Hai Campuspedia-friends!—Berhasil diterima di universitas merupakan sebuah kelegaan tersendiri karena ada satu harapan yang telah terpenuhi. Gak hanya harapan diri sendiri, namun juga harapan orangtua dan orang-orang tersayang. Namun, tak ada jalan yang selalu mulus, begitu pun dengan menjadi mahasiswa, yang salah satu momok terbesarnya adalah DO (Drop Out).
Dalam proses perkuliahaan tersebut pasti ada saja rintangan dan masalah yang menerpa. Tapi, sebenarnya tidak pernah ada masalah tanpa solusi. Apalagi untuk mempertahankan impian lulus kuliah dan wisuda.
Nah, apa aja sih yang harus diwaspadai supaya kuliah aman dan gak kena DO?
-
Melebihi Batas Masa Kuliah
Alasan pertama kenapa mahasiswa bisa DO adalah melebihi batas masa perkuliahan yang telah ditetapkan pihak universitas. Ada nih perguruan tinggi yang memberi batasan maksimal 12 semester untuk S1 dan 9 semester untuk D3. Itu berarti, kalau ada mahasiswa S1 yang sudah 6 tahun kuliah dan mahasiswa D3 yang sudah 4.5 tahun kuliah namun belum lulus, mahasiswa tersebut dinyatakan DO.
Ada juga nih peraturan dimana ketika mengambil cuti, itu juga akan dihitung sebagai masa perkuliahan. Jadi, misal kamu mengambil cuti 2 semester atau 1 tahun, dan kampusmu punya batas maksimal 12 semester, itu berarti kamu hanya punya waktu 10 semester (5 tahun) untuk menyelesaikan kuliahmu.
-
IP Belum Memenuhi
Coba deh inget-inget lagi, dulu sewaktu jadi Maba (Mahasiswa Baru) diberitahu minimal Indeks Prestasi (IP) yang harus dipenuhi? 2,40? 2,20?
Umumnya sih, jarang ada mahasiswa yang sampai dapat IP dibawah minimum syarat tersebut. Kecuali, kalau mahasiswa tersebut telah mengambil semua kelas, namun tidak ada satu pun kelas yang ia hadiri.
Nah, kalau sudah begitu biasanya akan diberikan Surat Peringatan (SP) sebagai teguran dan mengingatkan kamu telah melakukan hal yang kurang benar. Dan ketika mahasiswa itu mengulangi hal tidak baik tersebut lalu mendapat SP berkali-kali, barulah keluar surat pernyataan bahwa mahasiswa itu DO.
Akan beda kasus kalau kamu kuliah di sebuah universitas atau instansi yang sudah jelas ada peraturan minimal IP yang harus didapat dan konsekuensinya. Misalnya adalah sekolah tinggi kedinasan seperti PKN STAN.
-
Tidak Lulus Mata Kuliah Wajib
Di Kartu Rencana Studi (KRS) pasti ada dong beberapa mata kuliah wajib? Bahkan menjadi prasyarat untuk mengambil mata kuliah selanjutnya?
Alangkah baiknya jangan dianggap remeh ya C-friends! Karena ternyata hal tersebut juga jadi salah satu faktor yang berpengaruh apakah mahasiswa bisa DO atau tidak.
Ada nih kasus dimana mahasiswa yang sudah lulus semua mata kuliah kecuali satu mata kuliah wajib, dan dia sudah melewati batas waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikannya. Akhirnya, pihak kampus pun membuat keputusan bahwa mahasiswa tersebut DO.
-
Tidak Memenuhi Semua SKS
Nah, yang keempat ini masih nyambung nih sama poin sebelumnya. Tadi sempat disinggung soal mata kuliah prasyarat kan? Jadi, jika ada satu mata kuliah prasyarat yang belum lulus, mahasiswa tidak bisa mengambil mata kuliah lanjutannya.
Hal tersebut akan berpengaruh pada SKS yang kamu ambil nih. Apalagi, jika mata kuliah tersebut punya banyak mata kuliah lanjutan. Misalnya nih, mata kuliah prasyaratnya adalah Pengantar Akuntansi, mata kuliah lanjutannya ada Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen, sampai mungkin Manajemen Keuangan.
-
Merasa Salah Kampus dan Salah Jurusan
Kuliah emang gak gampang ya C-friends? Tapi, kalau kamu bisa enjoy dalam menjalani semua prosesnya, gak akan kerasa juga kok! Hihi.
Lain cerita nih kalau ada mahasiswa yang merasa kalau dirinya salah kampus atau salah jurusan. Misal nih, sebenernya dia minat pada bidang bisnis dan marketing, tapi jurusan kuliahnya ada di ilmu murni matematika. Akhirnya, ia merasa kalau proses perkuliahan matematika itu berat banget dan bisa mempengaruhi IP dan performa dia selama kuliah.
-
Melanggar Peraturan dan Berbuat Curang
Faktor selanjutnya yang bisa membuat mahasiswa DO adalah perbuatan yang melanggar peraturan atau perbuatan curang. Seperti misalnya mengerjakan skripsi dengan bantuan calo atau ketahuan berbuat curang saat ujian.
Ada loh beberapa kampus yang sangat tegas masalah curang dan mencontek sewaktu ujian. Contohnya, kampus PERBANAS Surabaya, jika ada mahasiswa yang ketahuan curang dan mencontek saat ujian, foto dan namanya akan dipasang di spanduk serta di pasang di beberapa lokasi kampus.
Ada juga kasus dimana mahasiswanya langsung DO ketika ketahuan curang dan mencontek sewaktu ujian, padahal diketahui bahwa mahasiswa tersebut cukup berpotensi. Wah ngeri juga ya C-friends?
-
Hilang Motivasi
Yang terakhir, adalah hilangnya semangat serta motivasi untuk melanjutkan kuliah. Hal ini bisa disebabkan beberapa faktor, mungkin masih berkaian dengan poin no.5 yang merasa salah kampus, salah jurusan, jauh dari orangtua, atau bahkan karena terlalu sering mengulang mata kuliah yang tak kunjung lulus.
Ada juga kasus dimana mahasiswa terlalu asik berhura-hura sebagai mahasiswa baru, terlalu santai, atau terlalu asik juga dengan kegiatan non-akademik dan organisasinya.
Jadi, jangan pernah lelah untuk memotivasi dirimu sendiri ya C-friends! seberat apapun iu, percaya deh kalau kamu pasti akan bisa melewatinya.
Baca juga : Suntuk Nugas? Yuk Dengerin 10 Lagu Ini Yang Bikin Kamu Semangat Belajar Lagi!
Nah, itu dia 7 Alasan Mahasiswa Bisa DO yang mungkin harus kamu waspadai nih agar terhindar dari DO. Masih semangat buat lulus dan wisuda kan? Pasti dong, ya kan?
Semoga bermanfaat ya, semangat!
Yuk, biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, jangan lupa kepoin sosial media Campuspedia ya!
Instagram: @campuspedia
Youtube: Campuspedia
Twitter: @campuspedia_id
OA Line: @dbh9820y
Facebook: Campuspedia
LinkedIn: Campuspedia