerapkan hal-hal tersebut. Tak hanya membuat kamu terlihat profesional, dengan menerapkan etika tersebut kamu juga akan lebih dihormati dan disenangi orang lain. ***
Baca Juga:
- Saatnya Berhenti Kerja? Ini 10 Alasan Resign yang Meyakinkan
- Serba-serbi Career Switch: Mencari Tantangan Baru dengan Ganti Pekerjaan
- Quitting: Pentingnya Mengetahui Saat Terbaik untuk Berhenti
Editor: Habibah
Referensi:
- glints.com
- www.thebalancemoney.com