Sebagai mahasiswa, tentu kita acap kali dipaksa untuk terbiasa dengan sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak kampus. Pasalnya, tak banyak informasi yang masuk ke telinga mengenai dunia perkuliahan semasa kita masih SMA dulu, kan? Maka dari itu, tak heran jika banyak mahasiswa baru yang juga sering kali kebingungan mengenai dunia perkuliahan. Salah satunya adalah mengenai sistem blok dan SKS.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Teknik Belajar Pomodoro
Sistem Blok dan Sistem Satuan Kredit Semester atau yang sering disingkat SKS sering kali membingungkan. Tidak sedikit mahasiswa yang mempertanyakan kira-kira, apa saja ya perbedaan keduanya? Nah untuk mengetahui hal tersebut, simak penjelasan mengenai keduanya pada artikel ini ya Sobat!
SISTEM SATUAN KREDIT SEMESTER
Apa Itu SKS?
SKS merupakan singkatan dari Satuan Kredit Semester yang mana artinya menunjukkan bobot atau beban studi pada suatu mata kuliah. Sistem SKS ini umumnya digunakan di perguruan tinggi, tetapi juga digunakan beberapa sekolah SMP dan SMA yang menyediakan program akselerasi
Berikut Penjelasan Lebih Lanjutnya!
Dengan sistem ini, mahasiswa dimungkinkan untuk memilih sendiri mata kuliah yang akan ia ambil dalam satu semester. SKS digunakan sebagai ukuran besarnya beban studi mahasiswa, pengakuan atas keberhasilan usaha belajar mahasiswa, besarnya usaha belajar yang diperlukan mahasiswa untuk menyelesaikan suatu program, baik program semesteran maupun program lengkap, dan besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga pengajar.
Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila telah menyelesaikan jumlah SKS tertentu. Misalnya program sarjana (S1) mempersyaratkan mahasiswanya untuk menyelesaikan 144 – 160 SKS, program D3 mempersyaratkan 110 – 120 SKS.
Ada Keunggulannya Juga!
Salah satu kelebihan pada sistem SKS ini adalah kamu berkesempatan untuk menentukan sendiri mata kuliah yang ingin kamu ambil. Kamu dapat mengaturnya untuk mengambil mata kuliah pilihan yang sesuai dengan minat dan bakatmu. Contohnya pada jurusan ilmu hukum, salah satu mata kuliah pilihan yang dapat diambil adalah hukum kedokteran forensik.
Tidak hanya itu, kamu juga berkesempatan untuk lulus lebih cepat dari teman-teman yang lain jika mata kuliah yang kamu susun saat KRS sudah terpenuhi.
Namun Ada Juga Kekurangannya…
Sementara kekurangan pada sistem ini adalah kamu bisa saja tidak mendapatkan mata kuliah yang kamu inginkan saat menyusun KRS. Hal tersebut biasanya terjadi jika kelas pada mata kuliah tersebut sudah penuh dan tidak dibuka kelas tambahan.
Baca juga: Berikut Daftar Rempah yang Menyehatkan Otak
Belum lagi jika kamu harus mengulang suatu mata kuliah, bisa jadi kamu harus menunggu kelas untuk mata kuliah tersebut dibuka lagi.
SISTEM BLOK
Apa Itu Sistem Blok?
Sistem blok meruapakan suatu sistem yang sering kali digunakan oleh mahasiswa bidang kesehatan. Berbeda halnya dengan fakultas lain, fakultas kedokteran biasanya menerapkan sistem blok daripada satuan kredit semester (SKS). Dalam sistem blok penjadwalan kuliahnya biasanya berbeda tiap minggunya. Pada sistem ini mahasiswa juga tidak bisa memilih sendiri kelas maupun dosen yang akan mengajar. Umumnya, satu dosen pun hanya mengajar satu mata kuliah. Dalam satu blok kurun waktu yang dibutuhkan itu berbeda-beda. Bisa 5 – 7 minggu untuk tiap bloknya.
Berikut Penjelasan Lebih Lanjutnya!
Pada sistem blok, selain ada kelas besar seperti sistem SKS pada umumnya, juga terdapat kelas tutorial (diskusi kelompok), skill lab (keterampilan medis), dan praktikum. Nantinya pada akhir blok hasil pembelajaran di kelas, tutorial, skill lab, dan praktikum akan diujiankan pada tes tulis, ujian lisan, ujian keterampilan medis (OSCE), dan ujian praktikum. Oleh karena itu sistem blok ini tidak mengenal adanya ujian tengah semester ataupun ujian akhir semester ya Sobat.
Ada Keunggulannya Juga Lo!
“Masuk bareng, lulus bareng!”
Bisa jadi kutipan yang sangat mungkin untuk diterapkan para mahasiswa sistem blok nih Sobat. Hal itu dikarenakan kamu tidak bisa mengatur mata kuliah dan jumlah kredit yang akan kamu ambil ditiap semesternya. Maka dari itu, rata-rata satu angkatan akan lulus bersamaan, kecuali ada mata kuliah yang harus diulang.
Keunggulan lain pada sistem blok adalah saat menghadapi ujian. Yang mana mahasiswa hanya belajar untuk satu blok saja. Sebagai contoh, saat mempelajari di blok jantung, otomatis kamu hanya mempelajari anatomi, histologi, fisiologi, dan hal-hal yang berhubungan dengan jantung saja sehingga pada akhir blok Sobat hanya ujian materi jantung saja. Jadi, untuk materi di blok sebelumnya tidak akan keluar pada ujian tersebut. Tentunya hal ini bisa memudahkan mahasiswa untuk fokus pada satu topik saja.
Baca juga: Mahasiswa Baru, Kenali Cara Membuat CV Untuk Pemula!
Namun Ada Juga Kekurangannya…
Yup! Tak bisa dihindari, kekurangan pada sistem pendidikan ini juga tetap ada nih Sobat. Salah satunya adalah ujian yang cukup banyak. Bayangkan saja satu blok itu bisa lebih dari tiga kali ujian. Ujian tulis, ujian praktikum, OSCE, hingga ujian lisan. Sebenarnya, semua juga tergantung pada kampus masing-masing, tetapi sebagian besar mahasiswa sistem blok, khususnya anak kedokteran, memang kewalahan karena banyaknya ujian yang diterima.
Nah Sobat, sekarang sudah pahamkan mengenai sistem blok dan SKS? Semoga penjelasan di atas dapat membantu kamu semua ya untuk menambah serba-serbi dunia perkuliahan.
Biar ga ketinggalan info seputar kampus, yuk follow official Instagram, facebook, twitter, dan LINE Campuspedia!
- Instagram : https://www.instagram.com/campuspedia
- Facebook : https://www.facebook.com/campuspedia
- Twitter : https://twitter.com/campuspediaid?lang=en
- Line : http://line.me/ti/p/~@dbh9820y
- YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCPGrmZDHa5W4lCEudr8yYkA