Credit Photo: easyuni.com
Ada satu dari banyak hal yang paling diidam-idamkan oleh mahasiswa dan calon mahasiswa. Yakni kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Betapa senangnya hati bila mendapatkan beasiswa. Bisa kuliah gratis, mengurangi beban orang tua, memberikan rasa bangga karena menjadi sedikit orang pilihan yang berhak menerima, dan beberapa keuntungan lainnya.
Banyak cerita hidup seseorang berubah gara-gara beasiswa. Mereka yang memiliki mimpi kuliah namun terancam musnah lantaran biaya, terbantu dengan adanya beasiswa. Banyak cerita inspiratif para penerima beasiswa. Salah satu beasiswa pemerintah yang paling banyak menghasilkan cerita epik adalah beasiswa bidikmisi. Bagaimana tidak, mahasiswa dari kampung bermodalkan mimpi besar dan usaha yang kuat, mampu menaklukkan kerasnya kehidupan rantau dan berhasil bersinar terang.
Namun, dibalik banyaknya cerita inspiratif yang beredar, masih ada beberapa pandangan yang patut untuk diluruskan. Mulai dari sulit untuk mendapatkan beasiswa, rumitnya persyaratan, ketatnya persaingan, beasiswa hanya untuk mereka yang IPK sempurna, pintar, atau pun berprestasi, sampai faktor ketidakberuntungan. Padahal, tidak sedikit para penerima beasiswa yang memiliki track record pas-pasan. Seperti Bahasa Inggris biasa-biasa saja tapi mampu lolos beasiswa luar negeri.
Pada paragraf selanjutnya, penulis mencoba untuk berbagi tips cara agar kamu layak untuk mendapatkan beasiswa. Ini berdasarkan pengalaman penulis dan juga sharing dengan banyak orang yang telah berjibaku dengan suka duka beasiswa.
- Pantaskan Niat
Untuk banyak hal, niat menjadi faktor yang sangat krusial. Kita bisa mengetahui tujuan seseorang hanya dari niatnya. Untuk layak mendapatkan beasiswa, kita perlu untuk memantapkan niat. Apakah memang kita benar-benar membutuhkan? Apakah memang kita benar-benar pantas mendapatkannya? Atau kita hanya berniat agar dipandang keren karena mengoleksi banyak beasiswa? Atau lebih rendah lagi, hanya sekadar mengoleksi materi?
Mari sejenak melihat sekitar. Berapa banyak mahasiswa maupun calon mahasiswa yang membutuhkan beasiswa. Bila kita tidak merasa cukup, bisa jadi ada hak orang lain yang kita ambil. Seharusnya jatah mereka yang lebih membutuhkan, namun kita ambil lantaran terlampau tamak. Dan tentu, semakin banyak beasiswa berarti semakin banyak tanggungjawab. Untuk kamu yang hidup dengan menggunakan beasiswa umat (seperti bidikmisi), darah yang mengalir di tubuh kamu adalah milik umat. Maka, jangan sedetik pun mencoba untuk menyia-nyiakan harapan itu.
- Tingkatkan Standar
Apa pun beasiswa yang kita harapkan, cara agar kita layak mendapatkan beasiswa itu adalah dengan meningkatkan standar. Karena penyelenggara beasiswa tidak mau sembarangan merekrut penerima, maka dibuatlah sistem seleksi yang ketat. Betapa banyak pun jumlah pendaftar, selagi standar kualitas kita setara penyelenggara, maka kita selalu ada peluang untuk lolos. Sehingga, apabila kita belum berhasil mendapatkan beasiswa tersebut, bisa jadi standar kita yang masih perlu untuk ditingkatkan.
- Jangan Takut Gagal
Ada konsep menarik yang senantiasa digaungkan oleh para motivator hidup. Habiskan jatah gagal, supaya keberhasilan demi keberhasilan dapat menemui kita di masa depan. Orang-orang yang tidak pernah gagal, sudah pasti tidak pernah mencoba. Mereka yang takut gagal juga akan sulit berhasil. Begitu rentetan ungkapan motivator. Sepertinya nampak utopis, namun fakta di lapangan senantiasa mengafirmasi.
Kegagalan dapat menjadi cermin untuk memperbaiki diri. Karena setiap kegagalan senantiasa membuahkan hikmah untuk bahan belajar. Penulis pernah bertemu dengan seorang senior. Beliau standar kemampuannya internasional, bahkan fokus mempersiapkan bahasa Inggris di salah satu kampung bahasa selama 2 bulan. Namun, beliau harus menunggu percobaan ke-11 baru mendapatkan beasiswa ke luar negeri, setelah mendapatkan rentetan penolakan.
Dari beberapa poin di atas, dapat diambil sebuah benang merah. Bukan yang paling pintar, atau yang paling berprestasi yang mendapatkan beasiswa. Tapi mereka yang paling berusaha, yang paling bersiap, dan yang paling niat, yang layak untuk mendapatkan beasiswa. Jadi, sudah layak kah kamu mendapatkan beasiswa?
Comments 3