Pandemi COVID-19 menjadi sebuah masalah dunia yang mengancam kesehatan kita semua. Ancaman kesehatan ini gak hanya menyerang secara fisik, namun juga mengganggu secara mental. Belum lagi kita harus mulai beradaptasi dengan bentuk kebiasaan-kebiasaan baru seperti social distancing, beraktivitas secara virtual atau hanya di rumah saja, dan kegiatan terbatas lainnya. Hal ini juga terjadi pada sistem kegiatan belajar dan kuliah yang harus berlangsung secara online atau daring. Keadaan yang memaksa perubahan dan adaptasi ini rentan membuat mahasiswa mengalami gangguan mental. Apa saja ya jenis gangguan mental yang dialami oleh mahasiswa? Lalu bagaimana pula cara menjaga kesehatan mental bagi mahasiswa ini? Yuk, simak sebagai berikut.
Jenis Gangguan Mental yang Rentan Dialami Remaja
Memasuki masa perkuliahan bisa dibilang bukan hal yang mudah bagi sebagian mahasiswa terutama saat pandemi ini. Masalah adaptasi lingkungan, padatnya jadwal kuliah, beban tugas dan sebagainya yang tidak jarang menjadi beban mental bagi mahasiswa. Berikut ini beberapa jenis gangguan mental yang dapat terjadi dan dirasakan oleh mahasiswa:
1. Rasa Cemas Berlebihan (Anxiety Disorder)
Cemas sebenarnya adalah sikap yang wajar dirasakan. Namun, perasaan cemas hampir di setiap kegiatan yang dilakukan dapat menjadi gejala bahwa kamu mengalami gangguan mental. Rasa cemas berlebihan atau anxiety disorder ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan gangguan fisik hingga meningkatkan risiko penyakit jantung bagi penderitanya. Tekanan akademis yang kuat ataupun tekanan sosial selama kuliah bisa menjadi pemicu perasaan cemas berlebih ini.
2. Depresi
Menurut riset American Psychological Association yang dikutip dari Halodoc.com, kasus gangguan kesehatan mental pada mahasiswa naik hingga 10 persen dalam 10 tahun terakhir. Gangguan mental berupa depresi ini dapat terjadi dengan masalah kurangnya manajemen waktu, persaingan, rasa kurang percaya diri, lebih banyak menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak dapat melakukan apa-apa.
3. Insomnia
Begadang sudah seperti teman setia para mahasiwa. Seringkali kita terus terjaga hingga larut malam hanya untuk mengerjakan tugas. Kebiasaan ini tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Kekurangan waktu istirahat ini bisa menyebabkan gangguan tidur atau insomnia. Hal ini punya dampak buruk pada fungsi kognitif dan membuat otak terasa lelah. Konsentrasi jadi pecah sehingga berpengaruh juga pada keadaan diri dan kesiapan melakukan aktivitas kuliah.
4. Gangguan Makan
Gangguan mental dapat terjadi dengan adanya gejala gangguan makan. Saat menyadari ada perubahan pada pola makan yang biasa, misalnya jadi semakin banyak atau justru berkurang, hal ini bisa menjadi bukti tanda awal mahasiswa mengalami gangguan makan. Kita bisa mendorong diri untuk makan seperti pola awal atau lebih fokus mengonsumsi buah dan sayur. Nutrisi dan gizi yang terpenuhi tentu dapat menjadikan diri lebih mudah menjalani tugas sebagai seorang mahasiswa.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa
Pandemi Covid-19 sedikit banyak mempengaruhi kondisi mental mahasiswa. Sekolah harus ditutup, segala aktivitas dibatasi dan kejenuhan mahasiswa berkuliah secara daring membuat beberapa momen berharga hilang begitu saja. Apalagi mahasiswa baru yang tidak punya kesempatan lebih untuk mengobrol dengan teman dan berpartisipasi di kelas sebagaimana mestinya. Namun, hal ini tidak boleh menyurutkan semangat kamu para mahasiswa untuk menjaga kesehatan mental dan fisik agar kuliah tetap berjalan dengan lancar. Berikut beberapa cara menjaga kesehatan mental yang dapat kamu terapkan dikutip dari Unicef.org:
1. Pahami Bahwa Kecemasan adalah Sesuatu yang Wajar
Saat pandemi begini, rasa cemas adalah sesuatu hal yang sudah seharusnya kita rasakan. Kecemasan itu sendiri adalah fungsi normal dan sehat yang bisa membuat kita waspada terhadap ancaman, dan membantu kita untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri. Yang terpenting adalah tetap mengendalikan rasa cemas yang ada tanpa disertai rasa ketakutan atau panik berlebih. Jika kita dapat mewajari rasa cemas itu, kita akan lebih mudah untuk mengendalikan emosi yang kita punya.
