Campuspedia – Setelah sempat ramai kasus bullying yang menimpa mahasiswa PPDS di Undip, kasus lain juga terungkap di Unpad. Kasus ini diketahui terjadi di program Bedah Saraf dan melibatkan setidaknya 10 pelaku. Unpad dengan cepat memberi sanksi pada 10 pelaku tersebut.
Bullying Mahasiswa PPDS Juga terjadi di Unpad
Lini masa media sosial sempat ramai dengan kasus bullying terhadap mahasiswa PPDS di Undip (Universitas Diponegoro). Kasus ini langsung menjadi viral karena korban kemudian diduga mengambil nyawanya sendiri.
Hingga saat ini, kasus bullying tersebut masih dalam penyelidikan. Apalagi, mulai ada banyak netizen yang bersuara tentang kasus bullying yang ternyata cukup sering terjadi di kalangan dokter residen.
Kasus bullying terhadap mahasiswa PPDS kini juga terungkap di Unpad (Universitas Padjadjaran), tepatnya di program studi Bedah Saraf Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Berdasarkan informasi beberapa sumber, kasus ini terungkap setelah seorang mahasiswa PPDS bedah saraf RSHS mengundurkan diri di tengah-tengah masa pendidikan sekitar Juni 2024 lalu.
Menyayangkan hal tersebut, pihak yang berkaitan pun menanyakan alasan mengapa dokter residen tersebut mengundurkan diri. Dari sini, korban pun mengaku telah mendapat perundungan.
Ada pun bentuk perundungan yang terungkap di program bedah saraf RSHS ini, yaitu mahasiswa PPDS Unpad diminta untuk mengeluarkan sejumlah biaya untuk keperluan pribadi pelaku.
Tidak hanya itu saja, identifikasi yang dilakukan juga menunjukkan adanya kekerasan baik secara fisik maupun verbal.
Pelaku Langsung Mendapat Hukuman
Unpad langsung bergerak dalam menangani kasus bullying yang menimpa mahasiswa PPDS tersebut dengan segera melakukan identifikasi masalah dan menjatuhi hukuman pada pelaku.
Kasus bullying yang terjadi di program bedah saraf RSHS ini ternyata melibatkan 10 pelaku dan semuanya mendapat sanksi mulai dari tingkat ringan hingga berat. 10 pelaku itu sendiri terdiri dari residen senior serta dosen.
Dekan Fakultas Kedokteran Unpad juga melayangkan surat peringatan dan teguran pada kaprodi terkait atas terjadi kasus bullying yang menimpa dokter residen program Bedah Saraf ini.
Dalam kasus kali ini sendiri, sanksi paling berat yang diberikan berupa pemberhentian sementara dari kewajiban mengajar dan memberi layanan kesehatan pada masyarakat.
Namun kedepannya, pihak Unpad mengatakan jika kejadian serupa terjadi terulang kembali, bukan tidak mungkin sanksi berupa pemutusan hubungan kerja akan dilakukan.
Terlepas dari hukuman yang telah diberikan, sebenarnya FK Unpad bersama RSHS Bandung sudah melakukan gerakan pencegahan dan penanganan bullying di kalangan mahasiswa PPDS. harapannya, setelah ini kejadian serupa tidak lagi terjadi. ***