Saat kita memiliki sesuatu yang harus dikerjakan, mudah saja memikirkan bagaimana kita melakukan pekerjaan tersebut sesegera mungin. Tapi, bukannya segera mengerjakan, seringkali justru kita malah menundanya. Nanti deh, ah masih bisa besok, minggu depan saja deh biar enak. Ujung-ujungnya pekerjaan itu sama sekali nggak kita kerjakan! Kalaupun dikerjakan, waktunya sudah mepet deadline dan jadi nggak maksimal.
Kita semua pasti pernah ada di kondisi tersebut. Malas! Tentu saja hal tersebut alasannya. Kita pun seringkali merasa ingin keluar dari kebiasaan buruk tersebut, namun rasanya mendisiplinkan diri sendiri itu sulit, ya?
Bicara soal disiplin, Jepang merupakan suatu negara yang terkenal dengan kedisiplinannya. Orang-orang Jepang terkenal sangat menghargai waktu. Nah, bagaimana sih mereka bisa memiliki budaya disiplin yang begitu tinggi?
Ternyata, sejak kecil orang Jepang sudah dibiasakan mengulang rutinitas kecil yang bermanfaat. Karena dilakukan sejak kecil dan secara rutin, mereka pun jadi terbiasa. Karena telah terbiasa hal tersebut pun jadi membudaya.
Kebiasaan seperti ini disebut Kaizen yang terdiri dari dua kata yaitu kai yang berarti ‘berubah’ dan zen yang berarti ‘kebijaksanaan’. Jika ditelaah maka pengertiannya adalah ‘Perubahan dalam hidup bisa dicapai secara perlahan dan dengan penuh kebijaksanaan’. Prinsipnya adalah dengan melakukan hal yang sama di waktu yang sama selama 1 menit. Bisa disebut juga dengan prinsip 1 menit.
Misalnya kita ingin rajin berolahraga atau ahli dalam bermain musik, kita hanya perlu meluangkan waktu 1 menit setiap harinya di waktu yang sama untuk melakukan kegiatan tersebut. Dengan syarat saat melakukannya harus fokus. Prinsip ini dapat melatih tanggung jawab, lho! Kok bisa? Karena prinsip ini bisa membuat kita ketagihan untuk melakukannya lagi. Setelah berhasil menuntaskan sesuatu, kita akan diliputi rasa puas karena berhasil menyelesaikan tanggung jawab, ada pergerakan yang terjadi, dengan begini kita akan merasa ingin melakukannya terus menerus.
Mungkin terdengar tidak efektif ya hanya 1 menit? Karena itu, kita harus konsisten melakukannya agar menjadi kebiasaan. Usaha terlalu keras namun tidak rutin justru akan menghabiskan tenaga dan lebih melelahkan. Ingat peribahasa sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit? Nah, kurang lebih prinsip ini sama seperti peribahasa tersebut.
Lebih baik sedikit tapi rutin daripada langsung banyak tapi hanya sesekali. Keuntungannya kita jadi lebih menguasai dan tidak mudah lupa. Seorang psikolog asal Jerman, Hermann Ebbinghaus pernah melakukan penelitan tentang kemampuan mengingat. Ia menemukan bahwa kemampuan mengingat akan menurun drastis apabila informasi yang diberikan langsung banyak tanpa dilakukan pengulangan. Namun, jika dilakukan pengulangan maka informasi akan lebih mudah terpatri di ingatan dan masuk ke ingatan jangka panjang.
Prinsip Kaizen sejalan dengan penelitian Ebbinghaus. Dengan mengulang, hal tersebut akan menjadi kebiasaan dan masuk ke ingatan jangka panjang. Dengan menyicil skill seperti ini, kita bisa menjadi ahli dalam bidangnya. Dari yang semula hanya 1 menit, jika sudah terbiasa pun tanpa sadar kita bisa melakukannya lebih dari 1 menit.
Perubahan memang tidak bisa dilakukan secara instan. Tapi, satu hal kecil bisa memiliki pengaruh yang besar. Untuk mencapai perubahan, kita bisa melakukannya dari hal kecil yang perlahan namun pasti. Sama seperti Prinsip Kaizen: Perubahan dalam hidup bisa dicapai secara perlahan dan dengan penuh kebijaksanaan.
Comments 2