Hai Sobat Campuspedia! Gimana perjuangan jadi mahasiswa? Seru kan? Seru lagi kalau selama mahasiswa kita mendapatkan penghargaan yang luar biasa atas prestasi dan karya kita. Nah, kali ini kita kedatangan tamu spesial, yakni salah satu mahasiswa Universitas Airlangga yang menyabet 2 Emas diajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 31. Wah penasaran kan gimana kiat-kiatnya? Lanjutin baca ya!
Halo, terima kasih sudah hadir dan mau berbagi dengan sobat Campuspedia. Sebelum memulai, silahkan perkenalkan diri dahulu ya.
Terima kasih atas waktunya, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Perkenalkan nama saya Akhmad Afifudin Al-Anshori, biasa di panggil Afif. Sekarang sebagai mahasiswa semester 7 dari Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.
Saat ini kesibukannya apa saja kak?
Untuk saat ini sibuk mengurusi teman-teman yang mau mempersiapkan PIMNAS ke 32. Besok sudah mau berangkat ke Bali dan insyallah tanggal 27-31 sudah berlomba-lomba di PIMNAS ke 32.
Kalau kakaknya ikut PIMNAS ke berapa?
PIMNAS 31.
Nah, kali ini temanya menarik sekali, yakni Meraih Emas di PIMNAS. Sebelumnya kasih tau dong sebenarnya karya tulis ilmiah itu apa ih? Apa sekedar PKM saja?
Karya tulis ilmiah itukan bidang kepenulisan yang keilmiahan, nah biasanya dalam bentuk penelitian baik bidang eksakta maupun sosial. Untuk PKM sendiri itu sendiri adalah Program Kreativitas Mahasiswa yang diwadahi pemerintah dalam 5 bidang. Ada PKM-PE (Penelitian Eksakta), PKM-PSH (Penelitian Sosial Humaniora), PKM-M (Pengabdian kepada Masyarakat), PKM-K (Kewirausahaan), PKM KC- (Karsa Cipta). Selain itu, ada pula PKM GT (Gagasan Tertulis), dan PKM-AI (Artikel Ilmiah).
Kalau kakak dulu PKM apa dan gimana ceritanya pengalaman mengerjakan PKM-nya?
Kalau pengalaman di PIMNAS itu PKM Teknologi. PKM yang pernah saya kerjakan di tahun lalu itu membuat semacam alat. Sebelum membuat alat kita melakukan penelitian dan nantinya akan di terapkan di mitra. Mitra saya berlokasi di Malang sebagai nelayan. Alat tersebut diterapkan kepada nelayan untuk mengupas kerang.
Menarik sekali idenya, lalu sejak kapan dan apa yang membuat kakak tertarik dengan PKM?
PKM sendiri di mulai dari maba. Setelah mengikuti pelatihan, dari situ saya memang tertarik dengan PKM Penelitian Eksakta. Saya ingin mengeksplorasi dan memiliki keingin tahuan yang tinggi dan benar-benar mau di basic penelitian. Saat maba sudah mengajukan proposal, alhamdulillah dapat dana, namun belum ada tim untuk ke PIMNAS. Tahun kedua saya kuliah, saya mengajukan tiga proposal dari bidang pengabdian masyarakat, teknologi dan penelitian eksakta. Hanya dua yang di danai, PKM Penelitian Eksakta dan PKM Teknologi. Nah akhirnya yang teknologi yang maju ke PIMNAS. Tahun ini juga mengajukan lagi ke PIMNAS namun belum rezeki.
Jadi sudah dari awal kuliah ya ketertarikan itu muncul. Kan kakak dari jurusan kedokteran hewan, mengapa akhirnya memilih PKM Teknologi?
Meskipun teknologi tapi aplikasinya masih berbau kehewanan. Untuk satu tim kan tidak hanya dari kedokteran hewan. Saya berkolaborasi dengan mahasiswa fakultas lain, fakultas perikanan, teknologi, kimia dan teknik lingkungan. Kalau teman-teman ingin membuat PKM perlu dipertimbangkan lagi bidang anggotanya.
