Viralnya sebuah video yang memperlihatkan sekelompok siswa yang melakukan tindakan bully terhadap seorang Wakil Kepala Sekolah di Maluku telah mencuri perhatian masyarakat.
Insiden ini terjadi di SMA Negeri 15 Maluku Tengah dan telah menimbulkan kontroversi serta keprihatinan di kalangan pendidikan.
Awal Insiden
Video tersebut menunjukkan seorang guru wanita sekaligus wakil kepala sekolah bernama Maryam Latarissa yang menjadi korban tindakan tak terpuji atau bully dari sekelompok siswa.
Dalam video tersebut, terlihat Maryam mengenakan helm kuning dan berusaha pergi menggunakan motornya di tengah kerumunan siswa SMA. Namun, tindakan tak terduga terjadi saat kunci motor guru tersebut diambil oleh salah seorang siswa, bahkan ia disoraki oleh siswa yang lain.
Meski menjadi korban tindakan tidak pantas dari siswa-siswanya, Maryam memilih untuk menjaga sikap legowo dan berbesar hati. Ia menyatakan bahwa tantangan ini adalah bagian dari tugasnya sebagai pendidik.
Pihak sekolah pun tidak tinggal diam menghadapi insiden ini. Maryam Latarissa mengungkapkan bahwa sekolah memiliki kode etik dan tata tertib yang harus diikuti oleh seluruh siswa.
Para siswa yang terlibat dalam tindakan bully ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah. Selain itu, para siswa tersebut juga diwajibkan untuk membuat permintaan maaf sebagai bentuk tanggung jawab atas perbuatan mereka.
Latar Belakang Insiden
Maryam Latarissa menjelaskan bahwa insiden ini tidak berkaitan dengan kejahatan atau perilaku buruk yang dilakukannya.
Sebaliknya, tindakan bully tersebut terjadi karena ada masalah pergantian di sekolah.
Ada protes dan ketidakpuasan dari sejumlah siswa terhadap beberapa kebijakan yang diambil oleh pihak sekolah.
Kebijakan seperti penunjukan Ketua OSIS tanpa melibatkan Majelis Perwakilan Kelas dan pengangkatan Ketua Gudep Pramuka.
Pihak sekolah, termasuk Kepala Sekolah SMA 15 Maluku Tengah, Amsuddin, merespon insiden ini dengan serius.
Mereka berkomitmen untuk menindaklanjuti perundungan yang terjadi di sekolah tersebut.
Amsuddin mengatakan bahwa pihak sekolah akan mengumpulkan data-data siswa yang terlibat, kemudian bersama orangtua mereka, akan membuat video permintaan maaf kepada guru dan kepada publik sebagai langkah pemulihan.
Langkah Dialog dan Kerja sama
Langkah-langkah penindakan dan pemulihan ini mencerminkan upaya pihak sekolah untuk mengatasi masalah ini dengan bijak dan bertanggung jawab.
Melalui dialog dan kerja sama dengan semua pihak terkait, diharapkan masalah ini dapat diselesaikan secara baik-baik, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pendidikan dapat dipulihkan.
Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi semua pihak, bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan sikap terpuji dalam siswa.
Penghormatan, penghargaan, dan sikap sopan santun harus selalu ditekankan dalam lingkungan pendidikan demi menciptakan generasi yang berkualitas dan berintegritas.***
Baca juga:
- Viral Video Bullying Mahasiswa Unpar, Kampus Beri Sanksi Tegas
- Sering Tidak Disadari, 7 Hal ini Termasuk Cyberbullying!
- Bullying Kerap Terjadi di Sekolah Akibatkan Mental Down
Penulis: Carrera ZN