Berbagai tuntutan dalam kehidupan menjadi mahasiswa tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Hal ini pula yang mendorong para mahasiswa untuk sibuk mencari pekerjaan sampingan. Mulai dari menjadi barista di kedai kopi dekat kampus, menjadi fotograper freelance pada acara wisuda, hingga mulai membangun bisnis sendiri. Semua hal dilakukan demi memenuhi keinginan dan kebutuhan diri, mengingat usia yang semakin dewasa dan rasa gengsi yang semakin tinggi untuk meminta.
Nah, kali ini kita akan bahas cara membangun bisnis mulai dari awal melalui Wine Bar Theory! Teori ini diperkenalkan oleh David Gilbertson melalui buku yang Ia luncurkan perdana pada tahun 2013 silam lo. Dalam teori ini, beliau menjelaskan terdapat 28 aturan yang penting untuk diterapkan mulai dari awal merintis hingga berhasil sukses. Pada hakekatnya, Wine Bar Theory ini membantu pembacanya untuk dapat bekerja secara efektif sehingga tidak memerlukan waktu dan tenaga yang besar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Bekerja keras secara terus menerus ternyata bukan kunci utama dalam kesuksesan lo! Menurut David, keefektifan adalah kunci dan peran utamanya. Lalu, kira-kira apa saja ya aturan dalam Wine Bar Theory itu? Yuk baca artikel ini sampai selesai ya!
(Baca juga: KKN Online di Tiga Kampus Besar)
“Following the 28 Wine Bar Theory rules will help you do an excellent job, without stress and without needing huge amounts of time.”
1. Make Your Bussiness Sustainable
“Sustainable” di sini artinya adalah menciptakan bisnis yang bekerlanjutan. Bagaimana caranya? dibutuhkan komitmen dan konsistensi diri. Tetap semangat walau timbul rasa malas bahkan sesekali tidak ada yang membeli. Karena satu hal yang perlu kita pahami dalam mulai berbisnis adalah semua hal akan dimulai dari nol. Tidak ada yang langsung sukses! Maka nikmatilah prosesnya untuk dapat menjadi sukses melalui konsistensi ini.
“Without continual growth and progress, such words as improvement, achievement, and success have no meaning.” – Benjamin Franklin
2. Keep It Simple
Menurut David, di hidup ini terlalu banyak over-educated nitwits yang membuat hal-hal disekitar jadi terkesan rumit. Maka dari itu, bangunlah dirimu menjadi pribadi yang simple. Mengapa? Karena semua hal akan menjadi jauh lebih mudah untuk kamu lalui. Jangan terpaku pada cerita orang-orang sukses dalam dunia bisnis yang menceritakan hal-hal rumit! Mereka hanya menghindari adanya pesaing!
3. Keep Asking
Untuk mengembangkan bisnis dengan baik, tentunya sebagai pemula kalian harus terus mempertanyakan hal-hal di sekitar. Agar selaras dengan poin kedua, cobalah untuk mempertanyakannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak rumit. “why” dan “what if” adalah dua kata yang sangat layak untuk digunakan. Dengan selalu bertanya, kita akan mengetahui hal-hal yang kemungkinan terjadi dan telah mengetahui langkah antisipasinya lo!
People and businesses stay fresh by questioning assumptions, especially their own.
4. Reason To Believe
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memiliki alasan untuk dapat percaya. Maksudnya adalah para pebisnis pemula wajib untuk memberi kepercayaan terhadap apa yang dia lakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempertanyakan hal-hal simple seperti “siapa yang menjadi target pasarmu?”, “seberapa sering mereka akan membeli produkmu?”, dan berbagai pertanyaan lain yang jawabannya harus kalian cari sendiri dan kemudian kalian yakini bahwa jawaban itu akan benar terjadi!
5. Get A Distinction
Jadilah berbeda! Jika kamu memulai suatu bisnis dan kamu tahu memiliki ribuan pesaing di luar sana, maka hal yang kamu harus lakukan adalah get a distinction! Kamu harus mencari hal-hal yang dapat membedakanmu dari pesaingmu!
6. Know Where You Are Going
Sekarang sila pejamkan mata dan imajinasikan bisnis terbaik versimu! Catat semua yang kamu lihat dan bayangkan berapa waktu yang kamu butuhkan. Ingat, pebisnis yang baik adalah mereka yang mengerti arah dan prioritasnya.
Brilliant businesses travel, poor ones ramble. Always carry your map.
7. Aim To Do More, Not The Same
Saat ini kita hidup dalam perkembangan dunia yang sangat dinamis. Hal ini juga yang dapat membawa bisnis kita runtuh. Jika para pebisnis tidak mau untuk terus berinovasi dan malah hanya stagnan pada satu produk saja, bisa dipastikan Ia akan ketinggalan zaman. Untuk mengantipasi hal tersebut, maka harus terus berkarya dan berinovasi, tidak melulu “ini-itu” saja.
