Campuspedia – SKD sekolah kedinasan 2024 sudah selesai, saat ini banyak dari peserta pasti sudah mendapatkan hasilnya dan sedang bersiap untuk melakukan seleksi selanjutnya. Salah satu seleksi lanjutan sekolah kedinasan yang perlu dipersiapkan dengan baik adalah tes kesehatan. Kira-kira apa saja penyebab gagal di seleksi kesehatan satu ini?
Mengenal Seleksi Kesehatan Sekolah Kedinasan
Sejak awal peserta pendaftaran sekolah kedinasan sudah harus memenuhi banyak syarat dan kriteria kesehatan, seperti mengenai kondisi mata serta tinggi badan.
Kamu perlu tahu jika seleksi serupa juga akan kembali dilakukan bagi peserta yang lolos SKD dan berhak melanjutkan ke seleksi lanjutan berupa tes kesehatan.
Perlu diketahui jika ada penyebab gagal seleksi tes kesehatan sekolah kesehatan. Namun sebelum itu, mari simak bersama-sama jenis tes kesehatan yang biasa dilakukan dalam proses seleksi:
1. Anamnesis
Pada tahap ini, dokter akan memeriksa peserta untuk melihat apakah mereka memiliki penyakit tertentu atau tidak. Biasanya, dokter akan bertanya pada peserta apakah mereka memiliki gejala tertentu atau tidak, sehingga diagnosis bisa diambil.
2. Tes fisik
Seperti namanya, dalam tahap ini dokter akan memeriksa keadaan fisik peserta. Pemeriksaan akan dimulai dari keseluruhan yang bisa dilihat, seperti tinggi dan berat badan serta suhu tubuh.
Kemudian dokter akan memeriksa dari kepala untuk melihat apakah ada masalah dengan mata, kemudian dilanjut dengan pemeriksaan THT, turun lagi untuk memeriksa dada peserta, lalu sampai ke kaki untuk melihat ada kelainan bentuk atau varises, dll.
3. Pemeriksaan laboratorium
Seleksi kesehatan sekolah kedinasan juga melibatkan tes laboratorium. Pada tahap ini, peserta akan diminta darah serta urine-nya untuk dilakukan uji labaratorium.
Penyebab Gagal Tes Kesehatan
Peserta sekolah kedinasan yang lolos ke seleksi lanjutan SKD sebaiknya mulai mempersiapkan fisiknya dari sekarang untuk menghadapi tes kesehatan ini.
Jika merasa bentuk fisik sudah bagus, peserta bisa mulai membiasakan diri untuk berolahraga ringan seperti lari atau bersepeda. Hal ini dilakukan agar saat melakukan seleksi ini, hasil tesnya menunjukkan jika peserta memiliki tubuh yang sehat dan bugar.
Namun jika peserta merasa ada yang kurang dengan kondisi fisik mereka, lebih baik segera lakukan tindakan penanganan.
Berikut ini adalah penyebab gagal seleksi tes fisik peserta sekolah kedinasan yang perlu diketahui:
1. Buta warna dan mata minus
Beberapa sekolah kedinasan sudah mensyaratkan kondisi tidak buta warna di awal pendaftaran. Namun untuk memastikannya kembali, biasanya akan dilakukan tes buta warna dalam salah satu tahap tes fisik bagian kepala yang sudah dijelaskan tadi.
Selain buta warna, beberapa instansi juga tidak bisa menerima peserta dengan mata minus. Meski demikian, ada beberapa instansi yang masih memperbolehkan pesertanya memakai kacamata dengan lensa tertentu.
2. Asma
Beberapa instansi membutuhkan kondisi fisik yang sehat dan kuat. Peserta yang memiliki penyakit asma, hipertensi, epelepsi, sulit untuk lolos dari seleksi kesehatan ini.
3. Kelainan jantung dan paru-paru
Penyebab gagal seleksi tes kesehatan selanjutnya adalah apabila peserta memiliki kelainan jantung dan paru-paru. Kelainan ini akan diketahui ketika peserta melakukan semua tahap seleksi satu ini.
Selain penyakit di atas, kondisi fisik berikut juga mengakibatkan peserta gagal pada tes kesehatan:
- Tinggi badan tidak sesuai syarat
- Memiliki bekas luka dengan panjang > 5 cm
- Jari menekuk (leher angsa)
- Gigi hilang dan berlubang
- Varises
- Hernia
Itulah beberapa hal yang menyebabkan peserta gagal di seleksi tes kesehatan sekolah kedinasan. Selagi tes belum diadakan, peserta bisa mulai melakukan tindakan pada kekurangan tersebut. ***