Bagi mahasiswa-mahasiswi yang baru saja menyelesaikan kuliah di semester pertamanya, tidak mengherankan apabila mereka dihadapkan dengan hati yang kacau dan pendirian yang bimbang. Ekspektasi dunia perkuliahan yang berbeda, mata kuliah yang membingungkan, hingga lingkungan yang kurang menyenangkan menjadi alasan-alasan untuk mereka berpikir dua kali agar tetap tinggal. Terlebih, hal ini sangat mengganggu bagi mereka yang sudah merasa bahwa mereka terang-terangan salah jurusan dan tidak banyak berminat untuk melanjutkan. Dan bukan hanya mahasiswa-mahasiswi semester pertama saja, mereka yang ada di semester tiga pun mungkin masih mempertimbangkan pilihan mereka.
Salah jurusan bisa dikatakan sudah merupakan hal yang tidak mengejutkan di kalangan mahasiswa tahun pertama. Alhasil, pemikiran untuk pindah jurusan pun sulit untuk terelakkan. Namun perlu diperhatikan juga bahwa setelah usaha dan keberuntungan yang membuat mereka diterima di jurusan mereka sekarang, rasanya merupakan hal yang sia-sia untuk kembali mengulang langkah yang sama tanpa ada kepastian untuk bisa diterima lagi.
Tentunya, semua itu akan tergantung dari diri mereka masing-masing. Untuk membantu memberikan pandangan terhadap mereka yang salah jurusan, ada beberapa tips disini yang mungkin bisa menjadi opsi untuk tetap bertahan, yaitu mencari kenyamanan meskipun dilanda masalah salah jurusan ini. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Jalin pertemanan sebanyak mungkin
Tidak dipungkiri, faktor lingkungan yang luar biasa mempengaruhi kenyamanan seseorang adalah keberadaan teman dan kenalan. Terlepas dari jumlah angkatan yang berbeda tiap jurusan, fakultas dan universitas, mengenal atau setidaknya tahu nama dari satu angkatan tersebut adalah hal yang penting untuk dilakukan. Cari atau buatlah setidaknya satu atau dua grup teman yang sesuai dengan kebiasaanmu serta cocok ketika diajak ngobrol, serta berteman baiklah dengan teman kelas yang “cemerlang” yang bisa membantumu dalam proses belajar.
Tidak perlu mengenal baik semua orang, cukup dengan jumlah dibawah 10 orang yang mana mereka mau dan bisa menerimamu apa adanya serta bisa memahami keluh kesahmu, dan kamu mau untuk mengenal mereka lebih jauh. Mereka-mereka ini yang akan menjadi main support system kamu selama masa perkuliahan, entah dari belajar bersama, sekedar makan di kantin bareng saat istirahat, atau liburan ke luar kota.
Yang terpenting, jangan sampai membuat musuh. Setidak sukanya kamu terhadap seseorang, akan jauh lebih baik untuk tetap bersikap sopan dan tidak membicarakannya langsung. Akan sulit merasa nyaman apabila ada atmosfer permusuhan antara kamu dengan orang lain, yang secara tidak langsung punya potensi untuk membuat teman-temanmu yang lain terpaksa berpihak pada satu atau yang lain, memperpanjang dan mempersulit masalah yang ada.
2. Coba organisasi
Sejalan dengan poin pertama, organisasi adalah tempat dimana seseorang bisa menjalin relasi lebih luas, terlebih apabila organisasi tersebut terdiri atas banyak mahasiswa dari jurusan yang berrbeda. Kalau kamu adalah tipe orang yang lebih suka mengorganisir sesuatu dibandingkan pelajaran jurusanmu, maka berorganisasi adalah pilihan tepat untuk membantu mengurangi stressmu. Kamu bisa mendapatkan banyak pengalaman serta kesenangan bersama departemenmu.