Satu tim berisi berapa anggota sih?
Satu tim saya ada 5 orang yang dipilih sendiri dari berbagai jurusan.
Lalu ceritakan dong kak perjuangan proses membuat PKM, mulai dari segi teknis, pembimbing, dosen, tim, dan apa ada kendala?
Pertama, buat tim, cari anggota-anggota yang berpotensial. Kedua, mulai diskusi dengan tim terkait topik dan bidangnya. Ketiga, cari dosen pembimbing yang bisa expert di bidangnya. Keempat, konsultasi dengan dosen, terkait layak atau tidaknya. Kelima, membuat proposal. Keenam, setelah proposal jadi maka ajukan ke universitas dan akan diseleksi. Keetujuh, apabila lolos seleksi universitas ajukan proposal ke DIKTI. Terakhir, tunggu pengumuman saja.
Bagaimana kak persiapan menuju PIMNAS setelah mengetahui lolos PIMNAS?
Setelah adanya pengumuman PIMNAS ya tim sangat bersyukur karena ada kesempatan yang luar biasa. Setelah itu kita mantapkan lagi, perdalam lagi penelitiannya. Jika sudah tau substansi apa yang kita buat dan selanjutnya melengkapi berkas, membuat artikel ilmiah dan laporan akhir.
Lalu, bagaimana perasaan kakak tentang suasana PIMNAS yang penuh dengan mahasiswa dari berbagai macam latar belakang?
Untuk PIMNAS sendiri kan di dalamnya terdapat mahasiswa dari seluruh Indonesia. Nah disana kita benar-benar bertarung dalam hal presentasi. Otomatis dari pihak universitas benar-benar menyiapkan, terdapat karantinanya sendiri. Kita rela di gembleng dan rela nggak tidur untuk menyiapkan. Ketika masa karantina dirasa sudah cukup dan siap untuk bertarung.
Kiat-kiat apa aja nih yang menyebabkan kakak mendapatkan 2 medali emas?
Hehehe, sebenarnya memang ada trik-triknya untuk meraih emas. Hal utama adalah persiapan dari awal, mulai dari niat membuat PKM, idenya kreatif, ketika sudah di danai pasti sudah dianggap bagus, maka jalankan amanah dengan baik. Seperti, menjalankan penelitian dengan maksimal. Persiapan ini kurang lebih membutuhkan waktu 5 bulan. Laporan yang diberikan ke KEMENRISTEKDIKTI harus detail. Perhatikan kepenulisan dan nota keuangan. Ketika dilakukan monitoring oleh KEMENRISTEKDIKTI sampaikan progress kalian, kalau bisa mencapai 50%. Kenapa? Karena jika persiapan kalian belum mencapai 50% maka pemerintah tidak akan melanjutkan. Di tahap monev usahakan progress mencapai 90%. Kalau sudah pengumuman PIMNAS temen-temen bisa memperdalam lagi ilmunya dan mempersiapkan presentasi sebaik-baiknya. Nah teknik presentasi ini juga bervariasi dan setiap universitas memiliki kekhasan.
Pesan untuk temen-temen yang ingin membuat PKM dan temen-temen yang sedang berjuan di PIMNAS?
Dalam membuat PKM itu ada roh nya masing-masing ya. Banyak bidang dalam PKM, teman-teman dapat menyesuaikan passion dan keinginannya. Teman-teman harus mengeksplorasi kemampuan dalam penulisan dan menetapkan tujuannya. Secara tidak langsung teman-teman menyiapkan untuk skripsi. Semangat dan terus bekerja keras!
Terima kasih kak Afif sudah mau sharing pengalamannya, semoga dapat memberi inspirasi dan motivasi para mahasiswa untuk terus berkarya terutama membuat karya ilmiah demi mengasah dan mengeksplorasi kemampuan mereka.