Setiap di antara kita adalah manusia yang unik.
Manusia adalah makhluk yang misterius. Selain diberkahi dengan akal dan pikiran, mereka juga dibekali dengan sifat dan kebiasaan yang berbeda-beda. Ada yang terpengaruh lingkungan, ada yang memang bawaan dari lahir. Terlepas dari itu semua, hampir bisa dikatakan tidak ada manusia yang benar-benar sama di bumi ini.
Dengan segala perbedaan yang ada, toleransi sangat diperlukan untuk menjaga kedamaian. Toleransi antar sesama membawa kehidupan sosial menjadi lebih baik dan bersahabat.
Indonesia adalah negara yang penuh dengan perbedaan. Adat, budaya, agama, dan banyak hal lainnya yang merupakan keunikan dari tiap suku, ras, dan manusia. Sayangnya, ada begitu banyak kejadian yang menjadikan perbedaan sebagai musuh utama. Padahal, perbedaan di antara kita semua bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Simak poin-poin di bawah ini:
Pahami bahwa keunikan bukan milik kita seorang
Berbeda dari orang lain menandakan adanya keunikan pada diri kita. Namun faktanya, bisa jadi ada orang lain di luar sana yang punya keunikan yang sama dengan kita, hanya saja tidak sepenuhnya persis. Ambil contoh ketika kita punya hobi menyukai tenis. Dalam bidang olahraga, tenis adalah salah satu cabang olahraga yang masuk dalam kategori kurang populer. Maklum saja apabila orang-orang di sekitar kita banyak yang tidak menyukai atau bahkan tidak mengetahui tenis.
Namun apabila kita berjalan lebih jauh, ambil contoh keluar kecamatan atau kota, sangat mungkin bagi kita untuk menemui orang-orang dengan hobi yang sama. Selama kita hanya diam di tempat dan menganggap diri kita unik dan sulit untuk dipahami orang lain, selama itu juga kita akan mengurung diri dari kehidupan sosial. Cobalah untuk menggapai jangkauan yang lebih luas, niscaya akan ada orang yang bisa memahami kita dan keunikan kita.
Dengan sudut pandang dari sisi luar, kita bisa memahami bahwa banyak orang-orang seperti di atas yang sebenarnya punya keunikan namun kurang bisa dimengerti oleh orang lain. Mereka akhirnya lebih memilih untuk menyendiri. Disinilah peran toleransi; untuk tetap menggandeng mereka terlepas adanya perbedaan tersebut. Yakinkan mereka bahwa meski ada bagian dari diri mereka yang sulit dipahami oleh orang lain, setidaknya tentu ada persamaan yang bisa menjadi langkah awal untuk memulai sebuah hubungan antar manusia.
Jangan berlebihan dalam membanggakan keunikan. Cukup jadikan itu sebagai alat bantu untuk menemukan teman hidup yang punya keunikan yang sama, dan tetap jalani hidup bersama masyarakat dengan melihat persamaan yang ada.
Menghargai perbedaan pendapat dan pandangan
Setiap orang punya pandangan yang berbeda terhadap sesuatu. Baik dari segi pengalaman, kepercayaan, asumsi pribadi, pengaruh orang lain, dan lain sebagainya. Sangat wajar apabila kita menemui orang-orang yang tidak sepakat terhadap sesuatu yang mana mayoritas orang menyetujuinya. Mereka punya paham yang berbeda, dan tidak akan semudah itu untuk menyetujui sesuatu yang berbeda dengan idealisme mereka.
Karena itu pula, kita tidak bisa memaksakan pendapat kepada orang lain. Kita tidak mengerti bagaimana latar belakang mereka ataupun pengalaman mereka terhadap hal tersebut. Bisa jadi karena ada sesuatu, mereka punya pandangan yang berbeda terhadap hal tersebut.
Baca juga: Menjadi orang yang menyenangkan dengan mendengarkan.
Dalam suatu kelompok, perbedaan pendapat akan sering terjadi. Toleransi antar sesama dapat dimulai dari skup yang kecil ini; menghargai pendapat satu sama lain. Meski demikian, apabila memang dibutuhkan suatu jalan keluar yang tidak bisa menggabungkan pendapat yang berbeda, jangan semerta-merta langsung memaksakan pendapat. Coba lakukan pendekatan dari sisi mereka dan mulai dari akarnya. Apabila kita bermaksud baik, mereka tentunya juga akan memahami bahwa niat kita baik.
Menjadikan persamaan sebagai persatuan
Seperti yang telah dibahas di poin pertama, semua manusia memang berbeda. Namun bukan berarti bahwa tidak ada persamaan di antara kita. Bisa jadi kita dari suku yang berbeda, menganut kepercayaan yang berbeda, diasuh oleh orang tua yang berbeda, dan tumbuh di lingkungan yang berbeda. Tetapi, dengan begitu banyak trait manusia, pastinya ada persamaan di antara kita. Entah itu dari hobi, pandangan mengenai subjek tertentu, kesukaan, penyikapan terhadap sesuatu, dan lain sebagainya.
Ketika kita sudah menemukan persamaan di antara kita, jadikan persamaan itu sebagai hal utama yang dapat menggandeng kita semua. Karena apabila kita terfokus terus pada perbedaan, kita tidak akan menemukan jalan keluar.
Banyak masalah di negara kita dimulai dari adanya perbedaan. Perbedaan ini kemudian digaungkan sehingga terjadilah pengelompokan massa dan adanya kubu-kubu pendukung dari tiap sisi. Ini yang seharusnya dihentikan; toleransi antar sesama tidak akan berjalan selama kita masih melihat perbedaan sebagai musuh utama.
Ada quote menarik dari salah satu serial kartun Jepang favorit, yaitu Pokemon. Meowth, sebagai karakter yang sering dipandang sebagai antagonis, punya sudut pandang yang ternyata sangat bijaksana.
“We do have a lot in common.
The same air, the same Earth, the same sky.
Maybe if we started looking at
what’s the same instead of
always looking at what’s different,…well, who knows?”
Dari Meowth kita bisa belajar bahwa meski kita semua punya perbedaan, tentunya kita juga memiliki persamaan. Daripada mempermasalahkan perbedaan-perbedaan yang ada, bukankah lebih baik jika kita lebih memperhatikan persamaan kita semua dan menjadikan itu sebagai pilar persatuan?
Dapatkan tulisan-tulisan motivasi menarik tentang mahasiswa, motivasi, inspirasi dan yang lain di aplikasi Campuspedia yang bisa kamu dapatkan disini.
Comments 1