Campuspedia – Publikasi ilmiah merupakan salah satu hal wajar yang dilakukan oleh civitas akademik, mulai dari peneliti, dosen, bahkan mahasiswa. Ternyata ada banyak manfaat yang bisa didapat dalam melakukan publikasi ilmiah, lho. Apa saja itu?
Apa Itu Publikasi Ilmiah?
Kegiatan warga kampus biasanya tak jauh dari perkuliahan, penelitian, dan pengabdian. Dosen dan mahasiswa yang melakukan kegiatan tersebut diharapkan mampu menghasilkan sesuatu.
Terkait dengan penelitian, hasil yang diharapkan biasanya berupa karya ilmiah. Karya ini dibuat dengan harapan untuk mampu memecahkan masalah yang ada.
Demi mencapai hal tersebut, maka karya ilmiah tersebut harus diserbarluaskan dengan cara dipublikasikan.
Jadi bisa dibilang, publikasi ilmiah adalah penerbitan, penyebarluasan, atau penyampaian hasil penelitian dengan beberapa syarat tertentu agar karya bisa dijamin kebenarannya.
Publikasi ilmiah ini umumnya dilakukan oleh peneliti atau dosen, tapi bukan tidak mungkin mahasiswa bisa melakukannya juga.
Umumnya, mahasiswa yang melakukan publikasi ilmiah adalah mereka yang berada di tingkat akhir dan diminta untuk menerbitkan hasil penelitian skripsi, tesis, maupun disertasi.
Manfaat Publikasi Ilmiah Bagi Mahasiswa
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, publikasi ilmiah bisa dilakukan oleh seluruh civitas akademik, mulai dari peneliti, dosen, bahkan hingga mahasiswa jenjang sarjana sekalipun.
Namun memang harus diakui, bagi seorang mahasiswa jenjang sarjana, publikasi ini bukan sesuatu yang wajib rutin untuk dilakukan. Publikasi oleh mahasiswa jenjang ini pun biasanya hanya dilakukan sebagai syarat kelulusan.
Padahal sebenarnya, mahasiswa sarjana bisa melakukan publikasi ilmiah kapan saja dan sebisa mereka.
Tidak hanya itu saja, ternyata ada banyak manfaat yang bisa didapat yang melakukan publikasi karya ilmiah, seperti:
1. Mengasah dan meningkatkan pengetahuan
Manfaat utama yang bisa didapat tentunya adalah meningkatnya pemahaman pemahaman mahasiswa terhadap teori penelitian yang dilakukannya.
Selain itu, keterampilan mahasiswa dalam melakukan penelitian, seperti pencarian dan penulisan data, juga akan terasah di sini.
2. Meningkat kemampuan berkomunikasi
Biasanya, mahasiswa akan didampingi oleh dosen, peneliti, atau bahkan mahasiswa lainnya dalam membuat karya ilmiah.
Tanpa disadari, hal ini pun meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bekerja sama dengan tim, menyampaikan, dan menjelaskan sesuatu.
3. Mengasah keterampilan menulis
Penyampaian hasil penelitian tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Publikasi ilmiah yang dilakukan mahasiswa juga demikian; ada banyak aturan ketat yang harus diikuti jika ingin lolos dari reviewer.
Maka tak heran jika mahasiswa yang sering menghasilkan karya ilmiah nantinya memiliki keterampilan dalam menulis yang baik.
4. Sebagai portofolio
Jika mahasiswa ingin berkecimpung di dunia penelitian nantinya, maka karya ilmiah yang berhasil dipublikasikan bisa menjadi portofolio tersendiri. Bisa dibilang karya ilmiah yang dihasilkan mahasiswa bisa menjadi rekam jejak kemampuan yang dimiliki.
5. Kontribusi pada ilmu pengetahuan
Jika tidak ada publikasi hasil penelitian, maka pengetahuan tidak akan berkembang karena seseorang tidak tahu jika “sesuatu” telah terjadi. Maka dari itu, publikasi yang dilakukan mahasiswa pun juga akan memberikan pengaruh pada ilmu pengetahuan.
Setelah membaca penjelasan di atas, harapannya mahasiswa tingkat sarjana tidak hanya terfokus pada publikasi ilmiah skripsi saja. Jika memang memungkinkan, coba ciptakan karya ilmiah lainnya. ***