8. Don’t Increase Profit At Expense of Growth
Berdasarkan Wine Bar Thoery, ini artinya dalam fase “Growth” atau bertumbuh, kita harus berfokus pada revenue atau penghasilan yang didapatkan, bukan profit atau keuntungan. Penghasilan dan keuntungan adalah dua hal yang berbeda dalam dunia bisnis. Hal ini dimaksudkan agar bisnis kita tidak tumbang di tengah jalan.
Success is growing profitabel revenue.
9. Enrich Your Customer
Indikator berkembangnya bisnis bukan hanya peningkatan keuntungan lo, tetapi juga kembalinya para konsumen lama. Bagaimana cara hal ini agar terjadi? Enrich your customer. Salah satu bentuknya adalah dengan membeli nilai lebih kepada para konsumen, seperti memberikan edukasi, memberi pelayanan terbaik, hingga mengingat para konsumen sehingga mereka akan merasa senang untuk membeli produkmu!
(Baca juga: Breaking News! Inilah 6 Perubahan UTBK 2020)
10. Cut Smart
Wine Bar Theory juga mengajarkan untuk tidak memotong pengeluaran terlalu besar karen hal ini dapat menurunkan kualitas yang juga berujung pada penurunan pendapatan. Namun, kita dapat menerapkan cut smart. Hal ini artinya kita dapat mengevaluasi dan menguji segala pengeluaran dan kemudian mempertanyakan dua hal, yaitu “Apakah kamu masih membutuhkan ini?” dan “Apakah yang masih kamu butuhkan bisa kamu optimalkan penggunaanya?”.
11. Invest in Winning Marketing
Marketing dalam bisnis tentu saja adalah hal yang penting dan merupakan alat untuk mengenalkan bisnis kita kepada banyak orang. Menurut David, marketing dapat disamakan dengan investasi. Jangan pernah takut untuk mengeluarkan uang lebih dalam marketing, selama tujuan dan pasarnya jelas.
Smart marketing makes you more money than it costs. It adds to your wealth. It does not substract from it
12. Don’t Guess…
Aturan ini merupakan tambahan dalam aturan sebelumnya. Hal yang dapat ditekankan pada bagian ini adalah sebaiknya jangan menerka-nerka. Sebaliknya, dalam proses perkembangan bisnis kita harus terus meneliti dan mengamati keseluruhan. Mulai dari biaya pengeluaran, jumlah penjualan, dan lain-lain. Dengan begini, pengeluaran dapat disesuiakan dengan ekspektasi bisnis.
13. … And Don’t Invite Guesses
Kemudian aturan ini juga mempertegas aturan sebelumnya. Dalam marketing produk, Wine Bar Theory menegaskan bahwa kita tidak dapat selalu mengandalkan pendapat para pembeli. Sebaliknya, seharusnya kita mampu mengandalkan diri sendiri sembari menerapkan aturan keempat (Reason To Believe) dan kelima (Get A Distinction)!
14. Be More Responsible: Give Away Responsibility
Responsibility adalah hal yang prudensial untuk dilakukan! Mengapa? Di dalam berbisnis, kita diwajibkan untuk bertanggung jawab dengan apa yang sedang kita kerjakan. Tak hanya sampai di sana, kita juga harus mampu menyerahkan tanggung jawab kepada orang lain. Alasan utamanya adalah kita tak mungkin mampu untuk tetap berdiri sendiri dalam mengembangkan bisnis. Siapkah kalian untuk mengembangkan bisnis lebih besar lagi? Tanamkan hal ini dulu ya!
15. Be Brave, Not Reckless
Berani! Dalam berbisnis tentu harus menjadi pribadi yang berani dalam berbagai hal. Menjadi berani juga bukan berarti kalian gegabah lo! Pebisnis yang hebat tentunya akan melihat peluang, mempertimbangkan berbagai kemungkinan, dan kemudian mulai melakukan aksinya.
To capture future opportunity, business people have to imagine what might be possible and brave enough to build it. They have to believe in people and ideas!
16. Be Better At Standing Things Up
Dalam aturan ini, artinya kita harus belajar dari pengalaman-pengalaman apapun yang pernah terjadi pada masa lampau. Membangun bisnis agar terus berkembang dan berkelanjutan pastinya mewajibkan kita untuk terus belajar dari kesalahan masa lalu. Dengan begitu, tentu saja kita mampu untuk tetap berdiri kokoh mewujudkan berbagai ekspektasi yang telah ditentukan!
17. Insist On The Best
Nah kemudian mengingat bisnis yang akan terus semakin berkembang, kalian memiliki kewajiban untuk menemukan orang-orang terbaik untuk mengisi kursi jabatan! Wow! Orang-orang terbaik inilah yang nantinya mampu membantu bisnis kalian untuk semakin berkembang. Namun, sebelum menerapkan tahap ini, tentu kalian harus belajar mendelegasikan tanggung jawab dulu ya, seperti pada aturan ke-14 tadi (Be More Responsible: Give Away Responsibility) hehehe.
