Halo Sobat Campuspedia! Pengambilan keputusan merupakan suatu tindakan untuk menentukan hasil dalam pemecahan masalah dengan cara memilih suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang ada melalui suatu proses mental dan berpikir logis. Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting apalagi dalam lingkup organisasi atau kelompok. Tidak jarang, selama proses pengambilan keputusan sering terjadi konflik antara dua pihak atau lebih karena ketidaksamaan persepsi saat diskusi.
Kali ini, minca akan membahas mengenai hal-hal penting apa saja yang perlu ada dalam proses pengambilan keputusan. Beberapa poin di bawah ini adalah hasil rangkuman dari course “Teamwork Skills: Communicating Effectively in Group” yang dibawakan oleh Matthew A. Koschmann, PhD, University of Colorado Boulder.
Teknik Pengambilan Keputusan dalam Organisasi / Kelompok
-
Multiple Alternative
Akan sangat jarang sekali kamu dapat membuat keputusan yang baik hanya dengan beberapa pilihan yang tersedia. Teknik pengambilan keputusan pertama yang kamu perlu kamu lakukan adalah memikirkan beberapa gagasan sekaligus untuk dapat membandingkan antara satu dengan yang lainnya supaya nantinya dapat terpilih gagasan yang terbaik.
Dengan kata lain, menyiapkan banyak gagasan atau multiple alternative bertujuan untuk menyingkap kekurangan yang mungkin belum terlihat dan untuk memunculkan manfaat yang mungkin awalnya tidak kamu pertimbangkan. So, jangan mulai mengevaluasi rencana atau solusi sampai kamu telah membahas sejumlah ide alternatif yang memadai, ya!
Baca Juga: Sering Jadi Dilema, Pilih Bekerja Sesuai Passion atau Gaji Besar?
-
Assumption Testing
Kamu perlu terlibat dalam assumption testing (pengujian asumsi) dalam pengambilan keputusan di kelompok. Setiap kali kamu mulai membuat kemajuan menuju rencana atau solusi tertentu, kamu perlu berhenti dan meninjau kembali apakah asumsi/ide/keputusan sementara tersebut sudah tepat atau belum.
Mungkin asumsi awal benar, tetapi bisa jadi banyak hal telah berubah baru-baru ini, atau mungkin kamu menemukan informasi baru yang menantang asumsi awal tersebut. So, kamu perlu menciptakan ruang dan toleransi dalam diskusi kelompok untuk menguji dan menilai kembali kualitas dari asumsi/ide/keputusan yang telah dibuat.
-
Well Defined Criteria
Dalam proses pengambilan keputusan, kamu perlu memiliki kriteria tertentu yang sudah ditetapkan dengan baik sebelum membuat keputusan. Bagaimana kamu tahu bahwa sebuah proposal atau ide itu sudah bagus? Atas dasar apa kamu akan mengevaluasi proposal alternatif?
Kamu perlu memperjelas hal ini sebelumnya atau kamu akan berisiko tergelincir ke dalam advokasi, memaksakan kriteria sewenang-wenang pada ide orang lain, dan sering beralih ke perselisihan pribadi daripada berdebat tentang manfaat sebenarnya dari berbagai ide. So, pastikan kamu menentukan dengan jelas standar yang digunakan untuk menilai ide dan apa yang membuat alternatif tertentu dapat diterima atau tidak dapat diterima.
-
Dissent and Debate
Kamu membutuhkan dissent & debate dalam proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini, bukan berarti kamu harus berdebat satu sama lain sepanjang waktu. Kamu perlu bermain Devil’s Advocate untuk melihat apakah kamu dapat menemukan titik lemah dalam ide apapun sebelum menerapkan ide itu di dunia nyata. Kamu perlu menantang premis yang menjadi dasar idemu untuk memastikan rencanamu didirikan di atas fondasi yang kuat.
Pada akhirnya kamu memang perlu mencapai tingkat kesepakatan dan konsensus tentang bagaimana melanjutkannya, tetapi jangan melompat terlalu cepat dari generasi ide ke penerimaan ide tanpa perbedaan pendapat dan debat yang substantif. Dan terakhir, kamu perlu memastikan persepsi keadilan dalam proses pengambilan keputusanmu.
Baca Juga: Cara Berpikir Kreatif untuk Kemajuan Karier
-
Ensure Perception of Fairness
Terakhir, kamu perlu memastikan persepsi keadilan dalam proses pengambilan keputusan. Kita semua tahu bahwa tidak semua ide akan diterapkan atau diterima, serta terkadang rencana atau ide kita yang tidak mampu mencapai hasil akhir. Saat akhirnya suatu ide/rencana sudah diputuskan untuk diterima, orang-orang harus yakin bahwa kamu juga terlibat dalam proses yang adil untuk mencapai keputusan itu. Selain manfaat sebuah ide, persepsi keadilan tentang bagaimana sebuah ide ditolak atau diterima juga sangat penting, ya!
Semoga setelah ini kamu semakin mampu untuk berdiskusi dengan lebih sehat ya selama proses pengambilan keputusan dalam kelompok. Untuk kamu yang ingin meningkatkan kemampuan dan keterampilan lainnya yang dibutuhkan dalam dunia kerja, kamu bisa lho upgrade skill dan kompetensi kamu di online career class Campuspedia Academy dan ikuti kelas-kelas yang sesuai dengan minat dan kebutuhan kamu di sini. Sampai jumpa lagi!
Comments 4