Campuspedia – Sudah berusaha semaksimal mungkin baik di SNBP dan SBNT 2024, tapi sayangnya belum berhasil mencapai di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Mengambil gap year atau mendaftar ke Perguruan Tinggi Swasta pun menjadi pilihan. Mana yang sebaiknya dipilih?
Pertimbangan Jika Pilih Gap Year
Ketika sudah berusaha semaksimal mungkin agar diterima di PTN impian tapi berujung tidak diterima, rasanya pasti sedih sekali.
Pilihan yang tersisa pun ada 2, yaitu mendaftar ke kampus swasta atau berjuang kembali di PTN impian tahun depan.
Namun jika memilih pilihan yang terakhir, itu artinya akan ada jeda satu tahun “menganggur”.
Jadi, apakah gap year memang layak untuk dilakukan demi berkuliah di PTN impian?
Kondisi satu ini biasanya dilakukan oleh lulusan SMA/SMK sederajat yang memutuskan untuk istirahat selama beberapa saat dari pendidikan.
Menurut sumber, di luar negeri khususnya di bagian barat, keputusan satu ini ternyata umum dilakukan.
Sayangnya, di Indonesia gap year masih memiliki stigma negatif karena posisi “menganggur” yang dimiliki. Apalagi, seperti yang kita tahu, banyak lulusan kita yang sangat ambisius dan ingin semua berlangsung serba cepat.
Jika mengambil pilihan ini, kamu harus siap untuk merasa jauh lebih tertinggal dari yang teman-teman seangkatan.
Maka dari itulah, jika memutuskan untuk gap year, pertimbangkan dulu beberapa hal berikut:
1. Yakin dan kuatkan diri
Seperti yang dikatakan sebelumnya, status seseorang akan berubah menjadi “pengangguran”. Beberapa orang mungkin akan menilai secara negatif.
Maka dari itu, yakinkan dan kuatkan diri jika nantinya berhadapan dengan stigma tersebut. Supaya stigma tersebut tidak semakin melekat, tunjukkan jika istirahat yang dilakukan tetap produktif, seperti tetap belajar dengan rajin, bekerja, atau sekadar melakukan pekerjaan rumah.
2. Tetap fokus
Jeda satu tahun adalah waktu panjang. Awalnya semangat untuk mengejar PTN impian memang masih membara, tapi bukan tidak mungkin lama kelamaan semangat tersebut surut. Apalagi jika melihat teman lain sudah mulai berkuliah.
Maka dari itu, tetaplah fokus pada tujuan. Jika bosan, ambil istirahat sejenak dengan melakukan hobi yang disuka, lalu kembali belajar untuk meraih PTN yang ingin dituju.
3. Manfaatkan waktu
Manfaatkan waktu yang dimiliki sebaik mungkin. Kamu memang boleh beristirahat dalam masa ini, tapi jangan sampai bermalas-malasan.
Belajarlah dengan lebih baik dan cari pengalaman baru dengan mengikuti volunteer atau ambil pekerjaan freelance jika memungkinkan.
Dalam masa ini juga kamu bisa mulai menabung agar setelah masa gap year selesai, kamu memiliki simpanan untuk lanjut kuliah.
Jika Mendaftar ke Kampus Swasta
Percayalah jika meski gagal di dalam satu hal, bukan berarti kita akan gagal di hal lain. Pasti ada banyak keberhasilan di luar sana yang siap menyambut siapa pun yang berusaha.
Salah satu usaha yang bisa dilakukan setelah gagal di SNBP dan SNBT adalah dengan mendaftar ke kampus swasta.
Gap year memang bisa menjadi pilihan, tapi tidak ada salahnya juga kamu coba langsung kuliah dengan mendaftar ke PTS.
Tidak perlu ragu soal kualitas karena di zaman seperti sekarang ini, ada banyak pilihan kampus atau universitas swasta yang memiliki kualitas sebaik PTN bahkan mungkin dengan biaya lebih murah.
Jika kamu memang lebih memilih untuk mendaftar ke kampus swasta alih-alih mengambil rehat selama satu tahun, pastikan untuk melakukan riset pada PTS tujuan.
Apa pun pilihan yang kamu ambil, entah itu gap year atau daftar ke universitas swasta, tetap ingat untuk terus berusaha. Pikirkan dengan baik dan diskusikan dengan orangtua atau guru jika perlu. Semoga jalan yang diambil bisa mengantar kalian menuju cita-cita yang diinginkan! ***