2. Cari Pengalihan atau Aktivitas yang Menghibur
Satu hal yang bisa membantu kita untuk menghadapi situasi sulit dan kemungkinan gangguan mental di masa berkuliah ini adalah dengan mencari pengalihan berupa aktivitas yang menghibur dan menyenangkan untuk kita sendiri. Kita bisa mencari kegiatan seperti menonton film kesukaan, membaca novel sebelum tidur, mendengarkan musik favorit atau melakukan hobi sebagai bentuk pelampiasan dan menemukan keseimbangan dalam kehidupan kita sehari-hari antara kuliah dan aktivitas di luar kuliah.
3. Temukan Cara Baru untuk Bisa Berkomunikasi dengan Teman
Media sosial menjadi solusi alternatif untuk bisa bersosialisasi dengan teman-teman kuliah di tengah kondisi pandemi ini. Tapi penting untuk mengetahui batasannya ya, karena bentuk komunikasi yang tidak sehat justru akan menambah rasa cemas dan jenuh yang berlebihan dalam diri. Kita juga bisa menyusun jadwal untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi diri sendiri.
4. Fokus Pada Diri
Penatnya berkuliah membuat kita banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting atau hanya menambah kecemasan. Cobalah untuk fokus pada diri sendiri dengan memanfaatkan waktu yang ada secara produktif namun menyenangkan. Kesehatan mental juga perlu menjadi fokus di masa sulit ini. Fokus pada diri sendiri berarti tidak mengenyampingkan kepentingan diri sendiri hanya untuk membahagiakan atau memberi makan ego orang lain. Perasaan bahagia menjadi penting agar kita bisa menjalani masa perkuliahan dengan efektif, menyenangkan dan nyaman.
5. Salurkan Perasaan dengan Caramu Sendiri
Setiap orang pasti punya cara berbeda untuk mengolah perasaannya. Kita bisa lebih mengendalikan kesehatan mental dengan berupaya menyalurkan perasaan lewat hal-hal yang kita sukai dengan cara tersendiri. Penting untuk kita melakukan hal-hal yang benar dan sesuai dengan kenyamanan yang kita rasakan.
6. Berupaya untuk Berbaik Hatilah pada Diri Sendiri dan Orang Lain
Dunia perkuliahan terkadang tidak terlepas dari masalah sosial seperti konflik pertemanan, bullying, tekanan senior dan sebagainya. Hubungan sosial ini seharusnya bisa berjalan dengan baik jika ada rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama. Untuk saling menjaga kesehatan mental, penting sekali untuk kita agar bisa lebih bersikap bijaksana dalam memutuskan apa yang akan kita bagikan atau katakan kepada orang lain dan menjaga kualitas hubungan kita dengan orang lain.
Nah, itu dia beberapa jenis gangguan mental yang rentan bagi mahasiswa. Tetap jaga kesehatan dan semangatnya ya teman-teman! Kita semua berharga dengan persona yang kita miliki masing-masing. Semoga perkuliahan kamu lancar selalu ya.
Kamu ingin dapat info seputar pendidikan, tips dan trik, lomba, magang, beasiswa, persiapan kuliah, dan persiapan karier di Campuspedia? Yuk, follow Instagram, Twitter, Facebook, Linked In, OA Line dan Youtube Campuspedia supaya gak ketinggalan info ter-update dan konten seru lainnya.
Sumber:
Halodoc.com. (2018). 4 Gangguan Mental yang Rentan Dialami Mahasiswa (https://www.halodoc.com/artikel/4-gangguan-mental-yang-rentan-dialami-mahasiswa).
Unicef.org. (2020). Tips Remaja Menjaga Kesehatan Mental Selama Covid-19 (https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/tips-remaja-menjaga-kesehatan-mental-selama-covid-19).
Comments 1