Bagi mahasiswa semester akhir, quarter life crisis dapat dirasakan dengan intens karena transisi dari dunia perkuliahan ke dunia kerja atau peran yang lebih dewasa.
Quarter life crisis adalah kondisi yang dialami oleh banyak orang di usia awal 20-an hingga awal 30-an yang mencakup keraguan terhadap diri sendiri, tujuan hidup, dan masa depan.
Masa akhir kuliah merupakan periode penting dalam hidup seorang mahasiswa. Namun, bagi sebagian besar mahasiswa semester akhir, ini juga bisa menjadi saat yang penuh tekanan dan keraguan.
Untuk mengatasi quarter life crisis dan tekanan ini, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
1. Mencari Dukungan Sosial
Membicarakan perasaan dan kekhawatiran dengan teman, keluarga, atau orang-orang terdekat dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.
Terkadang, berbicara tentang perasaan dan pengalaman dapat membantu memandang situasi dari perspektif yang berbeda dan meredakan tekanan.
2. Mengidentifikasi Minat dan Tujuan
Mencari tahu apa yang benar-benar diminati dan mengidentifikasi tujuan jangka panjang dapat memberikan arah yang lebih jelas dalam menjalani kehidupan setelah lulus.
Mahasiswa semester akhir berusaha menemukan minat yang sesuai dengan kepribadian dan passion dapat membantu merasa lebih terhubung dengan langkah-langkah selanjutnya.
3. Membuat Rencana Karir
Merencanakan langkah-langkah yang konkret untuk mencapai tujuan karir adalah langkah penting untuk merasa lebih terarah dan memiliki kontrol atas masa depan.
Rencana ini dapat termasuk pendidikan lanjutan, pelatihan, atau pekerjaan yang relevan dengan bidang studi.
4. Mencari Pengalaman Kerja
Melakukan magang atau pekerjaan paruh waktu yang relevan dengan bidang studi dapat memberikan pengalaman berharga dan membantu membangun jaringan kontak.
Pengalaman kerja ini juga dapat membantu menjembatani gap antara dunia perkuliahan dan dunia profesional.
5. Mengembangkan Keterampilan
Mengikuti pelatihan atau kursus tambahan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja dapat meningkatkan kepercayaan diri dan daya saing.
Keterampilan ini bisa termasuk komunikasi, kepemimpinan, atau keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang studi.
6. Mengatur Ekspektasi
Penting untuk mengenali bahwa menemukan arah hidup setelah lulus adalah proses yang berkelanjutan dan mungkin membutuhkan waktu.
Mengelola ekspektasi dan tidak terlalu keras pada diri sendiri dapat mengurangi tekanan yang dirasakan.
7. Mengelola Stres
Manajemen stres adalah kunci untuk menjaga kesejahteraan mental. Menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi, olahraga, atau aktivitas hobi yang menyenangkan dapat membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan keseimbangan mental.
Quarter life crisis adalah pengalaman yang umum dan normal di kalangan mahasiswa semester akhir. Penting untuk mengingat bahwa ini adalah bagian alami dari perjalanan menuju kedewasaan dan pencarian jati diri.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, mahasiswa dapat mengatasi tekanan, merencanakan masa depan dengan lebih percaya diri, dan memulai langkah pertama menuju kesuksesan setelah lulus.***
Baca juga:
- Cara Mengatasi Stres Mahasiswa di Semester 5
- Merasa Jadi Mahasiswa yang Tidak Produktif dan Kurang Fokus? Ikuti Tips Ini Supaya Lebih Semangat
- 3 Tips Pencarian Kerja bagi Mahasiswa Tingkat Akhir
Penulis: Carrera ZN
Referensi:
- https://repository.ar-raniry.ac.id/24537/1/Ade%20Putri%2C%20170402030%2C%20FDK%2C%20BKI.pdf
- https://www.researchgate.net/publication/371756287_STRATEGI_COPING_STRESS_PADA_MAHASISWA_AKHIR_DALAM_MENGHADAPI_QUARTER_LIFE_CRISIS
- https://repository.unibos.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2921/2022%20OTNEL%20PONGSIBIDANG%204518091161.pdf?isAllowed=y&sequence=1
- https://news.unair.ac.id/2020/01/31/mengatasi-quarter-life-crisis-setelah-kuliah-mau-ngapain/?lang=id