Hai, Campuspedia Friends! Sekali lagi, sebuah kabar membanggakan datang dari mahasiswa perguruan tinggi Indonesia nih. Sejumlah mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada) berhasil menciptakan prototype alat penganalisis luka diabetes berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Alat ini diberi nama Mystic-Wound yang berguna untuk mempermudah kegiatan tenaga kesehatan saat melakukan pengkajian serta pemilihan intervensi luka diabetes pasien dengan cepat dan tepat.
Seperti yang kita ketahui, Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan tingginya kadar gula dalam darah. Salah satu komplikasi yang sering dijumpai pada penderitanya adalah luka pada kaki atau ulcer. Perawatan luka pada kaki ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan dapat meningkatkan resiko cacat, amputasi bahkan menyebabkan kematian pada penderitanya. Sehingga, diperlukan perawatan yang cepat dan tepat.
Baca juga: Ini Dia 5 Mahasiswa yang Mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Oleh karena itu, sebuah kelompok mahasiswa UGM yang terdiri dari Aizizha Syeilla Noverlis, Riki Wartakusumah, Nias Ananto, Taqy Hanawa, dan Leonita Sephira berhasil menciptakan prototype alat analisis luka diabetes. Dilansir dari ugm.ac.id, ketua tim Mystic-Wounded, Aizizha, mengatakan bahwa alat tersebut dibuat menggunakan dana dari Kemendikbud sejumlah 9 juta rupiah dengan proses pembuatan selama empat bulan.
Alat analisis luka diabetes ini dibekali dengan Machine Learning, dengan bentuk menyerupai gawai layar sentuh. Alat tersebut dapat menganalisis dimensi luka, resiko infeksi, jenis jaringan pada luka serta tingkat seberapa parahnya luka yang dialami pasien dengan akurat dan tepat. Sehingga, nantinya dapat membantu para tenaga kesehatan dengan maksimal dan mengurangi resiko terjadinya kesalahan.
Baca juga: Dear Mahasiswa, Jangan Takut untuk Bermimpi Seperti Greysia-Apri!
Selain itu, Mystic-Wounded ini juga bisa memberi rekomendasi tentang beragam jenis penutupan luka perawatan untuk luka diabetes. Hasil dari pengkajian alat analisis luka diabetes ini nantinya disimpan pada cloud server yang dapat disimpan atau dicetak sesuai kebutuhan. Anggota tim Mystic-Wounded juga menambahkan jika alat ini juga dilengkapi dengan guided book atau buku panduan untuk memudahkan penggunaan alat. Cara pengoperasiannya cukup mudah, yaitu hanya dengan mengambil gambar seperti saat menangkap gambar menggunakan gadget kemudian hasil analisis akan tampil secara otomatis.
Dalam proses penciptaan alat ini, tim mahasiswa UGM didampingi oleh dosen pendamping Anggi Lukman Wicaksana, S.Kep., Ns., MS. Selain itu, Mystic-Wounded juga telah didaftarkan hak ciptanya sebagai bukti keaslian dan keorisinilan ide dan alat. Pengembangan juga masih terus dilakukan untuk menyempurnakan sistem kerja alat.
Wah, bagaimana Campuspedia Friends? Sangat inspiratif bukan karya mahasiswa UGM ini. Semoga kedepannya akan semakin banyak mahasiswa Indonesia yang berhasil menemukan terobosan baru lagi, ya!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE dari Campuspedia biar kamu gak makin ketinggalan info seputar kampus, karir, dunia mahasiswa, beasiswa, dan info menarik lainnya.