‘The King of Lip Service’. Kalimat ini ramai dibicarakan akhir-akhir ini sejak mencuatnya kasus meme yang dianggap menyindir Presiden Jokowi melalui laman resmi instagram BEM UI. Sebab itu, segala hal tentang UI mulai banyak disorot. Salah satunya adalah sejarah UI itu sendiri.
Banyak dari kalian mungkin tahu bagaimana tersohornya kampus yang satu ini. Berbagai ranking pernah disandangnya seperti QS Asia University Ranking 2021, THE World University Rankings 2021, QS World University Rangkings 2022, dan masih banyak lagi.
UI juga menjadi salah satu kampus yang paling diminati siswa di seluruh Indonesia. Banyak juga orang-orang ‘besar’ Indonesia yang merupakan Alumni UI seperti Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani, Musisi Erwin Gutawa, dan selebriti seperti Tasya Kamila dan Febby Rastanty.
Ngomong-ngomong, kalian udah tau sejarah UI sampai jadi UI seperti sekarang belum ? Simak sampai akhir, yuk!
Baca juga : Sindiran BEM UI Kepada Presiden Jokowi: Permasalahan, Tanggapan, Hingga Kabar Peretasan Akun Para Pengurus!
UI di Era Kependudukan Belanda (1849-1946)
Sejarah UI dimuai pada tahun 1849, Pemerintah Kolonial Belanda membangun sekolah tinggi ilmu kesehatan. Januari 1851, sekolah tersebut resmi bernama Dokter-Djawa School. Sekolah ini dikhususkan untuk mempelajari ilmu kedokteran, lebih tepatnya pendidikan untuk tenaga mantri.
Pada akhir abad ke-19, tepatnya tahun 1898, nama Dokter-Djawa School berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau yang juga dikenal dengan nama STOVIA.
Selama 75 tahun, STOVIA menjadi tempat pendidikan terbaik untuk calon-calon dokter di Indonesia, hingga tahun 1927. Setelah itu, sekolah kedokteran dibangun bersama dengan 4 sekolah tinggi lain di beberapa kota di pulau Jawa.
Sekolah-sekolah tersebut adalah Technische Hoogeschool te Bandoeng (Fakultas Teknik) di Bandung tahun 1920, Recht Hoogeschool (Fakultas Hukum) di Batavia tahun 1924, dan Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Kemanusiaan) di Batavia tahun 1940.
Satu tahun kemudian, dibangun Faculteit van Landbouwweteschap (Fakultas Pertanian) di Bogor. Lima sekolah tinggi itu merupakan pilar dalam penciptaan the Nood universiteit (Universitas Darurat), pada tahun 1946.
UI di Era Kemerdekaan (1947-1960an)
Pada tahun 1947, Nood-universiteit berganti nama menjadi Universiteit van Indonesië dengan pusat di Jakarta. Beberapa profesor nasionalis,yang salah satunya adalah Prof. Mr. Djokosoetono, melanjutkan fungsi sebagai pengajar di ibukota negara , yakni di Yogyakarta.
Pada tahun 1949, ibukota kembali berpindah ke Jakarta, setelah Belanda mengakui kedaulatan RI. Universiteit van Indonesië Yogyakarta juga ikut berpindah ke Jakarta. Universiteit van Indonesië disatukan menjadi Universiteit Indonesia pada tahun 1950.
Dalam universitas ini, terdapat beberapa fakultas seperti Fakultas Teknik (Bandung), Fakultas Pertanian (Bogor), Fakultas Kedokteran Gigi (Surabaya), dan Fakultas Ekonomi (Makassar).
Pada tahun 1954-1963, masing-masing fakultas yang berada di luar Jakarta berkembang menjadi universitas yang terpisah. UI kampus Salemba terdiri dari beberapa fakultas seperti FK, FKG, FMIPA, FS, FH, FE, dan FT. Setelah itu, berkembanglah fakultas lain seperti FPsi, FISIP, FKM, FIK, dan Fakultas Keperawatan.
UI di Era Modern (1970-Sekarang)
Sebelum kampus UI Depok dibangun pada tahun 1987, UI memiliki 3 lokasi yakni Salemba, Pegangsaan Timur, dan Rawamangun. Lahan seluas 320 Ha di Depok menjadi tempat pindah bagi kampus Rawamangun yang sebelumnya mencakup berbagai fakultas. Kampus di Salemba dipertahankan untuk FK, FKG, dan Program Pascasarjana.
Setelah tahun 2000, UI menjadi salah satu dari beberapa universitas yang berstatus Badan Hukum Milik Negara. Hal ini menyebabkan perubahan signifikan dalam otonomi yang lebih besar dan pengembangan akademik, serta pengelolaan keuangan.
Fakultas-Fakultas yang Berada di Luar Jakarta
UI sering disebut cikal bakal beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Berikut status saat ini fakultas-fakultas di luar Jakarta yang dilepas menjadi universitas:
- Faculteit der Geneeskunde (Fakultas Kedokteran) dan Universitaire Instituut van Tandheelkunde (Lembaga Kedokteran Gigi) Surabaya : Universitas Airlangga (1954)
- Faculteit der Economische Wetenschap (Fakultas Ekonomi) Makassar : Universitas Hasanuddin (1956)
- Fakultas Teknik dilepas, dan digabung dengan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam : ITB (1959)
- Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, dan Fakultas Peternakan dan Perikanan Laut Bogor : IPB (1963).
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan : IKIP Jakarta / UNJ
Nah itu dia info tentang sejarah UI tentang tumbuh dan berkembangnya dan menjadi cikal bakal berdirinya beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Sekian dulu dari minca ya! Jangan lupa follow akun minca yang lain mulai dari Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE biar kamu gak ketinggalan info seputar kampus, karir, dunia mahasiswa, beasiswa, dan info menarik lain.