Namun, jangan sampai organisasi membuatmu lupa akan kuliahmu. Suka atau tidak suka, tanggung jawab terbesarmu sebagai mahasiswa adalah belajar, dengan organisasi sebagai bentuk dukungan sampingan agar kamu tetap bertahan.
3. UKM
Tidak suka belajar mata kuliah jurusan, tapi kampusmu punya UKM yang kamu favoritkan? Ada baiknya kamu bergabung dalam UKM tersebut untuk mengembangkan minatmu. Orang-orang yang ada di UKM tentunya memiliki hobi dan minat yang sama sehingga kamu akan lebih mudah mendapatkan teman serta kenyamanan yang dibutuhkan. Entah itu hobi membaca, olahraga futsal, basket, atau klub bahasa, ikutlah salah satu yang benar-benar kamu sukai sehingga kamu punya alasan untuk tetap datang ke kampus.
Tentunya sesuai dengan poin sebelumnya, jangan sampai UKM membuatmu buta akan perkuliahanmu. UKM, sebagaimanapun kamu menyukainya, juga hanyalah merupakan bentuk kegiatan sampingan. Kamu bisa manfaatkan hal ini sebaik mungkin, terutama apabila ada teman satu jurusanmu atau kakak tingkat yang juga berada di UKM yang sama. Buat rencana untuk belajar bersama saat akan ada kuis atau ujian, kemudian kalian bisa langsung hangout dan melakukan kegiatan UKM bersama segera setelah ujian tersebut selesai.
4. Cari mata kuliah yang paling kamu favoritkan
Di awal perkuliahan, mata kuliah yang diajarkan biasanya masih berupa mata kuliah yang sangat umum, bersambung dari mata pelajaran yang ada di SMA / SMK, namun telah dipilah sedemikian rupa hingga mengarah ke dasar dari jurusan yang diambil. Apabila kamu merasa sepenuhnya salah jurusan ( ingin jurusan bahasa tapi justru masuk di teknik ), maka sangat wajar apabila kamu merasa tidak nyaman di semester awal. Namun apabila kamu masih punya minat yang beririsan dengan jurusan yang sekarang, biasanya salah jurusan akan mulai terasa di semester empat ke atas.
Baik dari kedua kondisi tersebut, yang bisa kamu lakukan adalah mencoba untuk melihat lebih jauh dengan memperhatikan silabus jurusanmu. Cari setidaknya salah satu topik yang kamu paling berminat atau kamu sedikit tertarik, atau paling tidak yang kamu paksakan dirimu untuk tertarik. Incar mata kuliah tersebut dan dalami sebaik mungkin, dan tetap bertahan dengan mata kuliah lain meski dengan nilai yang standar. Ketika kamu lulus nanti, setidaknya kamu punya satu kualitas yang bisa kamu tonjolkan saat kamu melamar pekerjaan yang sesuai jurusanmu yang sebenarnya tidak kamu suka.
ontoh yang bisa dilihat mengikuti contoh di atas, ketika seseorang berminat di jurusan bahasa namun ternyata menyasar ke teknik, maka coba cari mata kuliah yang lebih banyak berkutat dengan komputer dan bukan mesin atau benda-benda spesifik jurusan (trafo, motor, dll). Programming biasanya cukup umum untuk dipelajari, dengan begitu banyak tutor di internet.
********
Terlepas dari beberapa tips yang telah dituliskan di atas, pindah jurusan merupakan sepenuhnya pilihan anda-anda sekalian apabila memang di jurusan anda yang sekarang, rasa nyaman itu sulit untuk didapatkan. Tetap perhatikan masalah finansial dan perjuangan yang telah dilakukan hingga titik sekarang, dan jika memang tidak memberikan alasan untuk bertahan, maka silahkan untuk mencoba berlayar di pelabuhan lain. Karena juga pada dasarnya percuma memaksa diri untuk hal yang tidak disukai apalagi jika lingkungan tidak mendukung, bukan?
Comments 2