Halo Sobat Campuspedia! Bagi kamu yang belum familiar dengan istilah baru ini, yuk simak penjelasan pentingnya data-driven mindset untuk kemajuan tingkat penjualan produk kamu!
Data-Driven
Data-driven adalah kemampuan untuk mengumpulkan serta menganalisis data yang cukup besar dari berbagai sumber untuk membuat keputusan terbaik. Big data ini dapat kamu gunakan di sektor bisnis, pemerintahan, pendidikan, hingga kehidupan secara individu.
Ada beberapa contoh sumber data yang memiliki efektifitas yang digolongkan menjadi 3 kategori, antara lain:
-
Paling efektif (Interview Customer)
-
Sedang (Survey Online)
-
Tidak efektif (Kuesioner)
Langkah untuk mendapatkan data tersebut dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu online dan offline. Untuk offline, data dapat diambil melalui customer care yang melakukan interview ke customer (follow up). Sedangkan untuk online, kamu bisa memanfaatkan platform Website Analytics, Social Media, dan Ads (Google Adword atau Facebook Ads).
Data-Driven Mindset
Data-driven mindset merupakan pendekatan berbasis data yang dilakukan perusahaan untuk membuat keputusan strategis melalui analisis dan interprestasi sebuah data. Pendekatan ini bertujuan agar perusahan mampu lebih baik dalam melayani customer sesuai dengan data yang didapat dan dianalisis tersebut.
Coba kamu bayangkan, dari banyaknya customer yang membeli produk jualan kamu, bagaimana sih cara kamu menetukan nilai kepuasan mereka dalam berbelanja? Apakah dari testimoni dan komentar yang mereka berikan?
Rasanya sangat sulit ya untuk menilai tingkat kepuasan pelanggan karena tidak ada tolak ukur yang pasti.
Tetapi ada kabar baik nih! Tingkat kepuasan itu bisa diukur dengan angka loh, yaitu menggunakan data-driven. Perusahaan berbasis data-driven dapat menggunakan data tersebut untuk perencanaan usaha, termasuk perencanaan marketing.
Gunakan Data-Driven untuk Meningkatkan Penjualan, Yuk!
Seperti yang dilansir dari Sales1crm, ada dua keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika kamu menggunakan data-driven.
1. Terhubung dengan Orang yang Tepat
Data-driven membuka peluang kamu untuk menyesuaikan strategi marketing dengan target sasaran. Dengan memaksimalkan data yang kamu punya, kamu tidak perlu lagi nih membuang-buang waktu menjangkau orang yang tidak memiliki keinginan sama sekali untuk membeli produk kamu. Dengan data, kamu bisa menentukan target yang tepat sehingga strategi marketing yang kamu lakukan pun akan semakin efektif.
2. Memahami Perilaku Pelanggan
Ketika kamu mau menjual sesuatu, kamu harus paham dulu nih alasan mengapa pelangganmu melakukan pembelian. Apakah karena kebutuhan? Karena model dan kualitasnya? Atau hanya karena lagi nge-trend?
Mencari tahu alasan-alasan tersebut berfungsi untuk memastikan bahwa produk yang dijual dapat menarik pelanggan lain yang lebih besar. Data yang sudah kamu kumpulkan dapat kamu jadikan acuan untuk memilih produk yang benar-benar mampu menarik pelanggan yang lebih luas dan konsisten dan konsisten dalam pembeliannya.
Proses Data Menjadi Suatu Keputusan Hasil
Jadi, gimana sih proses dari data-driven itu sendiri? Yuk simak 6 langkah di bawah
1. Frame
Tetapkan kriteria keputusan sebelum melihat bukti data.
2. Access Data
Dapatkan data yang menjawab pertanyaan pada kriteria frame.
3. Analyze and Predict
Buat model keputusan menggunakan berbagai asumsi dan skenario untuk mengungkapkan berbagai hasil potensial. Kemampuan analisis data yang tepat adalah suatu keharusan.
4. Decide
Visualisasikan data yang diperlukan untuk membuat keputusan dan bagikan dengan orang yang tepat pada waktu yang tepat.
5. Review and Monitor
Lacak hasil aktual terhadap prediksi dan gabungkan pelajaran dari pengalaman untuk meningkatkan keputusan di masa depan yang akan membantu menunjukkan nilai keputusan berdasarkan data.
6. Evolve
Pelajari dan ubah cara pengambilan keputusan dengan pengalaman yang terus berkembang.
Perlu diingat! Pola pikir yang didorong oleh data bukanlah sesuatu yang dapat kamu pelajari dalam semalam. Kamu harus mempraktikkannya, terbuka terhadap kritik, dan tetap waspada untuk menangkap kesalahan yang mungkin telah Anda lakukan. Data-driven tidak hanya digunakan oleh data scientist tetapi saat ini juga berlaku untuk kehidupan nyata.
Apalagi akhir-akhir ini banyak informasi yang salah di internet. Kamu pun mungkin sering menemukan berita hoax. Di sinilah tepatnya pola pikir berbasis data (data-driven mindset) dapat membantu kamu. Alih-alih memercayai hal pertama yang Anda lihat, Anda dapat menelitinya, mengumpulkan informasi dan data di dalamnya, lalu membuat keputusan sendiri.
Yuk pelajari lebih lanjut mengenai data-driven di kelas online Campuspedia edisi “Growth Your Mindset as a Data-Driven Person” pada 6 Desember pukul 19.15-21.00 bersama mentor kece kita yaitu kak Antonius Reynard Affandi dari Commercial Strategy Project Manager at ULA. Yuk segera daftar!
Di akhir kelas, peserta diharapkan dapat memahami:
- Apa itu data -driven
- Bagaimana menjadi seorang data -driven
- Pekerjaan yang membutuhkan mindset data -driven
- Pengimplementasian kerja berdasarkan data -driven
Garis besar yang akan dipelajari:
- What is Data-Driven?
- Why Should We Go Data-Driven?
- How to be A Data-Driven Person
- How to Implement Data-Driven Work Ethic
- Jobs that need The Data-Driven Mindset
Fasilitas yang akan didapat peserta:
- Link webinar
- Modul dari mentor
- Donasi Covid-19
- Exam
- E-Sertifikat
- Grup yang dapat digunakan sebagai ruang diskusi
Plus BONUS FREE VIDEO PLAYBACK yang dapat diakses secara bebas kapanpun dimanapun selama 10 hari.
Yuk tunggu apa lagi! Daftarkan dirimu segera di sini.