Hai Campuspedia-friends!—Pernakah kamu mengalami perubahan mood yang cepat dalam suatu waktu atau dalam satu hari bisa cukup sering berubah-ubah mood? Antara Moody atau Bipolar, sebenarnya, perubahan suasana hati yang cepat itu gejala apa?
Perubahan suasana hati yang cepat, terkadang sulit diterima beberapa orang disekitar. Dan dianggap sebagai salah satu gangguan mental atau disorder. Namun, perubahan suasana hati itu tidak serta merta dapat dilabeli sebagai Bipolar, C-friends!
Nah, supaya gak keliru dalam “melabeli” diri ini Moody atau Bipolar, yuk kita cari tahu perbedaannya lebih lanjut!
Apa Itu Moody?
Kalau dilihat dari sisi bahasa, Moody berasal dari kata Mood yang artinya suasana hati. Menurut Cambridge Dictionary, Moody atau Moodiness adalah kualitas berubahnya suasana hati secara tiba-tiba dan menjadi marah atau tidak bahagia dengan mudah.
Nah, dilansir dari Satu Persen, jika menurut istilah dalam Psikologi, Moody adalah kondisi ketika sesorang suka murung, sedih dan tidak nyaman. Ketidakstabilan mood tersebut masih hal yang umum. Dan menurut The British Journal of Psychiatry, Moody lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, di rentang usia 16-24 tahun.
Baca juga: Serba-serbi Ekstrovert vs. Introvert, Kamu yang Mana?
Apa Itu Bipolar?
Dilansir dari Alodokter, Gangguan Bipolar adalah sebuah kondisi dimana seseorang mengalami perubahan suasana hati (mood) secara ekstrem. Baik berupa peningkatan mood secara intens atau disebut episode manik (hipomanik), maupun penurunan mood secara intens atau disebut episode depresif.
Episode-episode tersebut dapat berlangsung selama beberapa hari, hingga beberapa bulan. Diantara kedua fase tersebut, peningkatan dan penurunan mood, bisa terdapat periode mood yang normal.
Gejala Bipolar Apa Saja?
Dilansir dari Klikdokter, menurut dr. Anita Amalia Sari, ada beberapa gelaja bipolar, diantaranya:
-
Mengalami Episode Depresi
Seseorang terlihat seperti kehilangan minat pada apapun, murung, cepat lelah, bahkan menarik diri dari lingkungannya selama periode waktu tertentu. Dan fungsi sosialnya terganggu.
-
Mengalami Episode Manik atau Hipomanik
Seseorang tersebut juga bisa mengalami manik atau hipomanik (lebih ringan). Pada episode manik ini, seseorang tersebut dapat berbicara sangat cepat, dan loncat dari satu ide ke ide lainnya. Jadi, orang tersebut sulit untuk memfokuskan diri pada satu hal.
-
Mengalami Kedua Episode Dalam Kurun Waktu Tertentu
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, penderita Bipolar mengalami episode-episode tersebut dalam kurun waktu tertentu. Mulai dari empat hari hingga berminggu-minggu. Dan menurut dr. Anita, seseorang dapat dikatakan Bipolar ketika ia mengalami dua episode tersebut secara bergantian dalam kurun waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Namun, untuk lebih jelas dan pasti, akan lebih baik jika langsung berkonsultasi dengan orang profesional ya C-friends!
Perbedaan Moody dan Bipolar
Nah, dari paparan diatas, meskipun terlihat mirip karena sama-sama bersangkutan dengan perubahan suasana hati, namun Bipolar mengalami perubahan mood yang lebih ekstrem. Dan akan tampak jelas perbedaan antara penderita Bipolar atau seseorang yang hanya sekadar moody.
Supaya lebih jelas, berikut beberapa perbedaan utama Moody dan Bipolar:
- Penderita Bipolar mengalami perubahan mood (baik peningkatan maupun penurunan) dengan intesitas yang jauh lebih ekstrem daripada moody biasa.
- Perubahan mood yang dialami penderita Bipolar dapat merugikan dirinya sendiri bahkan orang-orang disekitarnya.
Misalkan ketika penderita Bipolar berada pada episode manik, ia bisa saja secara tidak sadar menghamburkan uangnya tanpa berpikir, tidak tidur selama berhari-hari, tidak nafsu makan, hingga berhalusinasi.
- Bipolar dapat mengganggu jalannya hubungan sosial, pekerjaan, karir, dan kesehatan. Sebab di episode-episode tertentu penderita Bipolar kesulitan untuk fokus pada suatu hal karena pikirannya meloncat-loncat dari satu ide ke ide lain. Ini tentu saja akan memengaruhi kinerjanya.
- Durasi perubahan mood penderita Bipolar lebih lama daripada seseorang yang hanya mengalami Moody biasa.
Misalkan, ketika seseorang hanya mengalami Moody biasa, perubahan mood yang ia rasakan dari senang ke sedih dapat berubah dalam kurun waktu yang singkat. Berbeda dengan penderita Bipolar yang mengalami perubahan mood dari meningkat ataupun menurun selaa berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Baca juga: Sering Cemas di Hari Senin? Ini 6 Tips Mengatasi Monday Blues Syndrome!
Nah, itu dia 4 Perbedaan Utama antara Moody dan Bipolar. Namun, memang akan lebih sulit untuk membedakannya di kalangan remaja. Sebab, pada remaja akan sering mengalami perubahan yang signifikan sebagai salah satu dari tanda pubertas.
Jika kamu atau kerabat terdekatmu dirasa mengalami beberapa gejala yang mengarah pada Bipolar, jangan pernah ragu untuk mengkonsultasikannya pada tenaga profesional atau psikiater ya C-friends! Semoga bermanfaat!
Yuk, biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, jangan lupa kepoin sosial media Campuspedia ya!
Instagram: @campuspedia
Youtube: Campuspedia
Twitter: @campuspedia_id
OA Line: @dbh9820y
Facebook: Campuspedia
LinkedIn: Campuspedia