Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sedang menjadi topik perbincangan hangat, salah satu calon presiden (Capres), Anies Baswedan semakin mendapat perhatian publik.
Salah satu aspek penting dalam mengenal seorang pemimpin adalah melalui pemahaman terhadap riwayat pendidikan dan karirnya.
Penasaran dengan riwayat pendidikan dan karir Anies Baswedan? Berikut ulasannya
Riwayat Pendidikan Anies Baswedan
Pendidikan Awal
Anies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Anies adalah anak dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid.
Saat berusia 5 tahun, ia mengenyam pendidikan di TK Masjid Syuhada.
Anies memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta.
Pada usia enam tahun, Anies mulai bersekolah di SD Laboratori, Yogyakarta.
Pendidikan Menengah Pertama (SMP)
Setelah menyelesaikan SD, Anies diterima di SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Selama masa sekolah menengah pertamanya, ia aktif dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah dan bahkan menduduki jabatan sebagai pengurus bidang humas.
Jabatan ini diberi julukan “seksi kematian” karena tugasnya adalah mengabarkan berita berkaitan dengan kematian.
Pendidikan Menengah Atas (SMA)
Anies meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 2 Yogyakarta setelah lulus dari SMP.
Perguruan Tinggi (Sarjana)
Pada tahun 1989, Anies Baswedan masuk ke Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Ia berhasil menyelesaikan gelar sarjana ekonomi pada tahun 1995.
Pascasarjana di Amerika Serikat (Magister)
Anies melanjutkan pendidikannya di luar negeri, meraih gelar Master of Public Management di School of Public Affairs, Universitas Maryland, Amerika Serikat, pada tahun 1998.
Pengalaman pendidikan di luar negeri ini memberinya wawasan yang berharga dalam manajemen publik.
Gelar Doktor
Anies Baswedan kemudian melanjutkan studi ke tingkat doktor. Ia meraih gelar doktor dalam Departemen Ilmu Politik dari Northern Illinois University, Amerika Serikat.
Pendidikan yang beragam dan pengalaman akademik di dalam dan luar negeri menegaskan dasar pendidikan dan kualifikasi yang Anies bawa ke dunia politik.
Riwayat Karir Anies Baswedan
Berikut adalah beberapa langkah perjalanan karirnya:
Peneliti Pusat Antar Universitas Ekonomi Universitas Gadjah Mada
Setelah menyelesaikan gelar sarjana, Anies bekerja sebagai peneliti dan koordinator proyek di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Manajer Riset IPC, Inc. Chicago
Anies kemudian bekerja sebagai manajer riset di IPC, Inc. Chicago, sebuah asosiasi perusahaan elektronik global.
Pekerjaan ini menjadi alternatif karena Anies tidak memiliki biaya untuk kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi doktoralnya.
Kemitraan untuk Reformasi Tata Kelola Pemerintahan
Anies terlibat dalam Kemitraan untuk Reformasi Tata Kelola Pemerintahan, sebuah lembaga non-profit yang fokus pada reformasi birokrasi di berbagai wilayah di Indonesia dengan menekankan kerjasama antara pemerintah dan sektor sipil.
Direktur Riset Indonesian Institute Center
Anies menjadi direktur riset di The Indonesian Institute, sebuah lembaga penelitian kebijakan publik yang berfokus pada reformasi dan perubahan sosial.
Rektor Universitas Paramadina
Puncak karir pendidikan Anies adalah saat ia dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun.
Ia menjadi rektor termuda di Indonesia pada saat itu.
Di masa kepemimpinannya, Anies mengambil langkah-langkah inovatif, termasuk menciptakan Paramadina Fellowship, yang merupakan beasiswa yang mencakup biaya kuliah, buku, dan biaya hidup.
Selain itu, ia memperkenalkan pengajaran anti-korupsi dalam kurikulum, menggarisbawahi pentingnya melawan korupsi dalam pembangunan negara.
Pencetus Gerakan Indonesia Mengajar
Gerakan ini adalah inisiatif yang melibatkan generasi muda untuk menjadi pengajar muda di sekolah dasar dan masyarakat selama satu tahun. Ide ini berakar pada masa kuliah Anies di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Gagasan serupa tentang pengerahan tenaga mahasiswa muncul pada tahun 1950, dikenal dengan program “Pengerahan Tenaga Mahasiswa” (PTM).
Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat
Pada tanggal 27 Agustus 2013, Anies Baswedan menerima panggilan untuk memasuki dunia politik.
Undangan tersebut datang dari Partai Demokrat dan berisi ajakan untuk mengikuti konvensi Capres Partai Demokrat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Pada tanggal 27 Oktober 2014, Anies Baswedan mendapatkan amanah yang besar ketika ia diangkat oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam kabinetnya.
Itulah tadi beberapa profil dari Anies Baswedan selaku bacapres 2024, Yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan untuk pemilihan mendatang.