CAMPUSPEDIA.id – Prestasi gemilang yang diraih oleh putra Indonesia ini sungguh membanggakan.
Menjadi seorang Guru Besar di salah satu Universitas Negeri yang cukup bergengsi, telah dicapainya di usia yang tergolong masih muda.
Pria yang kini duduk di kursi tertinggi di Universitas bergengsi tersebut masih berusia 35 tahun loh.
Dia adalah Prof. Dr. Pramaditya Wicaksono, S.Si., M.Sc., yang kini tercatat sebagai Guru Besar Universitas Gajah Mada.
Merupakan suatu prestasi yang cukup mencengangkan, bukan?
Coba bayangkan, di umur yang dapat dikatakan masih muda, Pramaditya telah mencapai jenjang karir tertinggi di bidang akademik.
Rekor Termuda
Prama, sapaan akrab Sang Profersor, tak hanya menorehkan rasa bangga, tetapi juga telah menuliskan rekor termuda.
Rekor termuda ini tercatat dalam sejarah Universitas Gajah Mada, soalnya Prama telah menyisihkan rekor sebelumnya.
Universitas Gajah Mada sebelumnya menulis Prof. apt. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., sebagai Guru Besar termuda.
Rekor Agung Endro Nugroho yang meraih jabatan guru besar di usia 36 tahun 9 bulan, harus tergeser oleh rekor Prama.
Hal ini karena Prama meraih jenjang karier tertinggi tersebut di usia 35 tahun 11 bulan.
Dilantik Menjadi Guru Besar
Prama dilantik sebagai Guru Besar bidang Penginderaan Jauh Biodiversitas Pesisir pada 1 Juni 2023 lalu.
Di hari tersebut lah Prama resmi menjabat pada Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada.
Perjalanan Karir
Apa yang dilalui oleh pria kelahiran Semarang, 6 Juli ini dalam merintis karirnya cukup tergolong unik.
Prama yang sebelumnya menjabat sebagai lektor, secara langsung menjadi guru besar.
Tentunya prestasi ini sangat unik, karena Prama diangkat menjadi Guru Besar tanpa menjabat sebagai lektor kepala terlebih dulu.
Tetapi prestasi ini diraih Prama tidak secara serta merta atau tanpa alasan akademis.
Prestasi ini diraihnya, karena umlah angka kredit dosen yang dipersyaratkan sebagai profesor telah terpenuhi.
Prestasi Anugerah
Menjadi Guru Besar di usianya yang tergolong muda, menurut Prama merupakan prestasi anugerah.
Prama merasa hal tersebut karena lebih cepat dari yang dibayangkannya.
Mengutip dari apa yang dituliskan oleh media kampus yang menuliskan bahwa Prama memang tidak menampik jika memiliki cita-cita menjadi Guru Besar.
Namun ia tak menyangka akan meraihnya begitu cepat dan bahkan dapat digolongkan termuda.
Tentunya tidak pernah menyangka justru menjadi guru besar termuda di UGM,” bangga Prama, seperti dikutip pada Kamis, 7 September 2023.
Ulet dalam Menyelesaikan Penelitian
Prestasi Prama menjadi Guru Besar termuda, bukan didapatkannya secara instan.
Ternyata semua itu diraihnya berkat keuletan Prama dalam memyelesaikan beberapa penelitian ilmiah.
Prama ternyata cukup produktif penelitian dan publikasi ilmiah.
Dalam setahun, ia cukup konsisten atas publikasi ilmiah yang berhasil diterbitkan.
Berdasarkan informasi yang dirangkum, Prama mempublikasi rata-rata 5 penelitian.
Sampai saat ini tercatat 55 publikasi jurnal ilmiah nasional dan internasional bereputasi yang telah ditorehkan Prama.
Selain itu, ada juga 76 tulisan Prama yang sudah diterbitkan dalam media massa, buletin, book chapter hingga prosiding, menakjubkan bukan?
Jabatan yang Masih Diemban
Berikut ini jabatan yang masih diemban oleh Guru Besar termuda UGM tersebut.
1. Ketua Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Departemen Sains Informasi Geografi di Fakultas Geografi UGM.
2. Koordinator Coastal Biodiversity Remote Sensing Group, Koordinator Blue Carbon Research Group.
3. Pembina Himpunan Mahasiswa Sains Informasi Geografi (HMSaIG).
4. Editorial Board of Indonesian Journal of Geography (IJG).
5. Wakil Ketua WG V/5 – Education and Awareness in Blue Economy and Coastal Marine Environment, Commission V ISPRS (The International Society for Photogrammetry and Remote Sensing).
Bagi Prama, meraih jabatan guru besar bukanlah menjadi akhir perjalanan karier akademisnya. Justru, dengan menyandang gelar guru besar menjadi awal untuknya mengembangkan keilmuan lebih maju lagi.***
Baca Juga :
Cara Pendaftaran KIP Kuliah bagi Mahasiswa UGM Angkatan Tahun 2023
Inspiratif! Mahasiswa UGM Ciptakan Prototype Mystic-Wound
Heboh! Nadiem Makarim Cabut Gelar Guru Besar UNS