18. Surround Yourself With Specialist Excellence
Teori ini adalah lanjutan dari teori sebelumnya. Pahami bahwa orang-orang yang akan bergabung di timmu adalah mereka yang memiliki kemampuan khusus dalam satu atau dua bidang. Dengan begini, semua unsur dan urusan dalam bisnis akan berjalan dengan baik.
19. If Talent Exists, Promote It!
Suatu hari David Gilbertson pernah membeli perusahaan dari pria yang sangat cerdas. Kemudian pria tersebut memberinya satu pelajaran tambahan yaitu belajar memberdayakan orang yang sudah lebih lama kita kenal. Ini artinya sebelum mencari orang baru untuk mengisi jabatan yang lebih tinggi, coba berdayakan kemampuan orang-orang sebelumnya. Pertahankan mereka yang memang punya peran dan peluang besar!
20. Beware The Plausible Idiot
Kalau kalian bertanya mengenai mengapa aturan sebelumnya perlu diterapkan? Maka aturan ini adalah jawaban utamanya! Berhati-hatilah terhadap mereka yang lalai dan banyak alasan.
21. Do The Job With The Right Resources, Quickly!
Pada aturan ini, Wine Bar Theory menjelaskan bahwa alangkah efektifnya untuk bekerja dengan orang yang berkompeten. Membayar dua pegawai yang tidak berkompeten dan bekerja seharian tentu akan mengeluarkan dana yang sama dengan membayar satu pegawai yang berkompeten tetapi hanya bekerja beberapa jam saja. Hasilnya? Yang ahli pasti akan jauh lebih baik.
Work flexibly to get smart people. They are precious. Go the extra mile.
22. Buyer Beware
Berkeinginan mengakuisisi bisnis lain atau bahkan mengembangkannya ke berbagai penjuru? Tanyakan dulu kepada bisnis anda saat ini, “apakah bisnis ini sudah berjalan dengan baik dan sesuai ekpektasi di awal?”
23. Think Big, Keep Nimble
Melanjutkan aturan sebelumnya, Wine Bar Theory tetap mengajarkan kita untuk berproses dan berkembang. Namun, sebagai pemilik bisnis juga harus tetap gesit mempertahankan internal perusahaanya. Ini artinya sebelum siap melangkah lebih jauh, cobalah untuk memberdayakan para pegawai yang ada. Mereka akan merasa dianggap, penuh semangat, dan juga tanggap!
Teams matter!
24. Lead More, Manage Less
Memimpin dalam membangun bisnis seusai yang kalian inginkan akan jauh lebih baik ketika kalian mampu menjadi pemimpin yang baik dan disukai. Pemimpin seperti apakah kalian saat ini? Cobalah untuk mengenali dirimu terlebih dahulu ya!
Good bosses aren’t bossy.
”It is better to lead from behind and to put others in front, especially when you celebrate victory.” -Nelson Mandela
(Baca juga: Mitos Jurusan Hukum Membuatmu Ragu? Berikut 5 Hal Untuk Menjawab Keraguanmu!)
25. Recognize Real Success
Mengenali kesuksesan yang sebenarnya. Hal ini dapat mulai dilakukan dari hal-hal kecil seperti mengucapkan terima kasih saat suatu target penjualan dalam satu hari terpenuhi. Dari target-target inilah nantinya kalian akan mengenali kesuksesan yang sebenarnya!
26. Say Sorry
Wine Bar Theory juga mengajarkan kita untuk tetap sopan santun! Menjadi pebisnis yang baik tentu mengharuskan kita untuk mampu menerima semua kritik dan saran yang masuk. Ucapkan maaf jika memang terdapat kesalahan, kepada siapapun.
“Your most unhappy customers are your greatest source of learning.”-Bill Gates
27. Stand In Other Person’s Shoes
Semakin tinggi pohon, semakin banyak buahnya, dan semakin kencang angin menerpanya. Saat bisnis kalian sudah berkembang, tentu akan terdapat berbagai permasalahan yang datang. Sebelum menyalahkan, coba untuk menempatkan diri anda pada orang tersebut terlebih dahulu, lalu rasakan, kemudian berikan komentar.
28. Enjoy!
Nikmati keseluruhan prosesnya ya!
Now you know how. So go make it happen!
Nah itu dia 28 aturan dalam Wine Bar Theory! Sudah bersiap untuk memulai bisnis pertama kalian? Tetap semangat ya dan nikmati setiap proses, baik jatuh maupun bangun. Ingat bahwa semua pebisnis-pebisnis hebat juga memulai langkahnya dari nol lo!
Nah, kalau kalian juga mau baca bukunya, ingat beli yang orginial ya kawan!
Biar ga ketinggalan info seputar kampus, yuk follow official Instagram, facebook, twitter, dan LINE Campuspedia!
- Instagram : https://www.instagram.com/campuspedia
- Facebook : https://www.facebook.com/campuspedia
- Twitter : https://twitter.com/campuspediaid?lang=en
- Line : http://line.me/ti/p/~@dbh9820y