Setelah dilantik menjadi Menteri Pendidikan Indonesia pada tanggal 23 oktober 2019 lalu, mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim melaju cepat untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Heboh dengan pidatonya sewaktu Hari Guru Nasional 2019, Nadiem kini membuat gebrakan-gebrakan baru yang juga menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan masyarakat. Berikut program dan rencana pendidikan Indonesia di tangan nahkoda pendidikan kabinet Indonesia Maju:
- Penghapusan UN
Nah, rencana penghapusan UN ini akan dilaksanakan setelah tahun pelajaran 2019/2020. Pasalnya di tahun 2020 nanti Ujian Nasional (UN) masih berlangsung . Saat ini rencana penghapusan UN masih dikaji, dievaluasi dan diberikan penilaian. Penghapusan ini sejalur dengan regulasi terkait penerimaan siswa berdasarkan zonasi. Kelak, jika penghapusan UN ini terealisasi, maka akan ada perbaikan sistem kelulusan siswa. Hal ini mendapatkan berbagai respon salah satunya dari Sophia Latjuba yang menyatakan sikap setuju dengan rencana ini karena menurutnya UN adalah bentuk kemalasan pemerintah. Selain itu, banyak dukungan dari orangtua yang setuju dengan penghapusan UN untuk menghindari hal negatif yang memang dari dahulu sering terjadi pada anak mereka selama mempersiapkan UN.
2.Guru Penggerak
Peringatan Hari Guru Nasional 2019 lalu, pidato Nadiem menekankan pada keberadaan guru sebagai guru penggerak. Guru penggerak menurutnya ialah guru yang mengutamakan pembelajaran murid dan kondisi murid itu sendiri daripada hal lain bahkan karirnya sendiri. Untuk mendukung seorang guru penggerak, Nadiem mengatakan bahwasanya hal ini akan diimbangi dengan kemudahan dari sisi regulasi dan birokrasi. Hal ini dicanangkan mengingat peran dan andil guru yang besar dalam pembentukan karakter murid. Guru lah yang akan turun langsung menangani murid. Dengan kemudahan sisi regulasi dan birokrasi ini, diharapkan guru akan lebih fokus dalam mengembangkan potensi murid.
3. Multiple Treatments
Revitalisasi 5000 SMK yang diintruksikan Pak Jokowi langsung digarap dan menjadi perhatian bagi Kemendikbud. Pasalnya pengkajian pendekatan sudah ditemukan hasil berupa pendekatan Multiple Treatments setelah sebelumnya menggunakan Single Treatments. Multiple Treatments merupakan paket program revitalisasi SMK yang menjadi target revitalisasi, dimana lebih dari satu komponen kegiatan direncanakan pada school development plan (SDP) masing-masing sekolah. Sehingga setiap sekolah akan mempunyai treatments sesuai permasalahan yang dihadapi.Dengan mengusung nama “Paket Program Revitalisasi SMK” diharapkan setiap lokus target revitalisasi dapat diimplementasikan.
4. Pengubahan Kurikulum
Fokus utama rencana ini adalah menyederhanakan dan mengubah cara penyampaian materi kepada siswa sehingga tidak hanya sekedar menghafal. Perubahan paling besar yang dicanangkan adalah bagi pelajar SMK akan menggunakan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Hal ini dikarenakan fokus SMK adalah keahlian, sehingga jika sudah mampu menempuh semua SKS siswa diharapkan untuk siap terjun ke dunia karir.
5. Alokasi Dana 35,7 Trilliun
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengalokasikan dana tersebut ke berbagai keperluan. Namun tetap ada prioritas yang didahulukan diantaranya:
-
- Program Indonesia Pintar (PIP) Rp 17,9 T
- Sarana pendidikan antara lain untuk revitalisasi SMK dengan menggunakan pendekatan baru “Multiple Treatments” yang dinamakan Paket Program Revitalisasi SMK Rp 3,6 M
- TPG Non PNS Rp 212,3 M
- Sertifikasi guru Rp 40 M
- Penyelenggaraan Ujian Nasional Rp 8,4 T
- Akreditasi satuan pendidikan Rp 85 M
- Peningkatan sarana PAUD Rp 720 juta
- Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Rp 60 M
- Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Rp 60 M
- Beasiswa darmasiswa Rp 650 juta
- Beasiswa unggulan, dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri Rp 7,5 M
Berada dalam urutan dana terbesar ke 9 dari 10 kementerian, diharapkan dana tersebut tepat sasaran.
Kini, Kemendikbud sudah mulai bekerja. Pembenahan sistem dan fasilitas pendidikan segera dilakukan. Terlepas dari susah tidaknya rencana tersebut diterapkan di Indonesia, kita tentu harus mendukung rencana tersebut untuk Indonesia yang lebih baik. Setuju?