Halo Sobat Campuspedia! Bagi kamu yang ingin menjadi seorang marketer atau pemasar yang profesional, kamu harus mengetahui dulu nih mengenai psikologi marketing agar dapat meningkatkan penjualan di bisnis yang sedang kamu jalani.
Hal ini disebabkan karena salah satu tugas penting yang nantinya akan kamu pegang adalah bagaimana dan mengapa setiap individu berpikir sekaligus bertindak seperti apa yang dilakukan. Sebenarnya hal ini cukup sederhana karena kamu hanya perlu memahami beberapa prinsip kunci psikologi agar dapat mengubah pemasaranmu dari yang sebelumnya baik menjadi luar biasa, lho! Penasaran? Yuk, simak informasi berikut ini!
Baca Juga: Manfaat Personal Branding
Apa Itu Psikologi Marketing?
Bagi kamu yang belum tahu, psikologi marketing adalah salah satu upaya yang dilakukan dengan cara memberikan pendekatan mengenai motif-motif yang mempengaruhi psikis baik emosi maupun perasaan terhadap suatu produk yang ditawarkan oleh pelaku bisnis. Kalau istilah mudahnya sih, membuat “baper” para calon konsumen agar dapat meningkatkan persentase calon konsumen saat melakukan pembelian.
Baca Juga: Tips Dunia Kerja
Bagaimana Cara yang Tepat agar Dapat Menerapkan Psikologi Marketing dalam Bisnis?
1. Hubungan Timbal Balik
Dikutip dari buku karya Robert Cialdini yang berjudul Influence : The Psychology of Persuasion, terdapat satu kalimat menarik yang dapat dijadikan sebagai strategi nih, Sobat Campuspedia! Di mana dalam buku tersebut dijelaskan bahwa, ”Jika seseorang melakukan suatu hal untuk kita, maka kita secara alami akan melakukan suatu hal untuk mereka.”
Nah, kalau dalam bisnis, kamu dapat menerapkan hal tersebut dengan cara memberikan voucher belanja, promo gratis ongkir, dan diskon serta berbagai hal lain untuk mendapatkan timbal balik secara langsung dari para konsumen.
2. Priming
Jika dilihat dari namanya, startegi priming dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyerang ingatan seseorang dengan suatu hal yang dilakukan secara berulang. Pastinya hal tersebut akan membuat setiap individu akan selalu mengingatnya. Namun, pastikan kamu melakukan strategi ini dengan cara yang halus, ya! Hal ini bertujuan agar para calon konsumen dapat mengingat bisnismu saat dibutuhkan.
3. Jangan Samakan Setiap Customer, Coba Bedakan dengan Pemberian Hierarki Label
Mungkin, kamu sudah tidak asing lagi melihat akun pada beberapa marketplace memiliki badget atau label untuk setiap akunnnya, bukan? Biasanya, hal ini ditentukan saat seberapa banyak kamu berbelanja di toko tersebut. Setelah memberikan label pada setiap customer, selanjutnya kamu dapat memberikan hadiah kepada customer berupa voucher diskon, gratis pembelian atau tips-tips menarik agar customer semakin loyal dengan bisnismu.
4. Pegang Selalu Komitmen
Sebagai seorang pebisnis, kamu dituntut untuk menerapkan prinsip kejujuran saat menjalankan bisnsmu. Setidaknya, jika kamu memang tidak bisa berkomitmen, alangkah baiknya kamu tidak mengumbar janji-janji manis kepada konsumen. Misalnya saja saat kamu memberikan statement kalau produk yang kamu jual memiliki kualitas terbaik, tetapi pada kenyataannya kualitasnya standar saja.
5. Cobalah untuk Menerapkan Decoy Effect
Bagi kamu yang masih asing dengan strategi ini, decoy effect merupakan salah satu teknik marketing menggunakan harga pengecoh. Kamu pasti sering kali melihat permainan harga yang dilakukan oleh seorang pebisnis, bukan? Sebenarnya hal tersebut merupakan salah satu strategi psikologi marketing yang bertujuan untuk memainkan psikologi konsumen sehingga pelaku bisnislah yang nanti diuntungkan.
Contoh sederhananya seperti saat kamu ingin membeli es teh, bisnis yang menerapkan strategi decoy effect pastinya akan membuatmu menentukan pilihan antara ingin pakai gelas kecil, gelas sedang, atau gelas besar, Dengan harga gelas kecil Rp15.000, gelas sedang Rp23.500 dan gelas besar Rp25.000. Dari pilihan tersebut, pastinya kamu akan memilih gelas besar, bukan?
Baca Juga: Apa Itu Business Analyst
Jangan Lupa untuk Memahami 3 Jenis Pembeli untuk Menunjang Keberhasilan Psikologi Marketingmu!
Pakar-pakar neuroeconomic telah mendefinisikan tiga jenis pembeli, yaitu sebagai berikut:
1. Tightwads
Tipe pembeli yang lebih senang menghemat uang daripada membelanjakannya secara masif. Tipe ini sering dikenal sebagai tukang anggaran dan si perencana. Biasanya, individu yang masuk ke dalam tipe ini akan menunggu harga produk incarannya turun setelah hype produk sudah berangsur-angsur reda.
2. Spendthrifts
Pada tipe ini, memiliki sifat yang berkebalikan dengan Tightwads, di mana tipe ini biasanya akan kebal terhadap rasa menyesal yang biasanya pembeli alami. Tipe pembeli ini biasanya memiliki moto hidup kalau uang dimaksudkan untuk dibelanjakan dan saat kamu menghabiskan uang tidak perlu dipengaruhi oleh faktor pengendali semacam anggaran.
3. Average Spenders
Sementara itu, terdapat tipe yang berada di antara kedua jenis tipe pembeli di atas nih, Sobat Campuspedia! Di mana tipe pembeli ini biasanya akan membeli barang yang dianggap rasional sebagai bahan investasi yang baik, tetapi juga yang tidak menjadi risiko bagi keuangan yang dimilikinya. Biasanya, pengeluarannya didorong oleh rasa emosi dan analitik.
Baca Juga: Apa Itu Facebook Business Manager
Yuk, Tingkatkan Penjualan di Bisnismu dengan Memanfaatkan Psikologi Marketing!
Apakah kamu ingin meningkatkan penjualan di bisnismu? Apakah kamu pernah mendengar mengenai psikologi marketing?
Untuk menjawab semua pertanyaan dan kebingunganmu, kamu bisa nih ikutan online career class edisi “Marketing Psychology: How To Become A Master Of Influence” pada 20 Maret 2021 pukul 19.15 WIB bersama Tiffany Dewi Setyaningrum, Marketing Intelligence-Research at Gojek. Jangan sampai ketinggalan, ya! Yuk daftar DI SINI!
What will you learn:
- Introduction to marketing psychology
- Understand the importance of psychology in marketing
- Knowing Customers’ critical Psychological & Emotional Needs
- Create Emotional Impact of your Brand Communication
- Utilise psychological tactics to increase sales
- Tips & Trick to satisfy customer needs based on Psychology principles
Fasilitas yang akan didapat peserta:
- Link webinar
- Modul dari mentor
- Exam
- E-Sertifikat
- Grup yang dapat digunakan sebagai ruang diskusi
Plus BONUS FREE VIDEO PLAYBACK yang dapat diakses secara bebas kapanpun dimanapun selama 10 hari.
Tertarik ikut kelas? Jangan sampai ketinggalan, ya! Yuk daftar DI SINI!