Bicara soal gap year gak lengkap rasanya kalo gak bahas tekanan yang didapat. Mulai dari pandangan orang-orang, lihat teman seangkatanmu yang sibuk pamer pake jas almamater baru, update-an media sosial yang semuanya pada happy karena kuliah di kampus idamannya, dapat teman baru, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Soal menghadapi tekanan gap year, sesungguhnya tekanan akan membuatmu berkembang yang penting adalah bagaimana kamu menghadapinya. Gunakan waktumu untuk memanajemen stres dan melakukan persiapan. Jangan terlalu memikirkan apa kata orang, nikmati waktumu.
Saat sadar kamu sudah melangkah mengambil keputusan gap year, mungkin kamu bingung mau memulai kembali dari mana. Berikut ada beberapa tips untuk kamu agar gap year-mu berfaedah:
- Pelajari fundamental skill. Pahami konsep.
Termasuk scientific thinking. Koreksi cara kamu belajar selama ini, apakah selama ini kamu belajar sekadar untuk ujian atau ketika kamu belajar kamu benar-benar paham. Jika selama ini kamu belajar hanya sekadar agar bisa menjawab soal, ubah cara pandangmu. Pastikan selanjutnya kamu belajar untuk paham konsep. Mulai dari sini, ketika fundamental skills-mu sudah baik kamu akan menemukan kepuasan tersendiri saat belajar kedepannya dan menghindari praktik hafal buta. - Fokus pada kelemahanmu.
Review kembali kemampuanmu, di bagian mana kamu masih kurang. Jika kamu tau akan kelemahanmu, kamu akan lebih terstruktur dalam memanajemen waktu belajar. Kamu bisa lebih fokus, dan bisa mencurahkan waktu dan tenaga lebih pada hal-hal yang masih kamu anggap kurang. Kamu jadi bisa belajar efektif dan tidak membuang-buang waktu. - BAHASA INGGRIS.
Apapun jurusan tujuanmu, apapun rencanamu kedepannya. Belajar bahasa inggris adalah investasi yang sangat bagus. Bukan hanya materi soal grammar untuk ujian, pelajari bahasa inggris agar kamu bisa menguasainya. Reading, listening, speaking, everything! Kalo perlu praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. - Tetap engaged dengan akademik dan pelajari kembali materi ujian masuk perguruan tinggi.
Pastikan dirimu tetap terpapar dengan hal-hal akademik dan kondisi yang baik untuk belajar. Jangan karena pendidikan formalmu tertunda, maka proses belajarmu juga berhenti. Ikuti les atau kursus persiapan ujian perguruan tinggi, atau ikuti bimbingan belajar online. Tempatkan dirimu di lingkungan yang berisi pejuang perguruan tinggi sama sepertimu. Dengan begitu kamu tidak terdistraksi dan lalai akan tujuan utamamu. - Pikirkan kembali pilihan jurusanmu dan ketahui insight tentangnya.
Waktu kurang lebih setahun dapat kamu manfaatkan untuk recalibrate, menargetkan kembali tujuanmu. Pikirkan kembali jurusan apa yang akan kamu pilih, lakukan riset mendalam dan ketahui hal-hal penting yang berkaitan tentang itu. Tanyakan pada temanmu yang lebih dulu merasakan bangku kuliah. Jangan gengsi. Tidak jarang gap year adalah momen pencerahan. Take your time. - Komitmen! Buat Jadwal.
Waktu kurang lebih setahun itu juga bisa dibilang waktu yang panjang. Dengan kamu terlepas dari jadwal sekolah, maka jadwalmu sepenuhnya bergantung padamu. Jangan sampai terbersit di kepalamu “Nanti saja deh, masih lama.” Kamu harus tetap fokus meskipun dalam kondisi santai. Jangan terdistraksi, atur jadwal belajar dan mainmu. Mulai kebiasaan belajar baru. Bila perlu gunakan aplikasi untuk membantumu mengatur jadwal. Pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Kembali ke nomor 4, pastikan kamu tetap berada di lingkungan yang kondusif. - Have Fun! Nikmati waktumu.
Jangan lupa bahagia. Nikmati waktumu, lakukan hobi, lakukan hal-hal yang belum sempat kamu lakukan. Pastikan kesehatan mentalmu dalam kondisi baik, jangan stres, jangan lalai. Bersenang-senanglah.
Perlu diingat bahwa, gap year tidak menjamin kesuksesan. Karena yang paling penting adalah, apa yang kamu lakukan selama gap year tersebut, apakah kamu mengisi waktumu dengan hal-hal berfaedah atau tidak. Karena sejatinya kamu yang menentukan akan kemana kamu melangkah selanjutnya jadi meskipun gap year-mu sampai beberapa tahun kalau kamu gak usaha ya sama aja. Oleh karena itu, tetaplah berusaha dan fokus di jalan ninjamu!
Comments 1