Isu kesetaraan gender pasti menjadi hal pertama yang melekat ketika mendengar Program Pascasarjana Kajian Gender. Namun, tahukah kamu ternyata program kajian gender tidak hanya membahas dari satu aspek saja, lo! Program ini juga membahas spiritualitas, sensitivitas gender, wacana tubuh, hingga seksualitas. Daripada penasaran, yuk kita menyapa studi gender!
Apa Itu Kajian Gender?
Kajian gender atau studi gender berakar pada ilmu sosiologi yang akan merangkum lebih jauh berdasarkan kacamata antropologi, psikologi, dan ekonomi. Wacana ini berasal dari kajian sains yang dikerjakan oleh feminis di 1960-an. Sementara dalam dunia pendidikan, studi gender pertama kali hadir di Universitas Cornell, Amerika Serikat, pada 1969.
Di Indonesia sendiri sudah banyak tersedia Program Pascasarjana Kajian Gender di berbagai perguruan tinggi. Namun jika Sobat Campuspedia ingin mengintip sedikit perihal studi gender, kamu bisa bergabung dengan jurusan sosiologi. Di jurusan tersebut akan membahas sosiologi gender dan mengupas diskursus perihal gender.
Baca juga: Mimpi Jadi Mahasiswa Sosiologi tapi Dihujat Tiada Henti? Jangan Berkecil Hati!
Apa yang Dibahas dalam Studi Gender?
Sama seperti namanya, studi gender akan membahas banyak tentang feminisme dan konstruksi sosial. Feminisme sendiri adalah sebuah ideologi yang menghapuskan patriarki (ideologi di mana lelaki lebih superior dibanding wanita). Feminisme sangat erat dengan agendanya untuk menghapuskan konstruksi sosial yang sudah dibangun sejak dahulu kala, seperti pekerjaan domestik yang dibebankan kepada perempuan saja.
Dalam program studi gender, kamu akan mengetahui banyak paradigma feminisme dan bisa kamu implementasikan di lingkungan sekitar.
Fungsi Studi Gender di Masyarakat
Memasuki abad 21, kasus ketimpangan gender masih marak terjadi di Indonesia. Mulai dari perilaku seksisme, di mana banyak orang mengharuskan perempuan diam di rumah, hingga kekerasan seksual berbasis gender. Berangkat dari permasalahan tersebut, studi gender berfungsi sebagai ilmu yang menuntun masyarakat sosial kepada pemahaman perihal gender.
Baca juga: Tak Terima Gelar Mahasiswa Berprestasi Dicabut, Pelaku Pelecehan Seksual Gugat UII
Kebutuhan di Masa Depan
Studi gender sudah muncul sejak 1960-an dan faktanya masih banyak masyarakat yang buta akan pengetahuan satu ini. Sebagaimana ilmu lain yang dibutuhkan di masa depan, studi gender berguna untuk membangun masyarakat yang adil antara banyak pihak. Memperjuangkan hak perempuan dan melepaskan beban maskulinitas pada laki-laki.
Universitas dengan Kajian Gender di Indonesia
Ada berbagai perguruan tinggi negeri yang menghadirkan studi gender di dalam program pascasarjananya, antara lain:
- Universitas Indonesia dengan Program Pascasarjana Kajian Gender
- Universitas Brawijaya dengan Program Magister Kajian Perempuan (PMKP)
- Universitas Gadjah Mada dengan Program Pascasarjana Kajian Gender
- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Magister Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi Islam dan Kajian Gender (IKG)
- Universitas Hasanudin dengan Program Pascasarjana Studi Gender dan Pembangunan
Gimana? Tertarik melanjutkan S2 di program studi gender? Tentunya semua jurusan dan program memiliki porsi dalam membangun masyarakat sosial agar menjadi lebih baik, kamu bisa mengambil porsimu di program ini dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia, ya!
Baca juga: Beasiswa Pascasarjana UGM, Dapat Bantuan UKT Selama 4 Semester!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE dari Campuspedia biar kamu up to date perihal informasi seputar kampus, karir, dunia mahasiswa, beasiswa, dan hal menarik lainnya!