Bagi kaum milenial istilah malas disebut dengan malas gerak atau mager, yaitu dimana keadaan dimana tidak ingin melakukan aktifitas apapun, yang ingin dilakukan hanya bersantai diatas kasur yang biasa disebut rebahan. Rebahan akan semakin sulit ditinggalkan jika terpasang wifi kencang sambil mainan gawai dan banyak makanan, moodboster banget yahh..? eitz.. tunggu dulu, jika kebiasaan ini sering dilakukan atau bahkan setiap hari seperti ini, tandanya sudah level BERBAHAYA. Semua pekerjaan yang harus dilakukan akan terbengkalai karena rasa malas tersebut.
Rasa malas tidak pandang bulu hampir semua usia mengalami rasa itu, baik yang bersekolah hingga orang tua. Rasa malas merupakan sifat negative yang harus dihindari, rasa ini timbul dari diri manusia karena kurangnya motivasi, kebiasaan suka menunda pekerjaan salah satu penyebab rasa malas. Motivasi kurang terbentuk dalam diri mengakibatkan enggan melaksanakan tugas dengan cepat alias menunda pekerjaan. Untuk meninggalkan rasa malas dibutuhkan semangat yang tinggi dan motivasi, semisal menanamkan dalam diri jika malas adalah sifat yang buruk dan jika dibiarkan tugas tidak akan selesai tepat waktu. Yang yang paling buruk dari rasa malas adalah hilangnya kesempatan. Waktu akan terbuang sia-sia bagi seorang pemalas, ia akan banyak kehilangan kesempatan yang lebih besar untuk meraih apa yang diimpikan. Waktu tidak akan bisa diputar kembali apalagi dibeli, oleh karenanya motivasi dalam diri sangat perlu, jika ingin sukses harus berusaha dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Lalu tahukah kamu? apa yang terjadi dalam tubuh ketika rasa malas melanda? menurut informasi yang didapat dari Live Science, peneliti ini dari oxford University telah melakukan hasil penelitian dengan hasil ketika manusia hendak memutuskan melakukan kegiatan/sesuatu korteks pra-promotor pada otak cenderung akan menyala sesaat sebelum titik lain diotak yang mengendalikan gerakan bekerja aktif. Namun, pada orang malas korteks pra-motornya tidak menyala karena koneksinya putus. Koneksi otak yang menghubungkan “keputusan untuk melakukan sesuatu” menjadi sebuah tindakan yang tidak efisien pada orang malas. Sehingga muncul rasa malas gerak, Lelah dan tidak ingin melakukan kegiatan apa-apa hal ini dikarenakan otak akan bekerja lebih keras lagi untuk merubah keputusan yang diambil menjadi tindakan untuk bergerak.
Rasa malas memang tidak sepatutnya dipelihara melainkan dilawan, sebagai generasi muda sudah semestinya memiliki semangat tinggi dan pekerja keras. Usia muda merupakan usia produktif, jika masa muda diisi hanya bermalas-malasan saja atau rebahan yang berlebihan, jangan pernah ada kata menyesal dimasa tua karena telah menyia-nyiakan waktu.
Comments 3