Gagal napas merupakan salah satu kondisi dimana otot pernapasan tidak dapat melakukan pertukaran udara. Gagal napas dapat terjadi akibat dari suatu kecelakaan, penyakit, maupun sebab lainnya. Gagal napas membutuhkan pertolongan yang segera, karena mengancam nyawa dari pasien, namun penanganan dari gagal napas memerlukan waktu yang tidak singkat sehingga diperlukan pemberian napas buatan atau biasa disebut ventilasi. Alat yang dipakai untuk ventilasi adalah Ventilator. Ventilator memiliki ukuran yang besar dan instalasi yang rumit sehingga diperlukan alat yang lebih portable untuk pertolongan pertama yang memberikan napas buatan hingga pasien tiba di rumah sakit.
Alat yang paling banyak dipakai saat ini untuk pertolongan pertama gagal napas adalah Resuscitator manual yang memiliki harga sangat terjangkau hanya berkisar 400.000 sampai 1.000.000 rupiah, resuscitator manual menggunakan tenaga dari petugas medis untuk memompa udara. pengoperasian yang manual menyebabkan petugas kesulitan apabila jumlah pasien banyak atau jarak rumah sakit yang jauh. Ada juga ventilator portable dengan sistem otomatis dan berbagai monitoring. Alat tersebut memiliki harga yang tinggi yakni sekitar diatas 20 juta rupiah.
Untuk itu sebuah team dari Fakultas Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada mengembangkan Resuscitator Otomatis Portabel dengan harga terjangkau dinamakan Ambegan. Team ini terdiri dari Muhammad Fahmi Husaen, Naufal Gugus Priambadha dan Septia Dini Rahayu. Tim ini dibimbing langsung oleh Dosen Sekolah Vokasi UGM, Maun Budiyanto S.T, M.T.
Sistem Resuscitator Ambegan menggunakan basis resuscitator manual, namun ditambahkan sistem mekanik ototmatis dengan penggerak motor servo yang menggantikan tenaga dari petugas medis. Ambegan dapat diatur volume pernapasan, frekuensi pernapasan permenit dan rasio pernapasan. Kemudian disertai juga sensor tekanan sehingga dapat dilakukan monitoring tekanan. Ambegan memiliki dimensi 27 cm, 30 cm, 37 cm yang cukup portabel. Tenaga didapat dari baterai 14.8 Volt dengan kapasitas energi 3500 Mah. Resuscitator Ambegan dapat dihubungkan dengan smartphone untuk tampilan monitoring sistem yang lebih user-friendly. Alat dapat memberikan napas buatan selama 2 jam tanpa henti, namun dapat diperpanjang dengan menambah kapasitas baterai. Alat ditargetkan akan memiliki fitur mendekati ventilator portabel, namun dengan harga tidak terpaut jauh dari resuscitator manual.
Selain portabel alat ini juga terjangkau, Alat ditargetkan memiiki harga tidak lebih dari 5 juta rupiah. Dengan harga yang terjangkau akan memudahkan instansi kesehatan untuk membelinya sehingga membantu meningkatkan kualitas penanganan gagal napas. Alat ini sudah di uji dan di evaluasi dengan dokter rehabilitasi medis, dr. Guritno Adistyawan S.pk., KFR. Barikut ini pendapat dokter ahli mengenai Resuscitator Ambegan. “Resuscitator Ambegan diharapkan dapat membantu tenaga kesehatan di daerah minim fasilitas misalnya di daerah bencana atau saat transportasi korban bencana”.
Didukung oleh : Campuspedia
Mari bersama dukung karya anak bangsa
#PKMxCampuspedia