Untuk membantu mengatasi kasus positif COVID-19 yang semakin banyak. Tim peneliti dari UGM dan UNPAD akhirnya membuat suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi COVID-19 secara cepat. UGM membuat alat bernama GeNose C9, sedangkan UNPAD membuat alat bernama CePad.
Menurut Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro melalui situs resmi (29/12/2020), GeNose dan CePad bisa dipakai dalam proses testing, tracking, tracing, dan treatment.
GeNose C19 dan CePad sudah di launching pada 28 Desember lalu. Sebelumnya GeNose telah melewati uji coba di delapan rumah sakit pada 24 Desember 2020.
Mengenal GeNose C19
GeNose C19 dapat memeriksa dengan membutuhkan beberapa detik dibanding PCR test yang bisa memakan waktu pemeriksaan lebih lama. Keuntungan GeNose C19 pun tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali.
Hal ini dapat dikarenakan alat ini menggunakan teknologi analisis data berupa Artificial Intelligence yang bisa mendeteksi partikel yang dikeluarkan pasien di tenggorokan.
Tingkat sensitifitas GeNose C19 pun mencapat 90 persen dengan tingkat akurasi 93 persen. Walaupun begitu, harga alat ini dibanderol sebesar Rp15.000 sampai Rp25.000 per testnya. Murah bukan?
Menteri Bambang mengatakan bahwa alat ini akan siap diproduksi pada Februari 2021 dengan total 10.000 unit ke seluruh Indonesia.
Baca juga : Bersiap Menjadi Product Manager di Online Career Class Campuspedia
Mengenal CePAD
Alat CePAD ini dapat digunakan untuk mendeteksi antigen dan bukan lagi antibodi seperi yang selama ini digunakan. CePAD juga memiliki tingkat sensifitas mencapai 85 persen dan tingkat akurasi 84 persen.
CePad memiliki sistem Trace (Portal CePAD) yang akan memudahkan dalam proses tracing dan tracking. Mekanisme tracing ini menggunakan barcode yang mengaitkan NIK sehingga mempercepat penanganan orang yang terkena positif.
Sama seperti GeNose, keunggulan CePAD memiliki harga jauh lebih murah dan cepat dibanding PCR test. Bahkan alat ini sudah mendapat rekomendasi dari WHO dan Perhimpunan Patologi Klinis Indonesia.
Rencananya, CePAD akan diproduksi sebanyak 500 unit per bulan melalui kerja sama dengan beberapa mitra.
Baca juga : Cara Asyik Membuat Mind Map di Laptop
Jangan lupa untuk follow akun Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE dari Campuspedia biar kamu gak makin ketinggalan info seputar kampus, karir, dunia mahasiswa, beasiswa, dan info menarik lainnya.
Source : edukasi.kompas.com
Comments 1