Credit Photo: expressandstar.com
Mahasiswa baru senantiasa memiliki semangat baru. Segala yang nampak keren ingin untuk digapai. Ingin memiliki IPK 4, ingin meraih prestasi, menjadi mahasiswa berprestasi, menjadi duta, sampai menjadi ketua. Memang, itu menjadi hak bagi mereka. Apalagi kesempatan kuliah tidak banyak dimiliki oleh orang-orang.
Namun, terkadang realita tidak sesuai dengan harapan. Harus ada perjuangan yang lebih untuk mendapatkan hal-hal besar. Perlu ada berbagai macam hambatan yang perlu untuk ditaklukkan. Baik dari dalam diri, orang lain, bahkan mungkin lingkungan. Tapi, ketika seseorang yakin dan gigih untuk mengejar mimpinya, tidak ada pilihan bagi Tuhan selain menuntunnya ke tempat yang benar-benar ia dambakan.
Berbicara tentang keberhasilan, tentang pencapaian, orang-orang besar senantiasa mengaitkannya dengan proses. Inilah sebenarnya hal yang paling penting dalam sebuah pencapaian. Bukan ketika ia telah meraih prestasi, tetapi bagaimana ia berjuang untuk mendapatkan prestasi tersebut. Tentu, ini menjadi jejak-jejak pembeda masing-masing orang.
Namun, mahasiswa baru terkadang memilih menutup mata tentang proses. Apalagi gaya hidup sekarang sangat mengedepankan sisi instan. Usaha sedikit tapi hasil yang diharapkan sangat besar. Padahal mimpi-mimpi besar juga perlu usaha-usaha yang besar untuk menggapainya. Toh, hal paling sederhana yang kita anggap instan, mie instan, turut mengalami proses untuk menjadi mie siap santap.
Bila pembaca adalah maba, berikut ada beberapa sudut pandang yang sangat baik bila kamu ketahui.
- Jangan Sungkan Mengajak Sharing
Sharing is caring. Berbagi adalah peduli. Dunia kampus menawarkan berbagai pengalaman yang bisa dengan mudah untuk diraih, untuk diketahui, agar kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi tidak terulang kembali. Engkau bisa menemukan itu dari kakak-kakak tingkat. Engkau mungkin boleh merasa lebih pintar, IQ lebih tinggi, atau punya prestasi lebih banyak. Namun, kakak tingkat memiliki hal yang sangat berharga, yakni pengalaman.
Sehingga, jangan sungkan untuk mengajak sharing pengalaman. Biasanya kakak tingkat tidak mau sembarangan berbagi apalagi ke sembarang orang. Ini juga salah satu keuntungan membangun jejaring. Jadi, yang dapat engkau lakukan adalah dekati mereka, dan serap beragam pengalaman, agar engkau bisa belajar lebih baik lagi dari mereka.
- Jangan Takut Gagal
Biasanya ambisi besar senantiasa diiringi dengan mimpi-mimpi besar. Mimpi besar akan berurusan dengan usaha yang keras. Namun, mimpi tersebut tidak akan pernah terwujud karena sedikit dari kita yang berani untuk mencobanya. Bahkan, mereka yang sudah memiliki keahlian, misalnya menyanyi, takut untuk ikut kontes nyanyi. Bukan karena dia tidak mau, atau tidak mampu, tetapi ia terlampau takut untuk gagal.
Padahal, konsep umum yang biasanya dipakai setelah mencoba hanya dua. Bila tidak berhasil ya belajar. Ketika kita menganggap diri kita gagal, maka kita sudah menyerah. Berbeda dengan mereka yang terus belajar, mereka senantiasa bekerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka impikan. Kita tidak akan tahu kapasitas kita, posisi kita, ketika kita belum mencoba. Setelah berani mencoba, lalu evaluasi, tingkatkan kualitas kita, dan coba lagi. Karena hidup terlalu singkat bila kita terlalu takut untuk bertemu dengan kegagalan.
Comments 1