Buku merupakan jendela dunia, yang semakin kamu baca, makin banyak pula wawasan yang akan kamu peroleh. Jika dilihat dari macam topik yang diangkat, mulai dari buku fiksi hingga non fiksi memiliki manfaat yang sama besar, lo, Sobat Minca! Apalagi buku self improvement, yang mengupas materi tentang pengembangan diri dan membuatmu jadi pribadi yang lebih baik.
Buku self improvement memiliki ragam yang banyak juga. Karenanya, Minca kumpulkan buku yang recommended untuk kamu, nih! Jangan lupa dibaca, ya!
The Art of Thinking Clearly Oleh Rolf Dobelli
Karya satu ini merupakan buah tangan dari seorang penulis juga pengusaha dari Swiss. Dalam buku ini, kamu akan diajak memahami tentang berbagai macam logical fallacy atau cacat logika.
Buku terbitan 2011 ini masih banyak beredar di pasaran, mulai dari versi asli hingga terjemahan. Kamu bisa menemukannya di toko luring maupun daring dengan rentang harga yang beragam.
Dalam buku ini kamu akan menemukan jumlah bab yang tidak sedikit, yaitu 99 bab. Tapi tenang, pembahasan per bab yang disajikan tidak panjang dan membosankan. Justru kamu akan ketagihan membaca materi logical fallacy yang ternyata sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Jurusan Sastra Belajar Apa? Cek Artikel Berikut Agar Kamu Lebih Tahu
The Subtle Art of Not Giving a F*** Oleh Mark Manson
Untuk Sobat Minca yang susah menerima masukan, mungkin Om Mark Manson bisa kamu dengarkan.
Mark Manson tidak hanya seorang penulis, namun juga seorang YouTuber. Buku The Subtle Art of Not Giving a F** adalah buku terlaris dari Mark yang terjual hingga 8 juta kopi. Buku ini menjadi daya tarik besar karena judulnya yang menggunakan kata makian.
Meskipun begitu, isi dari buku ini sangat menarik dan mudah dicerna. Kamu akan belajar tentang pemikiran manusia dan cara agar tidak peduli dengan omongan seseorang. Dengan pengemasan kata yang cenderung kasar, buku ini terdengar seperti seorang sahabat karib yang tengah memarahi teman akrabnya. Kasar tapi benar adanya.
Mark juga menulis judul bab dan subbab dengan harsh truth ‘kenyataan yang sulit diterima orang lain’ yang menimbulkan efek penasaran dan juga penolakan. Namun setelah kamu baca isi dari bab tersebut, kamu akan menemukan alasan ilmiah dan semuanya menjadi lebih jelas dan masuk akal. Hebat, ya!
The Things You Can See Only When You Slow Down Oleh Haemin Sunim
Siapa yang suka ngebut?!
Ngebut di sini bukan balap liar di jalan, ya! Tapi ngebut dalam hidup, atau kecenderungan ingin meraih sesuatu dengan proses yang cepat.
Buku self improvement satu ini akan menenangkan dan melambatkan ritme hidupmu. Loh, Minca, kan kalau lambat jadi telat?
Nggak, dong! Dengerin dulu makanya!
Sering kali kita merasa dikejar waktu dan ingin menyelesaikan sesuatu cepat-cepat. Alhasil kita tidak menikmati proses. Dalam buku ini kamu akan disadarkan dengan kenyataan bahwa menjalani hidup dengan ritme yang lambat akan membuatmu menemukan hal-hal penting yang tidak kamu temukan ketika menjalani hidup dengan ritme yang cepat.
Dikemas dengan gambar dan puisi, buku ini sangat relate dengan permasalahan anak muda zaman sekarang. Kamu akan diajarkan memilah pikiran, meningkatkan mindfulness, bersahabat dengan emosi, memaafkan, dan menghadapi ketidakpastian di masa depan.
Baca juga: Review The Alpha Girls Guide: Alasan Wanita Harus Berpendidikan Tinggi
Why Won’t You Apologize? Oleh Harriet Lerner
Tidak semua permintaan maaf datang dari penyesalan, dan tidak semua permintaan maaf harus diterima.
Buku satu ini kamu akan mengupas berbagai macam permintaan maaf, mulai dari yang valid hingga tidak. Bahkan kamu akan mengetahui bahwa terlalu sedikit atau banyak meminta maaf bisa jadi tidak bermakna apa-apa.
Selain itu, kamu juga akan lebih memahami bagaimana cara meminta maaf dengan benar. Meskipun tidak mutlak seperti rumus matematika, kamu akan menemukan unsur penting yang mempengaruhi permintaan maafmu.
The Myth of Sisyphus Oleh Albert Camus
Buku satu ini adalah sebuah esai filsafat dari Albert Camus yang awalnya diterbitkan dalam bahasa Prancis di 1942. Meskipun pembahasan filsafat selalu membutuhkan energi lebih untuk memahaminya, Minca yakin ketika baca buku ini kamu akan memperoleh banyak insight. Not a waste!
Camus menjabarkan filosofi tentang absurditas, kebutuhan manusia, makna kehidupan, dan makna kekosongan yang ada di semesta.
Meskipun terdengar jauh dan sulit untuk dipahami di awal, kamu akan menemukan jawaban yang kamu butuh seiring kamu membaca.
Camus pun menyinggung alasan tentang kecenderungan seseorang yang ingin bunuh diri, dan menjelaskan bagaimana menyadarkan mereka berdasarkan kacamata filsafat.
Berminat untuk baca?
“Pada akhirnya dibutuhkan keberanian yang lebih besar untuk hidup dibandingkan untuk bunuh diri.” -Albert Camus, A Happy Death
Gimana, Sobat Minca? Selalu ada buku menarik untuk dibaca, kan! Jangan lupa terus baca buku, ya! Semakin luas wawasanmu, semakin banyak ilmu yang akan memperbaiki pribadimu!
Baca juga: Bingung Beli Buku Kuliah Dimana? Coba 6 Situs Download Buku Kuliah Gratis Ini!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE dari Campuspedia biar kamu up to date perihal informasi seputar kampus, karir, dunia mahasiswa, beasiswa, dan hal menarik lainnya!